Berita Solo Terbaru
Super Mewah, Karantina Pemudik Nekat ke Solo Bisa di Hotel Bintang 4, Jika Ogah di Solo Technopark
Sebuah hotel cukup mewah bintang empat disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sebagai lokasi karantina pemudik yang dimulai 6 Mei 2021.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebuah hotel cukup mewah bintang empat disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sebagai lokasi karantina pemudik yang dimulai 6 Mei 2021.
Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu yang tidak dilakukan di hotel tetapi menempati gedung pada umumnya seperti Grha Wisata Niaga hingga Solo Technopark.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, itu disiapkan bagi para pemudik yang tidak ingin menggunakan fasilitas karantina Pemkot Solo.
Seperti diketahui, Pemkot Solo telah menyiapkan Solo Technopark sebagai lokasi karantina pemudik.
"Kalau tidak mau (karantina mandiri) di fasilitas Pemkot, menginap di hotel. Kita tunjuk hotel yang mau menerapkan protokol kesehatan," kata Ahyani, Jumat (30/4/2021).
Para pemudik, sambung Ahyani, tidak diperkenankan keluar masuk lingkungan hotel selama masa karantina mandiri.

Baca juga: Bayar Rp6,5 Juta, 2 Mafia Karantina Loloskan Penumpang WNI dari India, Disebut Bukan Orang Bandara
Baca juga: Nekat Mudik ke Sragen? Warga Masaran Bisa Dijebloskan Jalani Karantina di Rumah yang Dikenal Angker
Adapun beberapa hotel yang sudah mengajukan proposal kepada Pemkot Solo sebagai lokasi karantina pemudik.
"Ada Ibis dan Novotel. Yang sudah mengajukan, kita hubungi dulu," ujar Ahyani.
Meski ada beberapa hotel yang mengajukan, hanya akan ada satu yang ditunjuk sebagai lokasi karantina.
Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan tidak menutup kemungkinan akan menambah jumlah hotel.
Itu bila kapasitas hotel sudah tidak mampu memuat para pemudik yang masuk ke Solo.
"Kalau kurang ditambahi. Untuk kepastiannya hari Senin," katanya.
Bakal Dianulir
Sebelumnya, imbas kasus Covid-19 merangkak naik, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal berubah sikap.
Ya, orang nomor satu di Kota Solo itu mempertimbangkan kembali aturan mudik lokal saat lebaran 2021, sehingga sewaktu-waktu bisa dianulir.
"Rencana mudik lokal, sebenarnya akan kami kaji ulang," ungkap dia kepada TribunSolo.com setelah rapat paripurna di DPRD Kota Solo, Rabu (28/4/2021).
"Ya melihat kiri kanan kita cukup banyak mobilitas antar kota, perlu kita amati dan awasi kembali," jelasnya menekankan.
Selain itu, Gibran menyebutkan pengkajian aturan mudik lokal jadi antisipasi lonjakan kasus covid-19 saat lebaran 2021.
Baca juga: Hendak Mudik ke Pemalang, Pengendara Motor Ini Lolos dari Penyekatan di Perbatasan Karawang-Bekasi
Baca juga: Kakorlantas Minta 5 Pos di Solo Siaga & Petugas Cek Kampung : Pemudik Terindikasi Covid-19 Diisolasi
"Saya pastikan senin depan, apa ada aturan baru, penambahan aturan dan pengetatan aturan," tegasnya.
Dia berharap warga bersabar dan menunggu aturan baru soal mudik lokal.
"Harapannya warga tetap tertib bersama, tahan dulu tahun ini semoga tahun ini corona hilang," harap dia.
Perbolehkan Mudik Lokal
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memperbolehkan mudik lokal kawasan Solo Raya.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu tidak mempermasalahkan jika mudik lokal Solo Raya, misalnya dari Karanganyar atau Sukoharjo ke Solo dan sebagainya.
Meskipun sebenarnya Gibran tidak menyarankan mudik walaupun hanya lolal.
"Sebenarnya, (mudik) tidak diperbolehkan. Saya menyarankan jangan mudik, mudik lokal boleh," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Jumat (16/4/2021).
Baca juga: Ditanya Apakah Solo akan Ikut Sukoharjo Larang Penjualan Kuliner Anjing, Gibran : Nanti, Dikaji Dulu
Baca juga: Bagai Tersambar Petir, Sang Anak Pecahkan Meja Ketahui Ada Oknum Polisi di Rumah Ibunya Malam Hari
"Kalau terpaksa (mudik) ke Solo harus bawa surat hasil tes swab PCR," tambahnya.
Itu supaya keluarga yang dijenguk para pemudik tidak tertular dan bisa menekan laju penularan Covid-19.
"Pastikan ayah, ibu, kakek, dan nenek yang dijenguk tidak tertular apa-apa," ucap Gibran.
"Makanya ini vaksinasi lansia terus kita kebut, biar bisa aman, misalnya kalau keluarga yang dari Jakarta datang. Biar tidak terpapar," tambahnya.
Gibran mengatakan lokasi karantina pemudik selama masa mudik lebaran akan disiapkan Pemerintah Kota Solo.
"Karantina itu untuk warga pendatang yang positif Covid-19. Sekali lagi, saya menyarankan tidak mudik, mudik lokal tidak apa-apa," kata dia.
Minggu Lalu Larang Mudik
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melarang mudik lebaran Idul Fitri 2021.
Larangan itu untuk mendukung keputusan pemerintah pusat yang secara resmi mengumumkan larangan mudik melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
“Ya kita mendukung pemerintah untuk melarang mudik di tahun ini, kota Solo juga akan menegakan dan menekankan warga nya untuk tidak mudik,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Minggu (28/3/2021).
“Kita larang pemudik entah dari atau mau ke Solo, karena kita tidak tahu kondisi dan keadaan kesehatannya seperti apa,” tegasnya
Larangan mudik, sambung Gibran, dikeluarkan untuk menekan laju penularan Covid-19 di wilayah Kota Solo.
Baca juga: Turis Bebas Masuk Indonesia, Tapi Mudik Lebaran Tegas Dilarang, Ini Alasan Luhut Binsar Pandjaitan
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Bikin Organda Karanganyar Galau : Konsolidasi dengan Pusat, Kirim Nota Protes
Terlebih, Solo saat ini sudah memasuki Zona Hijau Covid-19.
“Gini lho, Solo kan sudah Zona Hijau Zona Merah nya sudah hijau. Vaksin sudah dikebut, kurvanya melandai, rumah sakit yang mulai kosong saya tidak ingin dari Nol lagi,” ujar Gibran.
Gibran tak memungkiri dirinya mendapatkan banyak protes karena kebijakan yang akan dikeluarkan.
“Saya tahu warga banyak yang protes, tapi saya mohon (mungkin) tahun ini dulu untuk menahan mudik dulu dan saya tekankan juga untuk para PNS harus patuh,” ucap dia.
“Nanti saya akan segera berikan surat edaran kebijakannya, mendekati puasa saya bikin detail,” tambahnya. (*)