Berita Solo Terbaru
Banyak yang Menanti, Ternyata Masih ada Orangtua di Solo yang Tak Mengizinkan Anaknya Ikut PTM
Sejumlah orangtua di Solo masih khawatir pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berlangsung, sehingga tak mengizinkan anaknya ikut PTM
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Agil Trisetiawan
Dirinya mengklaim pencopotan lurah Gajahan menjadi prestasi, karena membersihkan Kota Bengawan dari masalah pungutan liar.
Baca juga: Kesaksian Tentang Tokoh PDIP Boyolali S Paryanto, Meski Beda Partai Tekankan DPRD Itu Lembaga Netral
Baca juga: Lurah Gajahan Dicopot Buntut Pungli, Sekda Kota Solo: Kalau Ada Pungli Silakan Lapor
“(pencopotan lurah) iya,” ujarnya.
“Ya intinya inovasi-inovasi (pemkot) mulai dari Balekambang, ya Jalan Gatot Subroto nanti dibahas, minggu depan,” aku dia.
Dilantik 26 Mei Lalu
Sebelumnya, Gibran-Teguh dilantik jadi AD1 dan AD2 pada 26 Februari lalu.
Gibran mengakui, terkait kinerja dirinya selama hampir 100 hari masih banyak yang perlu dibenahi.
“Ya ada target yang sudah dicapai, ada yang belum,” kata Gibran kepada TribunSolo.com, Selasa (1/5/2021).
Baca juga: Viral Tarif Parkir di Waduk Cengklik Park Boyolali Rp 10 Ribu, Netizen Malah Lapor Gibran
Baca juga: Momen Hari Lahir Pancasila, Bupati Sragen Sindir Ada Kaum Muda Lebih Hafal Tanggal Lahir Jungkook
“Biar semua yang menilai, seluruh warga di Kota Solo,” tambahnya menekanan.
Menurut Gibran masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan dari berbagai sektor.
“Ya biar warga yang menilai, masih banyak yang harus dibenahi,” tuturnya.
“Masih sedikit yang sudah terealisasi,” ungkap dia.
Meskipun demikian, Gibran mengatakan akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat kota Solo.
“Kita masih harus bekerja lebih keras lagi, ya nanti sedikit demi sedikit,” aku dia.
Gibran Akui Banyak Pendukungnya
Pemecatan Lurah Gajahan Suparno menimbulkan polemik, ada yang pro dan juga kontra dengan protes membuat spanduk sindiran.