Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tawarkan Magang Bersertifikat Bagi Mahasiswa, Nadiem Makarim : Bukan Tukang Fotokopi Atau Buat Kopi

Program magang bersertifikat ditawarkan oleh Mendikbudristek kepada 15 ribu mahasiswa di Indonesia dan tidak boleh bekerja hanya sekedar fotokopi

Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan kata sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. 

TRIBUNSOLO.COM - Sejak dibukanya program magang bersertifikat, Mendikbudristek Nadiem Makarim menawarkan 15 ribu posisi bagi mahasiswa.

Dalam jumlah tersebut, dirinya menegaskan bahwa tidak boleh ada yang menjadi tukang buat kopi atau fotokopi.

"Di dalam perusahaan yang mengerjakan Project Based Learning, bukan fotokopi, bukan ngambilin kopi," kata Nadiem pada Selasa (15/6/2021).

Baca juga: Kemenrsitek Digabung dengan Kemendikbud, Nadiem Makarim Ikut Kena Reshuffle?

Baca juga: Dikritik Soal Tak Adanya Bantuan untuk Guru Honorer, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem

Para mahasiswa bakal mendapatkan sertifikat yang bisa menjadi modal untuk terjun ke dunia kerja.

"15.000 posisi untuk mahasiswa untuk magang bersertifikat. Ini bukan magang biasa," ujar Nadiem dalam Festival Kampus Merdeka yang disiarkan channel Youtube Kemendikbud RI, Selasa (15/6/2021).

Para mahasiswa, kata Nadiem, akan didampingi oleh para mentor di perusahaan.

Nadiem mengungkapkan ada lebih dari 160 perusahaan, organisasi kelas dunia, dan BUMN yang berpartisipasi dalam program ini.

Sosok yang akrab dipanggil mas menteri ini juga menyebut bahwa pembelajaran ini akan berbasis proyek.

"Ini bukan magang magang biasa. Inilah program yang intensif dan belum pernah kita melihat di batch pertama partisipasi industri sebesar ini," ungkap Nadiem.

Kebijakan Nadiem Soal Guru Honorer

Sektor ekonomi menjadi salah satu bagian yang sangat terdampak Covid-19.

Hal ini juga dirasakan para guru honorer di Indonesia.

Kisah Perempuan Sragen yang Tengah Hamil Tua Sudah Menginjak 9 Bulan Sembuh dari Jeratan Corona

Ratusan Petugas Pemilu Jalani Rapid Test,Bawaslu Klaten Harap Tak Ada Klaster Corona di Pilkada 2020

Namun baru-baru ini muncul kritik soal tidak adanya bantuan pada guru honorer.

Terkait hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, guru honorer belum bisa menerima bantuan karena pihaknya masih terkendala dengan data di BPJS Ketenagakerjaan.

Namun, ia memastikan, Kemendikbud memperjuangkan bantuan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved