Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Sedihnya Warga Banjarsari Solo Ini, 9 Tahun Nabung untuk Naik Haji, Malah Gagal Berangkat Tahun Ini

Pemerintah mengumumkan bahwa Pelaksanaan ibadah haji Indonesia 2021 batal. Akibatnya, kabar ini membuat banyak jemaah yang merasa kecewa.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati
Calon Jemaah Haji, Sutini Jamhari (61) warga Sumber Rt 06 Rw 01, Bajarsari, Solo saat berada di warungnya. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemerintah mengumumkan bahwa Pelaksanaan ibadah haji Indonesia 2021 batal. 

Akibatnya, kabar ini membuat banyak jemaah yang merasa kecewa.

Satu diantaranya adalah Sutini Jamhari (61) warga Sumber Rt 06 Rw 01, Bajarsari, Solo.

Baca juga: Curhat Calon Jemaah Batal Naik Haji 2021: Ada Firasat, Padahal 10 Tahun Selalu Nabung Rp1,5 Juta

Baca juga: Menag Umumkan Pemerintah Resmi Batalkan Pemberangkatan Calon Jemaah Haji 2021

Sebelum berangkat haji ini, dia sudah 9 tahun menabung mulai dari tahun 2002 sampai 2011.

Sementara, rencana keberangkatan sebenarnya pada tahun 2020 lalu. Namun, batal lantaran pandemi corona.

Tak disangka, ternyata tahun 2021 ini dirinya juga batal untuk naik haji lagi.

Sutini mengatakan, dirinya sudah lama menunggu untuk naik haji ini.

Baca juga: Warga Solo Positif Corona Dilarang Isolasi Mandiri di Rumah,Wajib Karantina di Asrama Haji Donohudan

Dia mengaku pasrah dengan kondisi saat ini.

"Karena berangkat haji panggilan Allah ya berarti saat ini belum ada kesempatan jadi yang bersabar dan di iklaskan saja," tegasnya. 

Sutini sendiri mendapat kabar batalnya haji 2021 dari grup WA bersama jemaah lain.

"Kami saling menguatkan sesama jemaah," papar dia.

Ucapan saling menguatkan tersebut dilakukan agar sesama jemaah tidak terlalu kecewa.

Baca juga: Karyawan Solo Grand Mall Asal Sragen Positif Covid-19, Kini Karantina di Asrama Haji Donohudan

"Saya sebenarnya berangkat sama suami, tapi 2019 suami meninggal, ini digantikan anak saya," kata dia.

Selama menunggu naik haji ini, dirinya banyak berolahraga ringan dan menghafalkan doa-doa.

Dia juga berjualan makanan di warung miliknya.

"Saya pensiunan Guru Sekolah Dasar (SD)," kata dia.

Jamin Uang Aman

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi membatalkan keberangkatan calon jemaah haji tahun ini.

Meski begitu, pemerintah tetap menjamin jemaah haji yang batal berangkat dengan menjadikan prioritas di tahun 2022 dengan catatan pandemi Covid-19 sudah selesai.

Tak hanya itu, dana atau uang haji juga dijamin aman.

Hal ini disampaikan langsung oleh Plt Dirjen Penyelanggraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H. Dasir.

"Pemerintah menjamin jemahah yang tidak berangkat hari ini, akan jadi prioritas di Tahun 2022."

Baca juga: Menag Umumkan Pemerintah Resmi Batalkan Pemberangkatan Calon Jemaah Haji 2021

Baca juga: Resmi, Pemerintah Putuskan Tidak Memberangkatkan Jemaah Haji Tahun 2021

"Bila Covid sudah selesai, Haji sudah bisa kita kirim kesana," ucap Khorizi, dikutip dari program Dua Sisi Tv One, Kamis (3/6/2021).

Selain itu, Khoirizi menekankan bahwa pembatalan haji tak terkait dengan dana haji.

Ia mengatakan bhawa dana haji yang masuk dalam kondisi aman.

"Uang haji aman, tidak dikutik- kutik.  Betapa konsennya pemerintah terhadap uang haji itu sampai membentuk UU Nomor 34 Tahun 2014 adalah dalam rangka mengamankan uang haji," jelasnya.

Lanjutnya, pemerintah juga memperbolehkan jemaah untuk mengambil uang hajinya kembali.

"Kalau ada Haji yang tahun ini tidak berangkat ingin minta uang kembali, pemerintah dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) siap kapan saja dia minta," kata Khoirizi.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Khoirizi
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Khoirizi (istimewa)

Khoirizi mengatakan, dalam penyelenggaran haji, tentunya pemerintah wajib melindungi jemaahnya sebagai warga negara.

Sehingga, kini keselamatan jemaah haji lebih diutamakan.

Ia menyebut, keberangkatan haji juga butuh sistem manajemen persiapan yang matang.

"Kalau kita diberi kesempatan, persiapan kita tidak sederhana. Kita menggerakkan manusia dari Indonesia ke Arab Saudi."

"Tentu perlu sistem manajemen yang cukup matang. Kalau tidak dipersiapkan baik, yang menjadi korban kan jemaah juga," ucap Khoirizi.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan pemerintah tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia 1442 H/2021 M.

Menurutnya, di tengah pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) yang melanda dunia, kesehatan, dan keselamatan jiwa jemaah lebih utama dan harus dikedepankan.

Baca juga: Bukan Jemaah Haji, Kini di Asrama Donohudan Dijejali Pasien Covid-19, Paling Banyak Klaster Sumber

Baca juga: Keutamaan dan Ganjaran Sholat Tarawih Malam ke-29, Ramadhan ke-28: Pahala Setara 1000 Kali Naik Haji

“Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, Pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia,” ujar Yaqut dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021).

Yaqut telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (kemeja putih) memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021). Dalam keterangannya, pemerintah memastikan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini karena menimbang kondisi pandemi Covid-19 yang masih meluas di seluruh dunia dan belum adanya kepastian dari Kerajaan Saudi terkait kuota haji menjadi pertimbangan utama pembatalan keberangkatan ini. Tribunnews/Jeprima
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (kemeja putih) memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis (3/6/2021). Dalam keterangannya, pemerintah memastikan tidak memberangkatkan jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini karena menimbang kondisi pandemi Covid-19 yang masih meluas di seluruh dunia dan belum adanya kepastian dari Kerajaan Saudi terkait kuota haji menjadi pertimbangan utama pembatalan keberangkatan ini. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Yaqut menegaskan, keputusan ini sudah melalui kajian mendalam. Kemenag sudah melakukan pembahasan dengan Komisi VIII DPR pada 2 Juni 2021.

Mencermati keselamatan jemaah haji, aspek teknis persiapan, dan kebijakan yang diambil oleh otoritas pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII DPR dalam simpulan raker tersebut juga menyampaikan menghormati keputusan yang akan diambil Pemerintah.

"Komisi VIII DPR dan Kemenag, bersama stake holder lainnya akan bersinergi untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi publik yang baik dan masif mengenai kebijakan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1442 H/2021 M," tutur Yaqut.

Dalam konferensi pers ini hadir pula Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, serta sejumlah perwakilan dari Kemenkes, Kemenlu, Kemenhub, BPKH, Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah, Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, serta perwakilan dari MUI dan Ormas Islam lainnya.

Seperti diketahui, Indonesia hingga saat ini belum mendapatkan izin masuk dari Pemerintah Arab Saudi.

Baru-baru ini, otoritas penerbangan Saudi baru saja memberikan izin masuk untuk 11 negara, yaitu Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Irlandia, Jepang, Jerman, Perancis, Portugal, Swedia, dan Swiss.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenag Jamin Jemaah Haji yang Batal Berangkat, akan Jadi Prioritas di Tahun 2022

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved