Berita Sukoharjo Terbaru
Liburan di The Heritage Palace Sukoharjo, Nikmati Nuansa Arsitektur Gaya Eropa: Asyik untuk Selfie
Sukoharjo memiliki lokasi wisata dengan arsitektur bergaya eropa. Adalah The Heritage Palace, yang beralamat di Gembongan, Kartasura, Sukoharjo.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sukoharjo memiliki lokasi wisata dengan arsitektur bergaya eropa.
Adalah The Heritage Palace, yang beralamat di Gembongan, Kartasura, Sukoharjo.
Masyarakat yang datang bisa menikmati liburan dengan nuansa bangunan gaya eropa.
Baca juga: Viral Wisatawan Keluhkan Harga Pecel Lele di Malioboro Rp 37 Ribu, Pedagang: Jangan Ngadu ke Medsos
Baca juga: Padat Merayap! Ini Potret Mobil Wisatawan Mengular di Tawangmangu, Meski Libur Waisak Hanya Sehari
The Heritage Palace ini beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.
Tempat wisata ini, dulunya adalah bekas Pabrik Gula (PG) Gembongan.
The Heritage Palace dibagi menjadi dua bagian yakni kawasan outdoor dan indoor yang memilki pemandangan bangunan Eropa.
Pengelola Operasional The Heritage Palace, Lucy Budiarto menjelaskan, lokasi wisata ini dikhususkan untuk pengunjung yang gemar berselfie.
Baca juga: Viral Rombongan Moge Lolos Penyekatan di Kawasan Wisata Lombok Tengah, Begini Kata Polisi
"Tempat wisata ini juga menampilkan mobil-mobil kuno di bagian indoor, terdapat museum transportasi, museum tiga dimensi dan omah kuwalik (rumah terbalik)," jelasnya kepada TribunSolo.com, Kamis (27/5/2021).
Dari pantuan di lapangan, kesan klasik terlihat dari bangunan tua bekas pabrik gula tersebut.
Wisatawan yang datang juga terlihat asyik berswafoto.
Sementara, soal harga tiket juga berbeda antara tiket gate dan terusan.
Tiket Gate dibanderol dengan harga Rp 30.000 berlaku setiap hari.
Tiket terusan dibanderol dengan harga Rp 55.000 per orang untuk weekdays (Senin-Jumat).
Sementara, untuk kunjungan pada weekend (Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional), tiket terusan dibanderol dengan harga Rp 65.000 per orang.
"Setiapa harinya ada 100 sampai 200 pengujung dengan rentan waktu yang berbeda, kami menggunakan standar prokes saat berada di kawasan Heritage," jelasnya.
SejarahThe Heritage Palace
The Heritage Palace yang berada di Kartasura, Sukoharjo ternyata memiliki keterikatan sejarah yang besar dengan era kolonial Belanda.
Bangunan tersebut dulunya terkesan "seram" karena tidak difungsikan sama sekali.
Namun, kini sudah menjadi lokasi wisata yang diburu warga dari berbagai daerah.
Baca juga: Plt Bupati Sragen Dedy Beri Deadline Satu Minggu, PPL Diminta Selesaikan Persoalan Distribusi Pupuk
Baca juga: Kecamatan Ngawen Jadi Tambahan Kasus Covid-19 Terbanyak, Camat Sebut Tak Muncul Klaster Baru
Bangunan tua yang terletak di Jalan Permata Raya, RT 02 RW 08, Dukuh Tegal Mulyo, Desa Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo itu dulunya adalah pabrik gula di zaman kolonial Belanda.
Pengelola objek wisata ini, Franky Hardy Sucipto (51) mengatakan, bangunan tersebut saat ini sudah sah menjadi cagar budaya.
Diperkirakan pabrik gula tersebut dibangun pada tahun 1899.
"Dulu tempat ini merupakan sebuah pabrik gula yang dikelola Belanda, untuk pasti bedirinya saya kurang tau, tetapi di cerobong tertulis 1899 yang dimana dipercaya merupakan awal berdirinya pabrik ini," kata Franky, Minggu (15/11/2020).
Franky mengatakan, pada tahun 1920 bangunan pabrik ini masih seperti rumah Limasan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Pemerintah Kolonial Belanda saat itu membuat kebijakan untuk membangun pabrik gula di Kartasura itu seperti di Eropa.
"Sekitar 1920, pabrik ini masih seperti rumah warga, seperti rumah Limasan, namun setelah itu, Pemerintah Belanda mempunyai kebijakan untuk membangun pabrik tersebut seperti bangunan di Eropa," kata Franky.
Indonesia Merdeka, Bangunan Resmi Milik PTPN
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, bangunan pabrik gula tersebut resmi menjadi milik PTPN.
Namun, pada tahun 1968, bangunan tersebut dibeli oleh PT Karep Bojonegoro yang digunakan untuk gudang tembakau.
"Sekitar 1968 bangunan ini dibeli PT Karep Bojonegoro untuk gudang tembakau, setelah itu saya kurang paham berpindah ke siapa lagi, namun sebelum 2018, tempat ini sempat disewa untuk percetakan," kata Franki.
Kemudian ia mengatakan, pada tahun 2018, ia menyewa bangunan ini, dan ia sulap menjadi objek wisata.
Ia menjelaskan, bangunan ini resmi menjadi objek wisata di Kabupaten Sukoharjo pada 9 Juli 2018.
"2018, kami sewa bangunan ini dan tanggal 9 Juli 2018, kami resmi buka objek wisata ini," kata Franki.
Franki menjelaskan, dalam objek wisata Heritage Palace, nantinya terbagi ada 2 bagian yaitu bagian indoor dan outdoor.
Baca juga: Dana Kampanye Bajo Rp 153 Juta, Ketua Tim Pemenangan: Dari Iuran Tikus Pithi Mulai dari Rp 10 Ribu
"Wisata indoor ada museum transportasi, museum 3 dimensi, dan omah kwalik, sedangkan yang outdoor, ada taman dan gedung tua seperti di Eropa," kata Franki.
Ia mengatakan, untuk memasuki objek wisata ini, untuk weekday dibandrel Rp 55 ribu.
Sedangkan untuk harga tiket weekend Rp 60 ribu.
"Tiket tersebut berlaku terusan ke wahana lainnya, kami mulai buka pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB," kata Franki. (*)