Berita Sragen Terbaru
Nekat Mudik ke Sragen? Warga Masaran Bisa Dijebloskan Jalani Karantina di Rumah yang Dikenal Angker
Masih sama, di Sepat pemerintahan di sana juga memanfaatkan rumah kosong yang selama ini dikenal bikin bulu kuduk merinding.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Itu juga dulu kita pernah tidur di situ kita seperti dipegangi makhluk yang tidak kelihatan," tambahnya.
Meski ditengarai berhantu, rumah tersebut tetap dipakai sebagai lokasi karantina para pemudik. Itu supaya memberikan efek jera kepada mereka.
"Sementara siapkan 4 kamar dulu nanti memang harus tambah kita tambahkan lagi. Dibuat kamar semua sekitar 20-an orang," ujarnya.
Patroli 24 Jam
Pemerintah melarang mudik lebaran pada tahun ini mulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021.
Adanya larangan tersebut membuat masyarakat memilih untuk mudik lebih awal.
Masyarakat yang mudik lebih awal coba memanfaatkan jalur-jalur tikus agar tidak melewati pos penyekatan.
Untuk Kabupaten Sragen yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pun terdapat jalur-jalur tikus yang bisa dilewati pemudik.
"Oleh karenanya kami sudah instruksikan ke setiap Polsek untuk patroli mencegah pemudik yang lewat jalur tikus," kata Wakapolres Sragen, Kompol Kelik Bhudi Antara, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi soal Mudik: Kalau Tidak Dilarang, Covid-19 Bisa 140 Ribu per Hari
Baca juga: Pemkab Sragen Tak Larang Kuliner Daging Anjing: Tidak Banyak yang Jual, Perda Juga Tak Ada
Ia mengatakan, tidak akan mendirikan posko penyekatan di jalur-jalur tikus.
"Tidak ada posko penyekatan, nanti Polsek akan patroli secara periodik," terangnya.
Tidak hanya perbatasan dengan Ngawi, untuk perbatasan seperti Boyolali maupun Grobogan juga ada jalur-jalur tikus.
"Polsek yang ada di Gemolong dan Sumberlawang juga akan patroli. Sifatnya hanya untuk mengimbangi tiga posko penyekatan yang sudah kami dirikan," jelasnya.
Titik Penyekatan
Pemerintah melarang mudik lebaran tahun ini mulai 6-17 Mei.