Berita Solo Terbaru
Maryadi Wowok Klaim 60 Persen Kader PAN Bakal Masuk Partai Ummat
Pentolan Partai Ummat Solo, Maryadi Wowok mengklaim bahwa 60 persen kader PAN akan masuk ke Partai Ummat.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Partai Ummat Bisa Gerus Kader PAN
Kehadiran Partai Ummat dalam kancah perpolitikan Indonesia berpotensi menggerus suara Partai Amanat Nasional (PAN).
Pengamat Psikologi Politik UNS Solo, Abdul Hakim mengatakan potensi itu tidak bisa ditampik mengingat keberadaan Amien Rais di dalam Partai Ummat.
"Partai Ummat sendiri lahir salah satunya karena kekecewaan Amien Rais terhadap PAN yang semakin merapat ke pemerintah," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (1/5/2021).
"Oleh karena masuk akal jika dikatakan, yang paling terancam dengan kehadiran Partai Ummat adalah PAN," tambahnya.
Baca juga: Amien Rais Buat Partai Ummat & Menantu Ridho Rahmadi Jadi Ketum, Pengamat UNS : Menegaskan Oligarki
Baca juga: Partai Ummat Resmi Dideklarasikan, Pengamat Politik UNS : Loyalis Amien Rais di PAN Tengah Diuji
Apalagi, elektabikitas PAN dinilai menurun dan berada di bawah satu persen.
Itu didasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas mulai 27 Desember 2020 hingga 9 Januari 2021.
Dalam hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas PAN berada di angka 0,8 persen.
"PAN semakin ditinggalkan oleh warga Muhammadiyah, basis utama mereka. Kehadiran Partai Ummat akan semakin menggerus suara PAN," ucap Hakim.
Dikatakan, melompatnya dukungan warga Muhammadiyah ke Ummat berpotensi membuat akar kultural PAN hilang.
"Tanpa dukungan warga Muhammadiyah, PAN kehilangan akar kulturalnya, menjadikannya partai mengambang atau catch all party," ujar Hakim.
"Jika Partai Ummat benar-benar berhasil menarik mayoritas warga Muhammadiyah, maka PAN tidak hanya kehilangan suara pemilih, tapi juga kader-kader yang menyeberang," imbuhnya.
Bila itu terjadi, PAN hanya akan menjadi partai medioker dalam kancah perpolitikan Indonesia.
"PAN terancam menjadi partai medioker. Jika tidak mampu mempertahankan pendukung tradisional-nya, sulit bagi PAN untuk bertahan di parlemen," jelasnya.
Ke Mana Gerbong 212?