Wisata Kuliner di Solo

Apa Kabar Galabo Solo? Move On dari Masa Lalu nan Pahit, Harga Tak Lagi Dicap Ngawur

Ketua Paguyuban Pedagang Malam Galabo, Agung Wahyu Hidayat, mengatakan, kini pedagang saling mengawasi standar harga di Galabo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
New Galabo Solo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Apa kabar Wisata Kuliner Galabo di Gladak kini?

Galabo sebelumnya sempat punya masa lalu nan tidak menyenangkan.

Baca juga: Galabo Solo Bakal Dihidupkan Lagi, Pemkot Solo Sebut Prosesnya Bertahap

Tempat kuliner yang terkenal ikonik di era Jokowi ini sempat mengalami masa redup.

Sejumlah pembeli mengutarakan pengalaman tak menyenangkan.

Salah satunya, sejumlah makanan dibanderol dengan harga yang dinilai kemahalan.

Dari situ, sempat muncul sindiran, bila di Galabo 'kalkulatornya rusak'.

Belajar dari hal itu, para pedagang di Galabo pun mulai berbenah.

Ketua Paguyuban Pedagang Malam Galabo, Agung Wahyu Hidayat, mengatakan, kini pedagang saling mengawasi standar harga di Galabo.

Sehingga, tak ada lagi pedagang nakal yang seenaknya memainkan harga.  

"Di Galabo juga sudah dicantumkan harga dengan jelas dan benar," kata Agung.

"Kita ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat," tambahnya.

Hasil mulai dituai para pedagang malam Galabo.

Para pembeli mulai berdatangan.

Pada Lebaran ini misalnya, Galabo kedatangan banyak pengunjung.

Bakal Di-Remake

Pemerintah Kota Solo juga bakal menghidupkan lagi Gladak Langen Boga (Galabo) yang jadi primadona di zaman Joko Widodo menjabat Wali Kota Solo.

Dinas Pergadangan kota Solo, Heru Sunardi mengatakan, nantinya proses ini akan dilakukan secara bertahap.

Pemkot akan melakukan revitaliasi atau menghidupkan kembali Galabo ini.

“Ya secara bertahap, nanti sedikit-sedikit kemarin saya dengan pak Wali (Gibran) sudah ada pembicaraan,” kata Heru kepada TribunSolo.com, Selasa (18/5/2021). 

Ia mengaku sudah melakukan peninjauan bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka beberapa hari yang lalu ke kawasan Galabo

“Ya nanti ada beberapa rencana dari pak Wali, untuk hidupkan kembali ekonomi masyarakat kota Solo,” katanya.

“Rencana nanti akan ada  penambahan aktivitas di Galabo untuk menambah daya tarik pengunjung,” ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Solo Dijadwalkan Buka New Galabo Minggu Malam

Penambahan tersebut selain wisata kuliner ke depan akan ada night market di kawasan Galabo.

“Mungkin nanti juga ada beberapa pertunjukan kesenian dan kebudayaan pada malam hari,” ujarnya.

“Ya pokoknya nanti masih dikaji dan masih dipertimbangkan melihat potensi,” pungkasnya.

Dalam komentarnya di media sosial, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga berjanji untuk membranding ulang Galabo.

Ia berharap, tempat kuliner yang jaya di era ayahnya ini, akan kembali jadi pusat kuliner andalan di Kota Solo.

Jam Operasional saat PPKM

Pembatalan pembatasan jam operasional bagi pelaku usaha kuliner selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) disambut baik para pedagang.

Tak terkecuali, para pelaku usaha kuliner di pusat kuliner Gladag Langen Bogan (Galabo).

Mereka senang dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo soal pembatasan jam opersional pusat kuliner.

Seperti diketahui, Pemkot Solo awalnya membatasi jam operasional usaha kuliner hanya sampai pukul 19.00 WIB.

Pembatasan jam tersebut kemudian dibatalkan melalui Surat Edaran Wali Kota Solo Nomor 067/057. 

Baca juga: Aturan Usaha Kuliner Berubah, Tim Cipta Kondisi Kota Solo Patroli, Ada Kerumunan Langsung Dibubarkan

Baca juga: BREAKING NEWS: Aturan Jam Operasional Usaha Kuliner saat PSBB Solo Berubah, Menyesuaikan Pedagang

Ketua Paguyuban Pedagang Galabo, Agung Wahyu Hidayat mengungkapkan para pelaku usaha kuliner sempat kecele sebelum surat edaran terbaru diberlakukan.

Mereka sudah kadung menutup lapak dagangannya seusai berkoordinasi melalui grup Whatsapp.

Dari pantauan TribunSolo.com, suasana lengang begitu kentara di kawasan pisat kuliner Galabo, Senin (11/1/2021) sekira pukul 21.00 WIB.

Kursi dan meja yang biasanya digunakan para pembeli tidak nampak memenuhi pelataran ikon kuliner Solo tersebut.

Lapak para pedagang tutup. Barang dagangan tak satupun ditinggal. Hanya ada petugas keamanan yang bersiaga.

"Soalnya Sabtu malam, Satgas Covid-19 sudah sosialisasi dan kami pedagang sepakat untuk tutup dulu sampai ada kebijakan terbaru," ungkap dia, Selasa (12/1/2021).

"Rencananya sembari menunggu kebijakan baru, tapi kemarin sore sudah ada surat edaran terbaru mungkin hari ini sudah jualan lagi," tambahnya.

Baca juga: PKL Karanganyar Minta Bupati Adil Soal Jam Dagang saat PSBB: Kami Minta Diberi Kesempatan Buka

Baca juga: Wisata Swasta Karanganyar Diizinkan Buka Selama PSBB, Maksimal Jam 7 Malam: Melanggar Tutup Paksa

Pembatasan jam operasional selama PPKM membuat para pelaku usaha kuliner Galabo ketar-ketir. Omzet bisa saja semakin menipis.

Apalagi selama 10 bulan pandemi Covid-19, omzet mereka turun drastis hingga 50 persen lebih.

"Dengan keadaan sekarang saja kita hanya bisa bertahan mulai dari berita Solo zona hitam dan terakhir kemarin karantina ditambah lagi PSBB atau PPKM," ucap Agung.

Meski begitu, para pelaku usaha kuliner Galabo siap mematuhi regulasi yang dibuat Pemkot Solo. 

Termasuk penerapan protolol kesehatan, diantaranya pembatasan kapasitas pembeli 25 persen.

"Kita sadar diri Galabo sebagai icon kota kita juga harus menaati aturan dari pemerintah," ujarnya. 

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved