Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Gemasnya Kepala DKK, Muncul Klaster Baru di Manahan Pasca Acara Reuni dari Luar Kota Solo

Setelah berhari-hari puluhan orang berjibaku dengan klaster buka bersama (bukber) di Sumber, kini muncul klaster Manahan Solo.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI Petugas mengevakuasi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) untuk diisolasi di Hotel U Stay kawasan Mangga Besar, Jakarta, Senin (28/9/2020). Pasien OTG sebagian mulai diisolasi pada sejumlah hotel di Jakarta untuk mengantisipasi daya tampung RS Darurat Wisma Atlet yang padat. Sebanyak 5 lantai di hotel tersebut disediakan ruangan khusus untuk pasien tanpa gejala. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setelah berhari-hari puluhan orang berjibaku dengan klaster buka bersama (bukber) di Sumber, kini muncul klaster Manahan Solo.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari Selasa (1/6/2021) total 227 orang terkonfirmasi aktif positif Covid-19.

Adapun dari 227 kasus tersebut, ditemukan kasus positif baru yang berasal dari klaster reuni di kelurahan Manahan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan masih ditemukan kasus covid-19 karena masyarakat abai dengan protokol kesehatan.

“Intinya, memang kasus di Solo naik turun, fluktuatif,” kata kepada TribunSolo.com, Seleasa (1/6/2021).

Baca juga: Malangnya Pengantin di Sragen, Tak Hanya Dibubarkan Pasca Positif, Tapi Disuruh Pulang ke Sukoharjo

Baca juga: Kisah Dosen di Solo Sembuh dari Covid-19, Masuk Klaster Bukber Sumber: Tetap Mengajar Selama Isoman

“Sekarang yo saya gemes melihat orang-orang di luar buka masker, pedahal protokol kesehatan itu suatu kebutuhan dari masyarakat, untuk lindungi banyak orang,” urainya.

Dirinya mengatakan baru-baru ini ada penemuan kasus covid-19 yang masuk dalam klaster reuni.

“Ya kan kalau satu kasus intinya punya ekor, gak  satu doang, satu di sana itu di sana menyebar ini ada lagi kasus baru,” ujarnya.

“Ya ada sekitar 3 kasus baru, itu satu rumah, lansia ini tuh susahnya kalau reuninya dengan penduduk luar Solo,” paparnya.

Siti menyampaikan pihaknya masih menelusuri kontak erat dengan ketiga orang tersebut.

“Ya itu sulit untuk melakukan tracing kalau dimana-mana, nanti kami cek lagi,” ujarnya.

“Iki bukan nom-nom (anak muda), lansia wong tuo (orang tua) lansia saiki model wes tuo kumpul-kumpul reuni (lansia sekarang model udah tua kumpul-kumpul reuni),” tambahnya.

Meskipun demikian Siti sampaikan pihaknya akan terus menelusuri dan menghimbau warga Solo untuk terus mawas diri.

Dirinya berharap untuk ekonomi dan patuh protokol kesehatan harus jalan berbanding lurus, agar mengantisipasi.

Okupansi Rumah Sakit

Semenatra itu Siti menerangkan, kondisi tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) terbilang tinggi.

“Saat ini ini BOR di Solo 59 persen, itu dari 685 ketersediaan tempat tidur di rumah sakit,” terang dia.

“Saat ini memang fluktuatif dan belum ada penambahan bednya, kecuali nanti kalau butuh,” paparnya.

Baca juga: Tembus 88 Kasus Covid-19 dalam Sehari di Klaten, Terbanyak Ceper, Ini Penyebabnya Bisa Meroket

Baca juga: Kenapa Hari Lahir Pancasila Diperingati Pada 1 Juni? Ternyata Begini Sejarah Awalnya

Siti mengatakan hal tersebut terjadi peningkatan pasien Covid-19 terjadi mulai pertengahan Ramadan dan berkisar sekitar 30 persen.

“Ya kami pokoknya koordinasi terus kita lakukan, teman teman rumah sakit bersinergi pokoknya,” ungkapmya.

“Kita juga akan gelar berbagai pengetatan lagi, masih ada tempat-tempat yang berpotensi ditemui maysarakat yang abai prokes,” tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved