Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Pembelajaran Tatap Muka Solo Digelar Juli 2021, Dinkes Ingatkan Siswa Jaga Protokol Kesehatan

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 nanti.

Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Ilustrasi: Simulasi pendidikan tatap muka di SMP Muhammadiyah 1 Kota Solo, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Pasar Kliwon, Jumat (19/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Juli 2021 nanti.

Berkaitan dengan dimulainya PTM nanti, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo berharap siswa bisa mematuhi protokol kesehatan (prokes).

Orang tua siswa juga diminta untuk memberikan pemahaman kepada anaknya tentang pentingnya prokes.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Solo Kembali Melonjak, Gibran Yakinkan Belajar Tatap Muka Diusahakan Tetap Juli

Baca juga: Buntut Guru di Sragen Meninggal Terpapar Covid-19, Pembelajaran Tatap Muka TK dan PAUD Dihentikan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, soal PTM ini dirinya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait dan Wali Kota Solo.

“Ya PTM monggo, kami sudah matur Pak Wali (Gibran), bersama Bu Etty (Dinas Pendidikan kota Solo),” kata Siti kepada TribunSolo.com, Senin (31/5/2021).

Berkaitan dengan penyelenggaraan PTM ini peran Guru dan orang tua akan berpengaruh besar. Khususnya pemahaman soal prokes.

“Artinya orang tua memahamkan kenapa sih saya harus pakai masker, harus cuci tangan,” paparnya. 

Bila prokes bisa diterapkan dengan baik, akan turut mensukseskan PTM di Solo yang rencananya digelar pada Juli mendatang. 

Sekolah Mengajukan PTM

Sebanyak 15 sekolah di Solo mengajukan permintaan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Sekda Solo Ahyani mengatakan, sekolah yang mengajukan PTM ini berasal dari SMP, SMK, SMA dan MAN. 

Pengajuan mereka setelah sehari digelarnya PTM pada Senin (5/4/2021).

Baca juga: SMPN 1 Sragen Jadi Contoh Penerapan Pembelajaran Tatap Muka Tingkat Provinsi Jateng

Baca juga: 100 Siswa di Solo Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Sekolah Siapkan APD yang Disiapkan Sekolah

Ahyani menegaskan, untuk PTM ini Pemerintah Kota Solo akan meninjau terlebih dahulu.

"Kemarin 15 sekolah mengajukan PTM, nanti kita tinjau dulu," katanya, Selasa (6/4/2021).

Sementara itu, soal simulasi PTM yang ada di Solo berjalan lancar.

"Tidak ada kejadian melanggar yang ditemukan saat proses PTM," papar dia.

Protokol kesehatan berjalan dengan baik.

SMK Mulai Pelajaran Praktik

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) SMA dan SMK di Solo digelar mulai Senin (5/4/2021) ini. 

Diantaranya dilakukan oleh SMK 4 Surakarta.

Bahkan, di SMK tersebut sudah melaksanakan kegiatan pelajaran praktik namun dengan menjaga protokol kesehatan.

Baca juga: Simulasi Belajar Tatap Muka di Sragen Rampung, Tapi Masih Ada Catatan : Siswa Masih Berkerumun

Baca juga: Mulai Besok, 2 SMA di Kota Solo Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Ingatkan Ini

Guru Tata Kecantikan SMK 4, Ksaktiama Marantika mengatakan, hari ini memang sudah dimulai PTM di sekolahnya.

Namun, objek praktik yang biasanya manusia harus diganti dengan objek boneka.

Hal ini agar mengurangi sentuhan dan menjaga protokol kesehatan selama Pandemi Corona.

“Praktik pelajaran kecantikan sendiri susah jika dilakukan di rumah terus, perlu ke kelas,” ujarnya.

Selain itu, penggunaan objek boneka agar para siswa memiliki gambaran dan bisa belajar di rumah.

“Biasanya praktiknya ke orang secara  bergantian,”katanya. 

Baca juga: Agar Orangtua Tenang, Guru yang Akan Mengajar Tatap Muka Terbatas di Klaten Disuntik Vaksin Covid-19

 Kedepan, Ksaktiama berharap agar kondisi kembali normal dan siswa bisa praktik dengan objek manusia agar memiliki pengalaman dalam melayani klien dan pembelajaran lebih maksimal.

Meskipun demikian dengan segala keterbatasan untuk tidak bersentuhan langsung dengan pasien dirinya berharap PTM terus dievaluasi dengan baik. 

“Tidak nyaman  jika semua praktek hanya dengan boneka, kami berharap bisa berangsur normal,” tandasnya.

Terapkan Protokol Ketat

Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA di Kota Solo digelar hari ini Senin (5/4/2021).

Kepala Cabang Disdikbud Wilayah VII Jateng, Suyanta mengatakan  di antaranya ada dua sekolah yakni SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 4.

Berdasarkan pantauan TribunSolo.com di SMK 4 kota Solo siswa mengikuti PTM ini dengan khidmat dan tertib.

Siswa sudah berdatangan dari rumah masing-masing sejak pukul 06.30 WIB dan pulang di pukul 10.30 WIB dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kepala Sekolah SMK 4 Kota Solo, Wening Sukmanawati mengatakan PTM di sekolahnya pada hari pertama berjalan lancar.

Baca juga: Simulasi Belajar Tatap Muka di Sragen Rampung, Tapi Masih Ada Catatan : Siswa Masih Berkerumun

Baca juga: Mulai Besok, 2 SMA di Kota Solo Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Ingatkan Ini

“Alhamdulillah lancar, kami senang ditunjuk jadi SMK yang dibuka pertama di Jateng. Hal ini menunjukan kami siap kembali sekolah normal,” ujarnya kepada TribunSolo.com.

Setibanya siswa di sekolah, guru-guru langsung mengarahkan siswa ke masing-masing ruangan jurusannya masing-masing.

“Untuk PTM hari pertama kita mendatangkan siswa baru belum anak- anak yang lama,” katanya.

“Mereka tadi datang lebih awal, lalu kita arahkan, karena ini pertama kali mereka sekolah,” tambahnya.

Sebanyak 100 Siswa mengikuti PTM pada hari ini dengan rincian 25 siswa Jurusan Tata Boga, 24 jurusan Kecantikan, 25 Siswa Tata Busana, dan 25 Perhotelan.

“Setiap jurusan itu sudah kami bagi-bagi perkelas nya ruangan-ruangan pun isinya sudah sesuai prokes erkelas 6 sampai 12 orang,” ujarnya.

Untuk kegiatan di hari pertama PTM, SMK 4 Kota Solo sudah siap dari segi sarana dan langsung praktik pengenalan.

“Hari ini sarana prasarana sudah siap, jadi hari ini kami langsung praktek pengenalan basik kejuruan,” katanya.

“Misal jurusan tataboga langsung demo alat masak, busana membuat pola, dan kecantikan menata nata dan tata rias,” paparnya.

Disamping itu protokol kesehatan di SMK 4 Sudah ditegakan dengan sangat ketat.

“Selain siswa wajib memakai masker, kami siapkan APD jas dan jaket untuk siswa, jas saat dipakai di ruang kelas dan jaket untuk dibawa pulang,” paparnya.

Meskipun demikian ia sampaikan di hari pertama tidak ditemukan kendala dan seluruh elemen telah patuh dengan regulasi yang ada.

“Kedepan kita terus bersinergi dan memperbaiki lagi, semoga sekolah ini dan sekolah lain bisa cepat kembali normal. Kan susah SMK kalo online,” tandasnya.

Baca juga: Mulai Besok, 2 SMA di Kota Solo Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Ingatkan Ini

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Klaten Dimulai 5 April, Tapi Baru 58 dari Target 370 Guru yang Disuntik Vaksin

Siapkan APD Lengkap

Dalam menyongsong persiapan PTM, SMKN 4 Surakarta telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untung mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Kepala Sekolah SMK 4 Kota Solo, Wening Sukmanawati mengaku hal ini menjadi konsentrasi bagi sekolah untuk siswa agar ketika beraktifitas di sekolah bisa steril.

“Selain masker kami telah siapkan ektra APD untuk siswa, mulai dari jas saat masuk kedalam kelas dan jaket untuk dibawa pulang siswa ke sekolah,” kata dia.

Menurut Wening, jas pelindung di dalam kelas wajib dikenakan oleh seluruh siswa di masing-masing jurusan.

“Untuk jas APD ini sudah disiapkan, wajib untuk steriliasi dan wajib dipakai di dalam kelas,” katanya.

“Jurusan Tata busana jas nya warna biru, kecantikan warnanya abu-abu, Tata Boga biru muda dan Perhotelan warnanya ungu,” paparnya.

Selain jas di dalam kelas, kita juga punya inisisasi baru yaitu jaket peindung siswa.

“Jaket ini adalah baju yang dirancang SMK kami, untuk dipakai siswa di luar sekolah bisa saat perjalanan ke sekolah dari rumah atau sebaliknya,” ujarnya.

Ia mengaku didalam jaket tersebut terdapat lapisan di dalam jaket yang membuat siswa tidak terpapar virus.

Baca juga: Putri Semata Wayang Genap 15 Tahun, Mayangsari Bagikan Potret Liburan ke Pantai Bareng Keluarga

Baca juga: Sekelumit Kisah Penangkapan Terduga Teroris, Sosok Abah Popon : Konon Sakti & Bisa Isi Ilmu Kebal

Meskipun demikian ia sampaikan ini merupakan suatu usaha dan satu antisipasi agar siswa nya bisa nyaman dan tidak meninbulkan klaster baru.

“Kan SMK 4 ini diuji coba PTM kita jadikan ini ikhtiar kami untuk menjaga siswanya," akunya.

"Prokes kami perketat dari awal masuk sekolah, di kelas dan pulangnya pun harus nyaman,” tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved