Berita Boyolali Terbaru
4 Warga Binaan Rutan Boyolali Positif Covid-19, Terpapar Setelah Napi Narkoba Datang
Sebanyak 4 warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIb Kabupaten Boyolali terpapar Covid-19. Mereka masih menjalani isolasi mandiri.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sebanyak 4 warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIb Kabupaten Boyolali terpapar Covid-19.
Kini 4 warga binaan tersebut masih menjalani isolasi mandiri di dalam Rutan.
Kepala Rutan Kelas IIb Kabupaten Boyolali Agus Imam Taufik mengatakan, terpaparnya 4 warga binaan tersebut berawal dari datangnya warga binaan dalam kasus narkoba dari Polres Boyolali ke Rutan.
Baca juga: Awas Kecele! Mulai Malam Ini Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup, Ada PPKM Mikro di Tengah Corona Naik
Baca juga: Bak Hujan di Tengah Kemarau, Sragen Dapat 10 Ribu Vaksin di Tengah Label Zona Merah & Corona Meroket
"Warga binaan kiriman dari Polres lalu dimasukan ke ruang isolasi selama 14 hari," kata Agus, saat ditemui TribunSolo.com di kantornya, Rabu (23/6/2021).
Kemudian pada Minggu (6/6/2021), warga binanan tersebut mengeluh sakit demam.
Mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung memeriksa kondisi warga binaan Rutan disana.
"Setelah diperiksa, yang bersangkutan terdapat indikasi mengarah ke Covid-19, kemudian kami koordinasi dengan Dinkes, dilakukan swab antigen dan hasilnya positif," kata Agus.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Riwayatmu Kini, Sudah di Depan Mata Malah Corona Menggila, Ini Kata Gibran
Usai mengetahui hasil satu warga binanya terpapar Covid-19, kemudian dilakukan pemeriksaan 3 warga binaan lainnya yang berada satu tempat yang sama dengan warga binaan tersebut.
Setelah diperiksa dan di-swab, hasil swab ketiga warga binaan Rutan tersebut menujukan positif Covid-19.
"Kemudian keempat warga binaan kami dikarantina mandiri, dan seorang warga binaan yang sakit dipisah dengan warga binaan yang berstatus OTG," ucap Agus.
Baca juga: Pilunya Pasien Corona Gejala Berat Ini, Ditolak Puskesmas Lalu Naik Motor ke RS saat Kondisi Menurun
Ia mengatakan, saat ini keempat warga binaan tersebut masih melakukan karantina mandiri.
Dia mengaku dalam penanganan mereka yang positif Covid-19, pihaknya mengaku memberikan perhatian lebih khusus dengan memberikan nutrisi, makanan, obat-obatan serta berjemur.
"Hari ini sudah memasuki hari ke 11 setelah hasil swab keluar, alhamdulillah, kondisinya sudah membaik," tutur Agus.
Sebagai informasi, jumlah warga binaan yang berada di Rutan Kelas IIb Kabupaten Boyolali, telah terisi 201 warga binaan.
Jalan Pandanaran Boyolali Ditutup
Jam malam diberlakukan di tengah penerapan PPKM Mikro di Kabupaten Boyolali mulai, Selasa (22/6/2021) ini.
Bahkan jam malam akan diwarnai dengan penutupan jalan yang dilakukan Polres Boyolali seperti yang sudah disosialisasikan via Instagram resminya.
Sosialisasi tersebut diposting dua akun Instagram yaitu @polresboyolali dan @satlantaspolresboyolali, Selasa (22/6/2021) sore.
Baca juga: Update Masjid Raya Syeikh Zayed Hadiah untuk Jokowi di Solo, Wali Kota Gibran Yakini 15 Bulan Kelar
Baca juga: Viral Soto Ayam Seharga Rp 2 Ribu di Boyolali, Ternyata Ada Kisah Menyentuh Hati Si Pemilik Warung
Dalam kedua postingan tersebut berisi caption :
INFORMASI PENUTUPAN JALUR SEMENTARA DI SEPANJANG JALAN PANDANARAN BOYOLALI.
Dalam rangka Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
MULAI PUKUL 22.00 - 05.00 WIB di :
-Simpang Empat Terminal Lama
-Simpang Tiga Patung Berlian SMTP.
Mari, bersama kita bisa Cegah Penyebaran Covid-19 dengan selalu mematuhi protokol kesehatan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, & Membatasi Mobilitas) '
Selain itu, hanya saja tidak disebutkan mana-mana saja jalan yang akan ditutup untuk pengendara dan teknisnya, sehingga menimbulkan pertanyaan.
Termasuk para netizen dan warga pada umumnya.
Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond saat dikonfirmasi TribunSolo.com, ia mengatakan akan menjabarkan teknis jam malam pada Rabu (23/6/2021) pagi.
"Rilis besok pagi di Polres, biar saya jelaskan semua," kata dia singkat.
Mengganas Corona di Boyolali
Kasus Covid-19 di Kabupaten Boyolali semakin hari semakin mengganas.
Pasalnya kumulatif positif Covid-19 hingga Selasa (22/6/2021) mencapai 1.069 orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali jumlah kasus Covid-19 tertinggi berada di Kecamatan Ngemplak yaitu 154 kasus.
Sedangkan kasus Covid-19 paling sedikit saat ini berada di Kecamatan Wonosegoro dengan 1 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Boyolali Makin Ganas, Seminggu Terakhir Capai 760 Kasus Positif
Baca juga: Lowongan Kerja Boyolali: Dicari Lulusan S1 Akuntansi untuk Posisi Auditor di BPR Syariah Al Mabrur
Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina mengatakan peningkatan kasus tersebut cukup besar berdampak pada ketersediaan tempat tidur di RS yang memang perlu ditambah.
“Seperti Rumah Sakit Pandan Arang, ini sudah mengkonversi beberapa bangsal untuk menjadi bangsal Covid-19,” ujar dia.
Ratri mengatakan bed di lantai 2 dan 3 rusunawa atau RSDC sudah digunakan juga untuk menerima pasien Covid-19.
Selain itu, pihaknya sedang berupaya menambah satu rumah sakit lagi yaitu RSI di Boyolali sebagai rujukan pasien Covid-19.
"Rumah sakit baru rencananya akan menerima pasien-pasien Covid-19," ucap Ratri.
Sebagai informasi, RSD Covid-19 yang berada Rusunawa di Kemiri, Mojosongo atau Brotowali 2, saat ini sudah terisi 36 pasien dari kapasitas 52 tempat tidur.
Direncanakan, RSD Covid-19 akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 72 tempat tidur.
Berikut ini urutan kasus Covid-19 tertinggi hingga terendah :
1. Ngemplak 154 kasus.
2. Boyolali 134 kasus.
3. Cepogo 113 kasus.
4. Banyudono 110 kasus.
5. Nogosari 104 kasus.
6. Simo 87 kasus.
Baca juga: Sekali Lagi! Wali Kota Gibran Ogah Lockdown, Kegiatan Sosial Tak Akan Dipersulit Asal Prokes Ketat
Baca juga: Infeksi Covid-19 Ternyata Bisa Menyerang Saraf Otak, Kenali Gejalanya
7. Mojosongo 69 kasus.
8. Sawit 47 kasus.
9. Ampel 46 kasus.
10. Karanggede 42 kasus.
11. Musuk 37 kasus,
12. Klego 28 kasus,
13. Gladagsari 23 kasus,
14. Teras 16 kasus,
15. Juwangi 15 kasus,
16. Selo 13 kasus,
17. Sambi 9 kasus,
18. Andong 7 kasus,
19. Tamansari 4 kasus,
20. Wonosamodro 4 kasus,
21. Kemusu 3 kasus
22. Wonosegoro 1 kasus.
(*)