Insiden di Kedung Ombo Boyolali
Keluarga Andi Pasrah, Anak Bungsunya Masih dalam Pencarian, Sudah Siapkan Makam Dekat Ibu & Kakaknya
Keluarga masih menanti hasil pencarian putra bungsu pasangan Andi Sugiarto dan Tri Iriana yang bernama Jalal.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Keluarga masih menanti hasil pencarian putra bungsu pasangan Andi Sugiarto dan Tri Iriana yang bernama Jalal.
Jalal menjadi korban insiden perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonorejo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali.
Korban menaiki perahu maut tersebut bersama bapak, ibu, dan kedua kakaknya.
Baca juga: Waduk Kedung Ombo Kerap Makan Korban Jiwa, Aktivis Ungkap Kesalahan Orde Baru saat Pembangunannya
Baca juga: Yunus Berduka, Keponakannya Jadi Korban Perahu Maut di Waduk Kedung Ombo: Biasa Panggil Saya Pakde
Bapaknya, Andi menjadi salah seorang korban selamat. Sementara, ibu Jalal, Tri Iriana dan dua kakaknya, Zamzam dan Jalil tidak tertolong.
Mereka ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi berpelukan.
Perwakilan keluarga, Yunus mengatakan pihaknya hingga sekarang masih menunggu hasil pencarian Jalal. Tak terkecuali, Andi.
"Yang belum ketemu itu Jalal, anak bungsunya Andi dan Ana," katanya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Pihak keluarga, sambung Yunus, sudah bersiap-siap untuk kemungkinan terburuknya.
Baca juga: Story WA Terakhir Tri Iriana, Korban Meninggal Insiden Perahu Maut di Waduk Kedung Ombo: Ini Isinya
Bila Jalal ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, keluarga sudah menyiapkan pusara di Astana Sentono, Desa/Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Pusaranya pun dekat dengan ibu dan kedua kakaknya.
"Kami sudah menyiapkan di sana," ucap Yunus.
Firasat Keluarga
Keluarga mengaku kaget saat mendapatkan kabar meninggalnya dua anak, Zamzam dan Jalil serta ibunya Tri Iriana akibat perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Boyolali.
Tak terkecuali, Yunus, kakak ipar Tri Iriana yang tinggal di Magelang, Jawa Tengah.
Untuk diketahui, Zamzam, Jalil, dan Tri Iriana merupakan anggota keluarga Andi Sugiarto, warga Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Tragedi Perahu Terbalik di Kedung Ombo, Ganjar Pranowo Minta Pengelola Tanggungjawab: Tutup Saja
Baca juga: Fakta Waduk Kedung Ombo: Ternyata Ada Sebuah Makam Mengapung di Tengah Waduk, Makam Siapa?
Yunus mengungkapkan dirinya pertama kali mendapatkan kabar itu dari pihak Pemerintah Desa Pilangrejo sekira pukul 14.00 WIB.
"Pak Kades nanya, 'apa benar adik kamu (Andi) jadi korban insiden itu', katanya dapat kabar dari polsek setempat," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Yunus awalnya ragu-ragu membenarkan karena di desa tempat tinggal adiknya ada dua nama Andi.
Ia baru yakin setelah dikirimi beberapa foto.
"Setelah dikirimi gambar-gambar ternyata memang adik saya. Saya langsung syok," ucap Yunus.
Yunus sempat coba menghubungi telepon Andi dan istrinya namun tidak aktif.
Baca juga: Duka Mendalam Andi Sugiarto, Kehilangan Anak dan Istri saat Insiden Perahu Maut di Waduk Kedung Ombo
Alhasil, ia hanya bisa memantau dari teman-temannya.
Yunus mengungkapkan, istrinya sempat merasakan firasat sebelum kejadian pilu menimpa Andi sekeluarga.
"Istri saya waktu itu sejak pagi, matanya kedutan (kesemutan)," ungkapnya.
Duka Mendalam
Meninggalnya dua anak dan ibunya, masing-masing, Jalil, Zamzam, dan Tri Iriana menyisakan pilu bagi keluarga, khususnya Andi Sugiarto.
Mereka menjadi korban dalam insiden perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo, Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Andi menyaksikan langsung anak-anak dan istrinya terjun ke perairan waduk yang berada di Boyolali tersebut.
Baca juga: Viral Foto dan Video Kondisi Perahu Kelebihan Muatan Sebelum Terbalik di Kedung Ombo, Ini Faktanya
Baca juga: Jadi Saksi Kunci, Nahkoda Perahu Maut Tragedi Waduk Kedung Ombo Dilibatkan Pencarian Korban
Ia sempat berusaha menolong anak-anak dan istrinya namun nasib berkata lain.
Andi tertindih penumpang lain dan membuatnya harus merelakan mereka tenggelam.
Pilu itu semakin menjadi lantaran salah seorang anaknya, Jalal hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Sorot mata Andi begitu sayu dan muram. Tangisnya sempat pecah tatkala peti jenazah dua anak dan istrinya tiba di rumah duka, Minggu (16/5/2021) sekira pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Bikin Haru, Pemakaman Ibu & Anak Korban Perahu Maut Waduk Kedung Ombo, Suami Berusaha Tegar
Peti-peti jenazah tersebut diletakkan di ruang tamu rumah duka, RT 9 RW 3 Dukuh Karangmalang, Dusun Klego, Desa Pilangrejo, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
Andi tak kuasa menahan air mata menetes. Dia terdiam duduk terpaku memandang peti jenazah dua anak dan istrinya.
Peti-peti jenazah kemudian disalatkan sekira pukul 09.00 WIB sebelum akhirnya diberangkatkan ke Astana Sentono, Desa/Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
"Itu dimakamkan di sana karena istri Andi aslinya di desa tersebut," kata Kakak Andi, Yunus kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Beredar di Medsos, Foto Perahu Maut Sebelum Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Ini Respon SAR Surakarta
Peti-peti jenazah tersebut diantar menggunakan tiga mobil ambulans.
Ambulans terdepan membawa peti jenazah Zamzam kemudian diikuti dua ambulans yang masing-masing menghantar peti jenazah Tri Iriana dan Jalil.
Andi tampak ikut dalam ambulans yang membawa peti jenazah Jalil. Ia tampak tegar di samping itu.
Ambulans tersebut tiba di Astana Sentono sekira pukul 10.00 WIB. Satu per satu peti jenazah diturunkan dan dibawa menuju pusara yang disiapkan.
Baca juga: Korban Meninggal Tragedi Perahu Maut Waduk Kedung Ombo Asal Juwangi Dimakamkan Satu Liang Lahat
Mereka dimakamkan dalam satu liang pusara.
"Itu permintaan dari suaminya, pak Andi langsung," kata Kepala Dusun Klego, Sudarmanto.
Peti-peti jenazah ditata dalam liang pusara lalu disalatkan. Adzan terakhir dilantunkan tiga kali masing-masing di telinga korban perahu terbalik.
Setelahnya, liang pusara langsung ditutup dengan tanah makam. Andi tampak tegar melihat terakhir kalinya anak dan istrinya.
Tak berselang lama. Ia kemudian ikut serta bantu mencangkul tanah makam biar segera menutup liang pusara tersebut.
Bunga tabur pun ditaburkan di atas pusara dua anak dan ibu tersebut. Andi kemudian terdiam dalam keheningan doa.
Nahkoda Saksi Kunci
Nahkoda perahu maut berinisial GH (13) dilibatkan dalam pencarian korban tenggelam di Waduk Kedung Ombo (WKO).
Sampai saat ini masih ada dua orang yang belum ditemukan.
Selain itu, ada juga 48 penyelam yang diterjunkan untuk melakukan pencarian terhadap dua jasad korban yang belum ketemu.
Dua orang itu adalah Niken Safitri dan Jalal.
Untuk mempermudah proses pencarian, tim SAR gabungan mengajak nakhoda yang mengemudikan perahu tersebut saat terbalik.
Baca juga: Korban Perahu Maut Waduk Kedung Ombo yang Ditemukan Pagi Ini Seorang Perempuan, Meninggal Dunia
Baca juga: Masih Bocah, Ini Sosok Nahkoda Perahu Maut Waduk Kedung Ombo Boyolali
"Kami ajak dia karena dia sebagai saksi kunci yang tahu lokasi terbaliknya perahu," ungkap Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Selain jadi saksi menyangkut peristiwa ini, si nakhoda yang masih di bawah umur itu juga akan dimintai keterangan ihwal penumpang yang tidak memakai jaket pelampung (life vest).
"Baru akan kami tanyai, apakah jaket pelampungnya ada tidak dipakai atau memang enggak punya," paparnya.
Baca juga: Benang Merah Insiden Perahu Maut Kedung Ombo : Nahkoda Masih ABG, Polisi Sebut Ada 2 Kesalahan Fatal
Dikatakannya, penyebab terbaliknya perahu diduga karena mengangkut penumpang yang melebihi kapasitas.
"Perahu itu seharusnya hanya bisa membawa 14 orang penumpang tapi malah bawa 20 orang," katanya.
Korban Meninggal
Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban perahu maut di Waduk Kedung Ombo (WKO). Dia adalah perempuan bernama Destri yang ditemukan Minggu (16/5/2021) pagi.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto menjelaskan, dua orang yang belum ditemukan atas nama Jalal dan Niken Safitri.
"Tinggal dua orang itu yang masih kami cari," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: Masih Bocah, Ini Sosok Nahkoda Perahu Maut Waduk Kedung Ombo Boyolali
Baca juga: Fakta Terbaliknya Perahu Maut di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Polisi : Nahkoda Masih Berusia 13 Tahun
Pihaknya telah berhasil mengidentifikasi tujuh korban lainnya yang sudah meninggal.
"Yang pagi ini baru saja kami identifikasi yaitu anak perempuan bernama Destri," terangnya.
Operasi pencarian dan penyelamatan, lanjutnya, masih difokuskan di lokasi terbaliknya kapal karena kelebihan muatan.
"Pencarian masih di titik itu," katanya.
Diakuinya, kendala dalam melakukan pencarian ialah jarak pandang yang terbatas.
"Tim penyelam saat masuk ke dalam air jarak pandangnya terbatas karena airnya keruh," ucap Arif.
Nahkoda Masih Bocah
Sosok nahkoda perahu maut yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata masih berusia 13 tahun.
Saat ini nahkoda tersebut sudah diperiksa pihak kepolisian.
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengungkapkan nahkoda kapal tersebut masih berusia 13 tahun.
"Nahkoda perahu atas nama inisial GH berusia 13 tahun," kata Morry saat meninjau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Sabtu (15/5/2021).

Baca juga: Evakuasi Dihentikan Sementara, Penyelam Insiden Perahu Maut Boyolali Bakal Bawa Peralatan Khusus
Baca juga: Korban Tenggelam di Waduk Kedung Ombo : Jenazah Ibu & Anak Kembarnya Ditemukan Masih Berpelukan
"Ini nahkodanya masih dalam pemeriksaan," tambahnya.
Saat kejadian itu, GH hendak mengantar 20 orang penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan.
Sekira pukul 11.00 WIB, perahu sudah mendekati warung makan apung namun ada seorang penumpang yang tiba-tiba berjalan ke geladak depan.
"Ada penumpang yang mau foto selfie di bagian geladak depan, sehingga perahu oleng ke kanan dan terbalik," ucap Morry.
Nahas, saat kejadian itu, Morry mengungkapkan alat keselamatan belum terpasang di tubuh para penumpang.
"Setiap operator sebenarnya harus memiliki pelampung. Saat kejadian tidak menggunakan alat keselamatan," ungkapnya.
Ditutup Mulai Minggu
Imbas kejadian itu, polisi menutup wisata Waduk Kedung Ombo Boyolali.
Morry Ermond menerangkan, penutupan perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu dilakukan mulai Minggu (16/5/2021).
"Perintah dari bapak Candi 1 (Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi) untuk wisata air Kedung Ombo untuk besok ditutup, tolong disampikaikan ke masyarakat," terangnya.
Morry Ermond memaparkan, sebenarnya penutupan untuk umum atau wisatawan karena sejumlah hal, tidak hanya insiden perahu terbalik.
"Yang jelas ada dua hal, protokol kesehatan karena terlalu banyak masyarakat kita ke sini, sehingga menimbulkan kerumunan saat pandemi," ungkapnya.
"Termasuk protokol keselamatan yang tidak diperhatikan," jelas dia menekankan.
Adapun protokol keselamatan itu pasca insiden 20 orang rombongan tercebur karena perahu terbalik yang membuat 9 orang hilang.
"Seharusnya setiap operator kapal harus memili kemampuan, nampun saat kejadian kapal yang harusnya 12 penumpang, tapi lebih dari 20 dan tidak mengunakan pelampung keselamatan," aku dia.
Adapun total penumpang di dalam perahu dipastikan berjumlah 20 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS : 3 Orang yang Hilang Akibat Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Ditemukan Meninggal
Baca juga: Rentetan Tragedi di Waduk Kedung Ombo Boyolali, dari 2018 hingga 2021 Ada Korban Tewas Tenggelam
Morry Ermond mengungkapkan, sebelumnya sempat beredar ada 16 orang, tetapi yang benar adalah 20 orang wisatawan.
"Jadi 20 orang menaiki kapal, sedangkan kapal maksimal memuat 12 orang," jelasnya.
Menurutnya, korban yang hilang bukan 5 orang, tetapi 9 orang masih dalam pencarian oleh petugas yang diduga kuat tenggelam.
"11 yang kita diselamatkan, 9 orang masih dicari (hilang)," terang dia menekankan.
Adapun operasi pencarian menurut dia, dibantu oleh berbagai petugas dan relawan mulai dari BPBD Boyolali, Polair Polda Jateng, Basarnas Pos Surakarta hingga lainnya.
"Operasi (pencarian) sampai 5 hari ke depan," jelasnya.
Baca juga: Swafoto Berakhir Pilu, Jadi Penyebab Perahu Terbalik hingga Bikin 9 Orang Hilang di Kedung Ombo
Baca juga: UPDATE Perahu Terbalik di Kedung Ombo Boyolali : Ambulans Berjajar, Waduk Dipadati Relawan & Warga
Sudah 6 Orang Ditemukan
Total korban perahu terbalik yang sudah berhasil dievakuasi di Waduk Kedung Ombo Boyolali sebanyak 6 orang.
Kerja keras evakuasi dilakukan menjelang sore sekira pukul 16.00 WIB hingga kini pukul 19.22 WIB masih dilakukan, Sabtu (15/5/2021).
Di antaranya dilakukan oleh tim dari Basarnas Pos Surakarta, Polair Polda Jateng, BPBD Boyolali hingga relawan lainnya.
Dari pantauan TribunSolo.com yang memantau evakuasi langsung, beberapa menit ditemukan kembali 3 korban tenggelam dalam keadaan meninggal dunia.
Yakni pada menit ke 18.22 WIB adalah seorang anak kecil yakni korban ke-4 yang berhasil dievakuasi.

Baca juga: Telan Sejumlah Nyawa, Polisi Tutup Wisata Waduk Kedung Ombo untuk Umum, Mulai Minggu 16 Mei 2021
Baca juga: Rentetan Tragedi di Waduk Kedung Ombo Boyolali, dari 2018 hingga 2021 Ada Korban Tewas Tenggelam
Kemudian pada menit ke 18.38 ada korban ke-5 dan pukul 18.45 WIB yakni korban ke-6.
Maka total korban tenggelam akibat perahu terbalik menjadi 6 orang.
"Masih kurang 3 korban," ungkap Koordinator Evakuasi Insiden Waduk Kedung Ombo, Kurniawan Fajar Prasetyo kepada TribunSolo.com di lokasi malam hari.
Temuan Pertama Ada 3 Orang
Tiga orang dari 9 wisatawan yang hilang pasca perahu terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabtu (15/5/2021) sore.
Dari pengamatan TribunSolo.com di lapangan, jenazah korban tenggelam tersebut dua anak-anak atau balita, 1 orang dewasa.
Adapun jaraknya penemuan korban sekira 50 meter dari lokasi kejadian di perairan Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu.
Ketiga korban ditemukan oleh petugas gabungan sekitar pukul 17.20 WIB atau menjelang Magrib.
Saat itu sejumlah jenazah itu dimasukkan dalam kantong mayat dan dibawa dengan tiga ambulans.
"Dibawa ke RSUD Waras Wiris Andong Boyolali," kata petugas di lapangan.
Baca juga: Penyebab Tragedi Pilu Perahu Terbalik di Kedung Ombo: Diduga Kelebihan Muatan dan Penumpang Selfie
Baca juga: Dipasangi Garis Polisi, Ini Potret Perahu yang Bikin 20 Orang Tenggelam di Kedung Ombo Boyolali
Jumlah Penumpang 20 Orang
Jumlah penumpang di dalam perahu yang terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali ternyata 20 orang.
Insiden tersebut tepatnya terjadi di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu pada Sabtu (15/5/2021) siang.
Adapun sebelumnya dikabarkan penumpang ada 16 orang, sementara yang dinyatakan hilang tenggelam ada 5 orang.
Dari informasi yang diperoleh TribunSolo.com, perahu itu hendak makan di warung apung yang ada di WKO.
Diketahui pemilik perahu adalah Kardiyo dan dikemudikan oleh Galih.
Baca juga: Berikut Daftar 20 Penumpang Insiden Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali
Baca juga: Basarnas Kirim Personel Cari Korban Tenggelam, Usai Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali
Seorang saksi mata, Tinuk menjelaskan, insiden tersebut bermula ketika kapal sudah akan mendekati warung, para penumpang berswafoto di kapal.
"Posisi penumpang saat berswafoto banyak yang ada di depan kapal sehingga air mulai masuk dan kapalnya terbalik," paparnya.
Berikut daftar 20 orang penumpang :
1. Siti Mukaromah (belum ditemukan)
2. Wilda (belum ditemukan)
3. Alya
4. Mustakim
5. Suswanti
6. Laras
7. Niken Safitri (belum ditemukan)
8. Supriyadi
9. Andre
10. Khoirunisa
11. Rifki Edi
12. Tituk Mulyani (belum ditemukan)
13. Andi
14. Adi
15. Tinuk
16. Ana (belum ditemukan)
17. Zamzam (belum ditemukan)
18. Jalal (belum ditemukan)
19. Jalil (belum ditemukan)
20. Desti (belum ditemukan)
(*)