Berita Karanganyar Terbaru
Bupati Karanganyar Izinkan Shalat Ied di Lapangan Terbuka, Begini 4 Syarat yang Harus Penuhi
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengizinkan umat muslim melaksanakan shalat Ied berjamaah di lapangan terbuka.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Menurut Direktur Bumdes Berjo, Eko Kamsono, selaku pengelola dari Telaga Madirda, pada tahun kemarin setidaknya ada 8 pemudik yang dikarantina di Telaga Madirda.
"Tahun kemarin kami karantina sekitar 14 hari atau dua minggu di Telaga Madirda," katanya pada Minggu (2/5/2021).
Kini area karantina tersebut telah menjadi tempat wisata.
Baca juga: Sensasi Karantina Pemudik Ala Desa Berjo, Pakai Tenda Kemah, Bisa Lihat Panorama Gunung Lawu
Baca juga: Ini Fasilitas Lokasi Karantina Pemudik di Berjo Karanganyar : Tenda Hanya Boleh Diisi 2 Orang
Bahkan area yang sebelumnya sepi dan juga menjadi lahan pertanian itu kini sudah dilengkapi dengan berbagai macam wahana permainan.
"Pasca digunakan karantina untuk pemudik di musim Covid 19, kami bergegas melakukan perubahan agar menjadi area wisata yang memiliki nilai ekonomi," ujarnya.
"Tepatnya pada Juni 2020, dan ini kami hampir menuju setahun," imbuhnya.
Saat ini area karantina dipindahkan ke Bumi Perkemahan Al Amin yang berjarak 2 kilometer dari Telaga Madirda.
"Sudah kami pindahkan ke Dusun Tambak di bumi perkemahan milik Ponpes Al Amin yang kami sewa," tuturnya.
Karantina Pemudik Pakai Tenda
Sebelumnya, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar menyiapkan lokasi karantina pemudik di alam terbuka.
Pemerintah desa setempat membangun sejumlah tenda untuk karantina.
Tenda -tenda itu ada di bumi perkemahan Al Amin, dusun Tambak, desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso.
Baca juga: Nekat Mudik ke Sragen? Warga Masaran Bisa Dijebloskan Jalani Karantina di Rumah yang Dikenal Angker
Baca juga: Sikapi Larangan Mudik dari 22 April - 24 Mei 2021, Pemkab Sukoharjo Siapkan Banyak Lokasi Karantina
Hal itu dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 yang dikhawatirkan merebak akibat kedatangan para pemudik.
Menurut Direktur Bumdes Berjo, Eko Kamsono, karantina di alam terbuka merupakan ide bersama yang diharapkan dapat memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Kami harap para pemudik bisa mengisolasi diri terlebih dahulu, dan memastikan bahwa diri mereka steril selama 10 hari di tenda," katanya pada Minggu (2/5/2021).