Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Vaksinasi Gotong Royong, Pemkot Solo Koordinasi dengan Sejumlah Instansi: Antusiasmenya Tinggi

Besaran harga pembelian vaksin Covid-19 untuk layanan vaksinasi gotong royong sudah ditetapkan pemerintah. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Istimewa
Ilustrasi: BPOM menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) alias izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 Sinopharm. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Besaran harga pembelian vaksin Covid-19 untuk layanan vaksinasi gotong royong sudah ditetapkan pemerintah. 

Harga pembelian vaksin dipatok sebesar Rp 321.660 per dosis. Itu tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021. 

Adapun vaksin yang digunakan merupakan produksi Sinopharm.

Baca juga: Kejar Target Vaksinasi Lansia 49 Orang, Gibran Sarankan Go Show, Antisipasi Lansia Tak Paham Online

Baca juga: Guru di Sukabumi yang Lumpuh Usai Divaksin Covid-19 Ingin Ketemu Jokowi: Mau Ucapin Terima Kasih

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka angkat bicara terkait pelaksanaan vaksinasi gotong royong.

Ia mengatakan, itu bakal dilakukan segera dan belum membeberkan waktu pelaksanaannya. 

Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan berkoordinasi dengan beberapa instansi guna menyukseskan vaksinasi tersebut.

"Beberapa sudah koordinasi dengan Pemkot," katanya, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Guru SMAN 1 Cisolok Lumpuh Usai Divaksin, Terasa Mual hingga Lemas Setelah Disuntik

Gibran pun enggan menyebut berapa instansi yang diajak dalam koordinasi tersebut. 

"Nanti, belum kita keluarkan (daftar instansinya)," katanya. 

Bila semua sudah siap, Pemkot Solo akan melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan vaksinasi gotong royong. 

"Segera kami sosialisasi. Antusiasme juga besar," ucapnya.

Kejar Vaksinasi Lansia

Pemkot Solo gencar mengejar vaksinasi Covid-19 tahap dua.

Adapun fokus kali ini yakni mereka yang sudah lanjut atau lansia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menerangkan, target vaksinasi di tahap 2 bagi lansia menembus 49 ribu orang.

“Vaksin akan terus kami gencarkan untuk lansia dan targetnya 116 persen, lebih jauh dari pelayan publik,” kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (17/5/2021).

“Tapi baru sekitar 79 persen yang sudah divaksin, jadi masih ada PR besar,” ungkapnya.

Baca juga: Masa Mudik 2021 Rampung, Kondisi Jalan Tol Solo-Ngawi Terpantau Lengang Hari Ini

Baca juga: Fantastis! Sehari Ratusan Spesimen Swab Test Ludes Hanya Periksa Pengendara yang Ada di Tawangmangu

Menurutnya kelompok lansia masih kurang tersentuh dan tidak memenuhi hingga jauh dari target.

“Ya kami juga harus edukasi lebih lagi,” katanya.

“Dinkes hendak meminta dorongan ke remaja sekitar entah itu anaknya, atau warga sekitar jika wong tuo ora no sing nganter (orang tua gak ada yang nganter),” paparnya.

Ia sampaikan alasan lansia belum banyak pergi ke tempat layanan masyarakat dikarenakan takut dan kurangnya layanan di wilayah setempat.

“Kami akan jemput bola, kalau ada lansia mengeluh jauh kami akan lakukan pelayanan di kelurahan,” tambahnya.

“Padahal beberapa kelurahan sudah lakukan itu, paling tidak 1 tempat vaksinasi," ujarnya.

Dirinya mengaku telah meminta lurah untuk mendata jumlah lansia yang belum mendapatkan vaksin.

Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka, mengaku dalam hal ini pihak pemkot akan melakukan pelayanan go show.

Gibran sampaikan berencana akan mempermudah pendaftaran vaksin lansia tanpa harus mendaftar.

“Langsung datang saja ke puskesmas,” ujar dia.

“Tidak perlu daftar online, bisa go show di rumah sakit,” ungkap Gibran.

“Nanti akan dibantu oleh lurah, Dinkes dan Dishub juga, pokoknya terus jalan dan kami permudah,” tandasnya.

Klaster Sumber

Kasus warga yang terjangkit Corona di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo kian bertambah.

Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan kasus penyebran Covid-19 di Sumber sebenarnya sudah ditangani.

“Sudah kemarin sudah kami tangani dan yang positif sudah kami arahkan ke Donohudan,” ujar Ahyani kepada TribunSolo.com (17/5/2021).

Potret karantina wilayah sehingga kampung menjadi sepi di kawasan wilayah di RT 06 RW 07 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (16/5/2021).
Potret karantina wilayah sehingga kampung menjadi sepi di kawasan wilayah di RT 06 RW 07 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (16/5/2021). (TribunSolo.com/Azhfar Muhammad)

Baca juga: Sejak Punya Bos Kaesang, Persis Solo Tak hanya Banjir Sponsor, Kini Produk Apparel Antre, Siapa Itu?

Baca juga: BREAKING NEWS : Pemuda Tewas di Bawah Jembatan Jumantono-Polokarto, Warga Curiga Korban Pembunuhan

“Kemarin juga Joko Tonggo warga sekitar sudah koorperatif,” kata Ahyani.

Menrurut dia, adapun kasus bertambah imbas hasil tracing warga setempat yang menggelar buka bersama.

“Ya di rumah (buka bersama) tapi sepertinya abai prokes dan banyak warga sekitar seperti tetangga yang ikut serta pada bukber tersebut,” paparnya.

“Mungkin karena kawasannya kecil, warga akrab dan MCK-nya kurang,” tambahnya.

Dia kecewa, karena ada yang melanggar SE Wali Kota.

“Dari kemarin terus bertambah dan per hari ini (barusan terkahir) tambah lagi 2 orang jadi 25 kasus,” ujarnya.

Dia menambahkan, warga sekitar pun sudah dilakukan isolasi mandiri atau pembatasan gerak di rumah masing-masing.

“Isolasi selama 14 hari dari kemarin sejak ditemukan kasusnya. ” ungkapnya.

“Kita juga terus akan lakukan tracing pemantauan dan rencana akan ada swab lagi ke beberapa warga,” jelasnya.

Tambah Jadi 23 Kasus

Penyebab puluhan orang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terinfeksi Corona akhirnya terungkap.

Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua RW, Ariyanto Rinto, menyampaikan kondisi kampung sudah dilakukan karantina wilayah sejak munculnya kasus.

“Kondisi saat ini kondusif, semua sudah ditangani,” ujarnya kepada TribunSolo.com (16/5/2021).

“Kemarin memang ada 20 yang posisif, tapi per hari ini jadi 23 orang,” ujarnya.

Baca juga: Pilunya Pemuda Mojolaban, Selamatkan Teman Tercebur ke Sungai, Tapi Dirinya Malah Tewas Tenggelam

Baca juga: Lebaran Kelabu, Satu RT Kelurahan Rumah Jokowi di Solo Di-Lockdown, 20 Warga Positif Covid-19

Ia sampaikan rincian 23 orang tersebut merupakan 21 warga setempat.

“Sebanyak 21 orang sudah dibawa ke Donohudan, 2 orang di rumah sakit,” katanya.

“Tidak ada riwayat perjalanan,” tuturnya.

Diketahui sebanyak 21 orang yang dibawa ke asrama Donohudan merupakan warga yang terpapar tanpa gejala atau OTG.

“Yang 2 orang karena ada penyakit bawaan saat ini di rumah sakit di rawat intensif,” tambahnya.

“Ada yang penyakit gula, ada struk dan saat ini dirumah sakit dan baru di swab ternyata positif,” ujarnya.

Disamping itu ia sampaikan penemuan kasus pertama sekitar tanggal 9 Mei 2021.

“Awalnya satu orang yang sempat ada warga yang tidak mencium bau,” ujarnya.

“Tapi mungkin karena tidak terasa dan kurang edukasi tidak merasa buka bersama di rumah tetap dilaksanakan,” paparnya.

Saat dilakukan swab masal oleh pihak puskesmas setempat dan di-tracing ditemukan 20 kasus terpapar OTG dan positif.

“Sebanyak 55 kepala keluarga yang terdampak sehingga kita harus melakukan karantina wilayah,” paparnya.

Disamping itu ia sampaikan selama isolasi kemarin idul fitri dilakukan di rumah masing-masing.

“Makan dan kebutuhan sudah disupport dari dinkes dan pemerintah,” tandasnya.

Kampung Sepi

Semantara itu berdasarkan pantauan TribunSolo.com pada (16/5/2021) kondisi RT setempat sangat sepi, terlihat tidak adanya aktifitas dari warga.

Tidak ada lalu lalang warga, jalanan sepi dan pintu masuk ke kampung tersebut dijaga petugas.

Tak hanya itu, pintu masuk pun dipalangkan 2 kursi bangku panjang layaknya portal pembatas.

Ariyanto Rinto mengatakan isolasi mandiri dilakukan sejak pekan lalu.

“Isolasi sudah dari tanggal 12 Mei kemarin,” kata dia.

Menurutnya warga setempat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di luar rumah.

“Termasuk beli makan atau kebutuhan, nanti ada petugas yang mengantarkan ke masing masing rumah,” ujarnya.

“Pokonya tidak aktifitas sama sekali selama 14 hari di rumah saja, ya sekitar sampai 25 Mei 2021,” ujarnya.

Ia sampaikan akan melihat perkembangan dari kasus yang terus dipantau setiap harinya.

“Kalau di Donohudan pas di swab lagi negatif kita buka lagi,” ungkapnya.

“Kedepan kami berharap warga yang positif bisa cepat negatif dan sadar covid masih ada prokes tetap ditegakan,” pungkasnya.

20 Orang Positif

Sebanyak 20 warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan warga salah satu RT di kawasan tersebut.  

Hal tersebut disampaikan Plt Lurah Sumber, Supyanto.

“Iya betul, ada ditemukan di salah satu RT kami yang positif Covid-19 tapi itu sudah ditangani,” kata Supyanto kepada TribunSolo.com (15/5/2021).

Sebanyak 20 warga tersebut merupakan klaster keluarga di Kelurahan Sumber. Adapun saat ini mereka tengah menjalani karantina mandiri.

“Ya kemarin 19 orang sudah di bawa ke Asrama Haji Donohudan, hanya satu yang karantina di rumah karena memenuhi syarat,” ujarnya.

Baca juga: Muncul Klaster Kebaktian di Ampel Boyolali, 17 Orang Positif Covid-19: Dinas Ikut Awasi

Baca juga: Asal Muasal Belasan Jemaat Kebaktian Gereja di Boyolali Positif Covid : Dari Satu Jemaat yang Sakit

Selain mereka, sambung Supyanto, ada 50 kepala keluarga yang kini harus menjalani karantina mandiri lantaran diduga sebagai kontak erat dan dekat pasien Covid-19.

Pemerintah setempat kemudian mengambil langkah karantina wilayah atau lockdown kawasan RT yang ditemukan kasus pasien positif Covid-19.

“Iya lockdown. Kita lakukan karantina wilayalah dengan mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja,” ucapnya.

Selama lockdown, pasokan logistik bagi warga yang menjalani karantina mandiri telah disiapkan.

“Pokonya beberapa logisitik, makan disiapkan 3 kali. Karangtaruna, linmas, babinsa petugas kesehatan juga bersiaga di kawasan ini,” tuturnya.

Meskipun demikian ia sampaikan pihak kelurahan juga sudha melakukan antisipasi untuk tidak membatasi penyebaran.

“Ada penyemprotan disinfektan rutin di wilayah sekitar, ada penjagaan ketat dan  ada posko,” tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved