Berita Boyolali
Viral Pikap Hadang Bus Rosalia Indah yang Ngeblong Jalan, Ternyata Video Lama, Disini Lokasinya
Kejadian viral mobil pikap menghadang Bus Rosalia Indah lantaran ngeblong jalan terjadi di Boyolali menjadi perhatian warga.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kejadian viral mobil pikap menghadang Bus Rosalia Indah lantaran ngeblong jalan terjadi di Boyolali menjadi perhatian warga.
TribunSolo.com mendagangi lokasi jalan tersebut di Jalan Kantil, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali.
Pantauan di lapangan, jalur tersebut memang ramai dilalui kendaraan baik roda dua dan empat.
Baca juga: Viral Wanita Bonceng Baim Wong Pakai Motor, Ternyata Begini Kejadian di Baliknya
Baca juga: Viral Pemain Timnas Indonesia Kena Jewer Shin Tae-yong, Ternyata Begini Kejadian Sebenarnya
Lokasi jalan ini dekat dengan RSUD Pandan Arang, Boyolali.
Kejadian mobil pikap menghadang bus tersebut ternyata sudah lama.
Montir bengkel kawasan setempat, Sodi (22) mengatakan, seingatnya kejadian tersebut terjadi pada bulan Januari 2021.
"Tetapi benar ada mobil pikap yang menghadang bus yang mau Ngeblong di sini," ucap Sodi, kepada TribunSolo.com, Kamis (20/5/2021).
Kejadian tersebut juga direkam oleh warga yang bekerja di lokasi sekitar.
Baca juga: Viral Pemuda Ancam Bunuh Nenek Karena Hanya Diberi Rp 3 Ribu, Kini Pelaku Menangis Takut Dipenjara
Saat kejadian, Bus rosalia datang dari arah jalan selatan, sedangkan Mobil Pikap tersebut dari arah sebaliknya.
"Yang rekam tukang potong rambut di sebelah bengkel ini," ujar Sodi.
Dia mengatakan, saat itu tidak ada perselisihan antara pengendara mobil dan bus.
Meskipun begitu, kejadian tersebut membuat jalan tersebut jadi macet.
"Kernet mobil pikap sempat turun, namun tidak sampai ada yang berkelahi dan akhirnya sopir busnya yang mengalah dan mundur, " kata Sodi.
Tanggapan Polisi
Video berisi pikap menghadang bus Rosalia Indah yang diketahui ngeblong atau di luar jalur semestinya viral di media sosial.
Usut punya usut, video berdurasi 4 menit 51 detik yang menggambarkan detik-detik pikap warna hitam hingga bus akhirnya menyerah terjadi di Boyolali.
Seperti yang diposting di IG milik @romansasopirtruck, Rabu (19/5/2021) malam.
"Yang lagi viral di grup-grup WA ataupun grup FB. Konon katanya sudah 7 purnama mereka seperti ini," kata dalam caption video.
Baca juga: Ramai soal Polisi Tidur Super Nungging di Boyolali, Awas, Yang Bikin Ternyata Bisa Digugat Hukum
Baca juga: Terlanjur Viral, Polisi Tidur Super Nungging di Lampar Boyolali Dibongkar, Tapi Warga Minta Syarat
Bahkan melengkapi tulisan lain.
"Sebuah mobil pick up menghadang bus Rosalia Indah yang ngeblong, TKP : Boyolali, Jateng (Januari 2021)," jelasnya.
Sampai pukul 08.15 WIB, postingan tersebut ditonton 30.166 tayangan.
Selain itu, video tersebut disukai 3.991 akun dan mendapatkan komentar 211 komentar.
Sementara itu, Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo mengatakan pihaknya tidak mendapatkan laporan terkait peristiwa tersebut di bulan Januari 2021.
"Dari bulan Januari, tidak ada laporan kejadian tersebut, sehingga kami mendapatkan laporan tersebut dari masyarakat," jelasnya.
Namun karena terlanjur viral beberapa hari ini, pihaknya kemudian akan mencari tahu lokasi dan melakukan pemeriksaan terhadap informasi itu.
"Tim baru turun, ngecek jalannya di mana," jelasnya.
Viral Polisi Tidur
Polisi tidur atau bangunan pembatas kecepatan kendaraan yang melintang di jalanan, pastinya sudah tidak asing.
Di banyak lokasi, dengan mudah ditemui alat yang dibuat baik dengan asal, semen atau pita kejut karet ban.
Namun apa jadinya jika polisi tidur dibuat tak lazim, mau lihat?
Kejadian ini nyata dibangun di Dukuh Indopekso, Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Baca juga: Terburu-buru Berakhir Pilu, Pengendara Xpander di Boyolali Nyemplung Sawah, Mobilnya Sampai Terbalik
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan di WKO Boyolali, Bocah & Pamannya Jadi Tersangka, hingga Penyabab Perahu Terbalik
Dari pantauan TribunSolo.com, penampakan polisi tidur itu cukup besar jauh berbeda dengan bentuk pada umumnya yang ada di jalanan.
Sangking tingginya polisi tidur tersebut, membuat mobil sedan cukup pendek kesulitan untuk melintasinya.
Bahkan kendaraan matic harus menyerong agar bisa lewat.
Fenomena itu pun juga viral di media sosial (medsos) di antaranya di @boyolali_info sehingga banyak komentar netizen dan disukai 3088 orang.
Adapun warga sekitar, Supri mengaku polisi tidur tersebut baru saja dibangun.
"Masih baru, saya kurang tahu pastinya tapi sekitar seminggu yang lalu," ucap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (19/5/2021).
Supri mengatakan warga membangun polisi tidur tersebut agar pengendara yang melintas tidak ngebut di jalanan.
Ia berharap, polisi tidur tersebut tidak dibongkar melainkan diperbaiki.
"Pengennya (polisi tidur) tetap ada, tidak dibongkar tapi diperbaiki saja," harapnya.
Mediasi Pemerintah
Pemerintah Desa Lampar akhirnya melakukan mediasi antar warga, Rabu (19/5/2021), imbas dari viralnya polisi tidur tak lazim di Desa Lampar, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
Mediasi yang difasilitasi Pemdes Lampar bersama jajaran Forkompincam Tamansari itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Camat Tamansari, Wurlaksono, menyebut, ada 6 poin yang sudah disepakati dan dipatuhi bagi berbagai pihak mediasi.
"Ada 6 poin yang sudah disepakati, antara lain polisi tidur diperbaiki agar tidak mengganggu pengguna jalan yang lewat. Selain itu, muatan tonase truk pasir diturunkan," kata Wurlaksono, Rabu (19/5/2021).
Dalam kesepakatan tersebut, sebuah depo pasir di lokasi tersebut juga diminta untuk ditata ulang.
Pemilik depo pasir, juga menyatakan bersedia ikut patungan memperbaiki jalan.
"Bagi truk dan kendaraan lain saat melewati di jalan tersebut untuk lebih pelan-pelan, " tutur Wurlaksono.
Baca juga: Lika-liku Pusat Kuliner Galabo Solo : Pernah Tenarkan Nama Jokowi, Kini Dibangkitkan Oleh Gibran
Baca juga: Habis Libur Pemain Persis Solo Wajib Swab Test, Jika Positif Harus Menepi Dulu, Dilarang Gabung Tim
Wulkasono mengatakan pihaknya menggelar mediasi tersebut karena viralnya polisi tidur yang dianggap tak lazim.
"Hari ini kami melakukan memediasi terkait unggah postingan Senin (17/5/2021) terkait polisi tidur di Indopekso, Lampar, Tamansari, Boyolali, dan telah sudah ada kesepakatan dari berbagai pihak," ucap Wurlaksono, saat ditemui TribunSolo.com, di Kantor Desa Lampar, Rabu (19/5/2021).
Wurlaksono mengatakan kesepakatan ini dibuat bertujuan untuk membuat rasa aman warga sekitar.
Dia mengatakan dari kesepakatan ini akan diserahkan kepada musyawarah RT setempat
Lanjut ia mengatakan dari musyawarah RT tersebut, akan menghasilkan kesepakatan berupa keputusan RT tersebut.
"Saya berharap dalam kasus ini menjadi pembelajaran bersama, saling uwongke saling menghargai, tidak menang sendiri," pungkasnya. (*)