Viral Curhatan Wisatawan Dipaksa Sewa Jip Wisata ke Petilasan Mbah Maridjan, Asosiasi Jip Buka Suara
Setelah viral pecel lele dengan harga mahal dan tarif parkir mahal, kini soal sewa jip ke petilasan Mbah Maridjan tengah ramai jadi perbincangan.
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah unggahan yang diceritakan wisawatan keluhkan soal destinasi wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali jadi sorotan.
Setelah viral pecel lele dengan harga mahal dan tarif parkir mahal, kini soal sewa jip ke petilasan Mbah Maridjan tengah ramai jadi perbincangan.
Baca juga: Viral Curhat Wisatawan Keluhkan Wajib Sewa Jip ke Petilasan Mbah Maridjan, Begini Ceritanya
Netizen dengan nama Iqbal Basyari tersebut menuangkan keluh-kesahnya di salah grup media sosial facebook (FB).
Berdasarkan postingannya, Iqbal mengaku disetop dan harus memarkir kendaraan pribadi miliknya di Umbulharjo, Sleman.
Kemudian ia diminta melanjutkan perjalanan dengan menyewa Jip atau motor dengan alasan jalan rusak padahal pengamatan dirinya jalan di sama sudah cukup baik dan bisa dilewati.
Karena tidak ingin berdebat, ia terpaksa tidak melanjutkan perjalanan, dan putar balik.
"Mereka bilang kalau mau naik harus pakai jip, gak boleh pakai kendaraan pribadi alasannya jalan jelek, banyak jip.
Padahal setahu saya jalan di sana bagus karna itu jalur evakuasi warga lereng Merapi.
Kalau masalah banyak jip, itu memang wajar dan mustinya semua pengendara berhati-hati di jalan raya," ucap Iqbal dalam keterangannya, yang dikutip Tribun Jogja dari kompas.com, Senin (31/5/2021).
Setelah 15 menit menunggu, Iqbal melihat wisatawan yang mengendarai sepeda motor boleh ke lokasi.
Begitu juga dengan pengendara mobil pribadi dengan pelat AB.
Iqbal kembali menanyakan soal sewa kendaraan.
Namun, petugas itu tetap berikukuh mewajibkan Iqbal menyewa jip dengan harga Rp 350.000-Rp 550.000.
Merasa tidak sepadan dengan yang akan didapatkannya di petilasan dan uang yang dikeluarkan, wisatawan yang mengaku asal Klaten, Jawa Tengah memilih putar balik.
Sesampainya di pos restribusi, Iqbal bertanya kepada petugas dan menunjukan foto lokasi dirinya distop.
Ia menanyakan terkait harus sewa jip jika ingin ke petilasan Mbah Maridjan.
Jawaban petugas di retribusi pun sama.
Tanggapan Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi
Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Wilayah Timur, Bambang Sugeng, mengungkapkan keluhan wisatawan di media sosial ini menjadi permasalahan yang terus berulang kesekian kali.
Ia meluruskan, pihak Jip sebenarnya tidak ada hubungannya dengan hal itu sebab yang terjadi di sana adalah oknum.
Ada sekelompok orang yang membuat lahan parkir pribadi dan menyetop wisatawan untuk parkir di sana.
Pihaknya mengaku justru dirugikan sebab dinarasikan harus naik Jip.
Padahal pengelola Jip sendiri tidak membuka rute khusus ke petilasan Mbah Maridjan.
Baca juga: Viral di Klaten, Pria Telanjang Bulat Konvoi di Atas Motor, Padahal Banyak Pengendara Melintas

Bahkan, sejak empat tahun silam, Bambang mengaku sudah berpikir kegiatan penyetopan wisatawan untuk parkir ini akan "membunuh" perlahan destinasi wisata petilasan Mbah Maridjan, maupun wisata lainnya yang ada di Kepuharjo dan Umbulharjo.
"Ini sudah permasalahan kesekian kali.
Itu dilakukan oleh oknum.
Intinya, pihak jip tidak berkaitan dengan hal itu. Jip lepas dari semua itu. Jadi, tidak ada hubungannya," kata dia, dihubungi Senin (31/5/2021).
Kegiatan penyetopan wisatawan untuk parkir dan melanjutkan perjalanan dengan jasa ojek ataupun Jip ini terus berulang.
Sebab, setiap berhasil menawarkan Jip, oknum tersebut otomatis akan mendapatkan fee.
Pegiat Jip sendiri, diakui Bambang sudah tidak nyaman dengan permasalahan ini.
Sebab, kata dia, asosiasi Jip tidak pernah membuka trip dengan rute dari titik parkir ke petilasan Mbah Maridjan.
Trip yang selalu ditawarkan pihak Jip ke wisatawan adalah menjelajah sejumlah destinasi.
"Tapi kalau trip spesial khusus ke petilasan Mbah Maridjan saja, itu enggak ada," ujar dia.
Bambang mengungkapkan, jalan menuju tempat petilasan Mbah Maridjan adalah jalan yang sudah dibuka untuk umum.

Apabila wisatawan mau naik menggunakan kendaraan pribadi sebetulnya tidak apa-apa.
Karenanya, untuk mengurai polemik ini, dalam waktu dekat, menurutnya, akan ada tindak lanjut penyelesaian dari pihak-pihak terkait maupun Pemerintah Kabupaten Sleman.
"Ini butuh duduk bareng. Akan ada forkompinda menindaklanjuti bersama dengan pihak terkait," ujar dia.
Bupati Sleman Turut Berkomentar
Unggahan netizen yang mempertanyakan soal wajib sewa jip ke petilasan Mbah Maridjan inipun menjadi viral di sosial media.
Bahkan, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, sempat ikut memberikan komentar setelah postingan diunggah juga oleh @merapi_uncover.
Kustini pun mengaku akan melakukan pemeriksaan dan tindak lanjut, dengan penyelesaian masalah.
"Semoga kawasan wisata Merapi tetap nyaman untuk berwisata," tulisnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengungkapkan, pihaknya sedang menelusuri soal kejadian yang viral di destinasi wisata tersebut.
Rapat koordinasi dengan lintas pihak menurutnya akan segera dilakukan.
"Kami akan adakan rapat koordinasi lintas pihak, terkait dengan tindak lanjut hal ini ke depannya," kata dia. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin/kompas.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Wisatawan Asal Klaten yang Mengaku Dipaksa Sewa Jip Wisata ke Petilasan Mbah Maridjan