Berita Boyolali Terbaru
Cerita Mail, Warga Siswodipuran Boyolali Hobi Pelihara Ular Piton Liar: Sudah Tangkap Puluhan Ular
Ada - ada saja hobi yang dimiliki Mail (54) warga RT 2 RW 12 Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Dan tidak ada bekas-bekas luka. Warga tidak melakukan pemukulan terhadap ular itu," terangnya.
Saat ini, ular tersebut dibawa anggota Exalos Indonesia yang berada di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
"Selanjutnya, ular tersebut akan kami lepas liarkan lagi ke habitatnya," tandasnya.
Kejadian serupa pernah terjadi di Sragen, sukarelawan dari Exalos Regional Sragen berhasil mengevakuasi dua ekor ular piton.
Ketua Exalos Regional Sragen, Lanjar Purbowo mengungkapkan, pihaknya dalam waktu dua hari telah mengevakuasi dua ekor ular piton.
"Jadi ular pertama kami evakuasi pada 27 Februari 2021 dan ular kedua pada 28 Februari 2021," tutur Lanjar kepada TribunSolo.com, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Warga Jaten Karanganyar Geger, Ada Temuan Ular Piton Sebesar Paha Manusia: Ditangkap Langsung Dijual
Baca juga: Mengejutkan, Hanya 30 Menit Tim Penjinak Ular Piton Temukan 1 Ekor Lagi di Sumber Solo, Total 5 Ekor
Lebih lanjut ia menjelaskan, ular piton pertama berada di Dukuh Kauman RT 03/RW 01, Desa Jenalas, Kecamatan Gemolong.
"Ukuran ularnya mencapai 2,5 meter dan kami butuh waktu sekitar 1,5 jam untuk mengevakuasinya pada malam hari," ujarnya.
Sementara ular piton kedua ada di Sragen Lor, Kelurahan Nglorog, Sragen.
"Untuk yang ini ular pitonnya masih anakan, belum terlalu besar," katanya.
Pihaknya mendapat laporan dari warga bahwa ada ular di wilayah mereka.
"Karena mungkin takut ada apa-apa, warga menghubungi kami untuk mengevakuasinya," imbuhnya.
Kejadian serupa terjadi di Solo, seekor ular ditemukan di salah satu rumah warga yang beralamatkan di Jalan Tangkuban Perahu, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo.
Ular itu masuk di rumah warga pada Senin (22/2/2021) pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Tengah di Puncak Popularitas, Amanda Manopo Ketakutan karena Diancam Dibunuh, Siapa Pelakunya?
Sang pemilik rumah, Bagas, langsung menghubungi pihak Exalos guna mengevakuasi dan mengamankan ular tersebut agar tak melukai.
Beruntung ular yang berjenis piton dan memiliki panjang 4,5 meter serta diameter sebesar paha orang dewasa itu langsung diamankan.
Ular Ditemukan di Sungai
Keesokan harinya pihak Exalos juga menerima laporan sama tentang adanya ular piton yang berkeliaran.
Namun kali ini ular tersebut ditemukan di salah satu sungai di Mojosongo saat petugas Sibat PMI dan DPUPR sedang melakukan pembersihan.
Akhirnya ular yang memiliki panjang 3,5 meter dan diameter seukuran paha orang dewasa itu juga berhasil diamankan.
Menurut Ketua Exalos Indonesia, Kopti Janu Wahyu Widodo, ular-ular itu akan di karantina sementara dan akan dilepasliarkan ke alam bebas.
"Nanti seperti biasa kami edukasi ke warga sebisa mungkin jangan sampai terbunuh, dan kemudian akan kami lepaskan ke habitatnya," kata Janu pada Selasa (23/2/2021).
Warga Jaten Karanganyar Temukan Ular Piton Sebesar Paha Manusia, Dijual Laku Segini
Sebelumnya seekor ular juga membuat warga Karanganyar tepatnya di Kampung Daleman RT 07/ RW 06, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar heboh.
Diberitakan sebelumnya, warga menemukan seekor ular piton yang dengan panjang 3 meter dan diameter sebesar paha orang dewasa ditemukan di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Menurut Ketua RT setempat, Budi, ular itu sebelumnya muncul dari sungai dan memasuki salah satu kebun milik warga.
Baca juga: Suami Kini di Berada Puncak Popularitas, Putri Anne Diingatkan soal Istiqomah oleh Ranty Purnamasari
Baca juga: Warga Jaten Karanganyar Geger, Ada Temuan Ular Piton Sebesar Paha Manusia: Ditangkap Langsung Dijual
Hingga kemudian ular itu tanpa sengaja diinjak oleh salah seorang warga yang sedang berkebun.
Terkejut akan hal itu, dirinya langsung berteriak dan meminta tolong hingga akhirnya para tetangganya datang memberi pertolongan.
"Kami tangkap bersama-sama, karena kalau sendirian tidak ada yang berani," kata Budi kepada TribunSolo.com pada Sabtu (20/2/2021).
Budi menuturkan peristiwa itu terjadi di sore hari, sekira pukul 16.00 WIB.
Setelah ular itu ditangkap warga setempat langsung menjualnya dengan harga Rp 150 ribu.
"Langsung kami jual, karena warga sini tidak ada yang bisa dan berani merawat ular sebesar itu," tuturnya.
"Yang beli orang Solo, tidak tahu mau dibuat apa ular itu," ungkapnya.
Dirinya mengisahkan bahwa kejadian penemuan ular itu bukanlah yang pertama kali di wilayahnya.
"Sudah beberapa kali, apalagi di waktu banjir banyak ular kecil yang berhasil kami tangkap," ujarnya.
"Sudah resiko punya rumah pinggir sungai," akunya.
Tips Cegah Ular Masuk Rumah
Sejumlah kasus ular masuk rumah marak ditemukan di sejumlah lokasi di Solo Raya.
Ketua Umum Exalos Indonesia, Kopti Janu Wahyu Widodo mengatakan, saat tengah memasuki musim menetas telur ular.
Sehingga kasus ditemukannya ular masuk rumah banyak ditemui, seperti kasus di Sukoharjo, Karanganyar, Solo, dan Sragen.
Terutama bagi mereka yang bermukim di dekat area persawahan dan perkebunan.
Baca juga: Sudah Empat Kali Rumah Warga Colomadu Ini Dimasuki Ular, Ada yang Bersembunyi di Saku Celana
Baca juga: Asyik Bermain, Bocah Kampung Pelangi Mojosongo Tiba-tiba Menjerit, Temukan Ular Piton 6 Meter
Baca juga: Bikin Merinding, 5 Ekor Ular Kobra Bersarang di Bawah Lantai Keramik, Rumah Warga Jaten Karanganyar
Baca juga: Tengah Istirahat, Pegawai Gudang di Sukoharjo Kaget Lihat Anakan Ular Kobra, Disisir Temu 8 Ekor
Guna mengatasi hal itu Komunitas Relawan Pecinta Hewan Exalos Indonesia memberikan tips untuk mencegah hal itu terjadi.
Dia meminta setiap pemilik rumah harus menjaga kebersihan lingkungannya.
Sehingga celah-celah tersembunyi yang berpotensi menjadi sarang untuk ular bertelur.
"Rumah yang kotor akan menjadi sarang tikus dan tikus sendiri adalah mangsa dari ular sehingga ketika ada banyak tikus di rumah ular akan singgah," katanya pada Sabtu (2/1/2021).

Selain itu dirinya menyarankan agar memelihara hewan peliharaan kucing atau anjing.
"Kedua hewan itu bisa menjadi alarm apabila ada ular yang bersembunyi," terangnya.
Kopti Janu juga menambahkan agar rumah setiap sudutnya diberi wewangian karena dapat menjauhkannya dari keberadaan ular.
"Ular itu tidak suka dengan aroma menyengat karena merusak sensor motoriknya," ungkapnya.
Adapun mereka yang memiliki pohon besar di rumah diharapkan untuk rajin memangkas dahannya agar tidak menjadi sarang ular' pohon.
"Banyak kejadian ular pohon yang hinggap di dahan lalu masuk ke rumah," imbuhnya.
Di akhir Kopti Janu menjelaskan banyaknya ular yang masuk ke pemukiman warga karena saat ini sarang ular untuk berkembang bias semakin sedikit.
"Sekarang banyak rumah yang masuk ke persawahan atau perkebunan sehingga mereka banyak yang kehilangan habitatnya," jelasnya. (*)