Berita Klaten Terbaru
Dicari : Pria Pakai Scoopy Rampas HP Bocah di Ngawen Klaten, Polisi Kumpulkan Bukti dari CCTV
Polisi melakukan penelusuran terhadap viralnya video perampasan HP milik bocah yang terekam jelas CCTV.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ia sampaikan korban yang diambil handphonenya adalah seorang anak tetangga yang bernama Rizal.
Baca juga: Viral Warga Keluhkan Tarif Parkir Tak Masuk Akal 8 Ribu Rupiah di Kalitan Solo, Ini Temuan Petugas
Baca juga: Belajar Lewat Youtube, Residivis di Klaten Ini Masuk Bui Lagi Karena Buat Senjata Api Rakitan
Diketahui Rizal adalah seorang anak berumur 10 tahun dan duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.
"Kalau berdasarkan CCTV Rizal HP-nya dirampas orang memakai masker tak dikenal," ungkapnya.
"Dari CCTV saya melihat pelaku dari selatan ke utara, terus putar balik, dan menghampiri anak tersebut,” kata dia membeberkan.
Menurutnya, halaman rumah Ali sering didatangi oleh anak-anak kecil di pagi hari.
"Di rumah saya kebetulan ada wifi dan suka ramai di kunjungi orang anak-anak," katanya.
"Ya anak-anak biasa main game pada mabar game," ujarnya.
Ia sampaikan berdasarkan pengakuan dari Rizal handphonenya dipinjam, untuk telepon tukang traktor sawah.
Baca juga: Persis Solo Lempar Kode Uji Coba Usai Lebaran, Bakal Lawan Bali United & Borneo? Ini Kata Manajemen
Baca juga: Belasan Orang yang Kena Corona di Gladagsari Boyolali, Tertular Usai Jadi Kru Dapur untuk Pengajian
Dia katakan durasi aksi tersebut berdasarkan rekaman CCTV sekitar 3.45 atau 4 menit pelaku perampasan melancarkan aksinya.
“Motornya Scoppy nopolnya tidak ketahuan karena tidak ada plat nopolnya,” ujarnya.
“Setelah mengambil handphone anaknya, motor tersebut berjalan arah dukuh sebrang,” ungkapnya.
Sekitar pukul 06.00 WIB akhirnya sang korban kembali ke rumah san melaporkan kepada orang tuanya dan hendak mencari pelaku.
“Kemungkinan besar untuk pelaku diduga merupakan warga sekitar yang tinggal tidak jauh dari radius 5 km,” ungkapnya.
Dirinya sampaikan ada beberapa warga yang pernah melihat dan menegur pelaku.
“Gara-gara pakai masker jadi warga yang negur tidak yakin ya ada yang nyapa, berati bukan orang jauh,” ujarnya.
Menurutnya kejadian tersebut sangat singkat dan terbilang tak terduga.
“Mungkin ada kesempatan dan sepi orang tua sepuh jadi ditarget ada anak-anak di situ ya, terjadilah motif karena ada kesempatan,” terang dia. (*)