Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Merapi Bergemuruh Kembali, Musuk Boyolali Diguyur Hujan Abu Vulkanik, Tapi Warga Tak Pergi Mengungsi

Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat akibatnya berdampak terjadinya hujan abu di sejumlah wilayah.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJOGJA.COM / Setya Krisna Sumargo
ILUSTRASI : Luncuran awan panas saat Gunung Merapi meletus 27 Januari 2021 meninggalkan jejak hancur dan terbakarnya vegetasi di lereng sektor barat daya gunung. Secara visual jejak itu juga bisa dilihat dari Dusun Tunggularum, Dusun Turgo, Kali Boyong, dan Kaliurang, Sleman, DIY. Foto ini diabadikan dari Kali Boyong, Jumat (29/1/2021) pagi. Foto diambil dari Dusun Tunggularum, Wonokerto, Turi dan Dusun Turgo, Pakembinangun, Sleman, DIY. 

Sehingga pengunjung bisa tracking sampai di jalur pendakian.

"Kami menemukan titik yang ada papan oranye (seperti di video) itu, jaraknya masih sekitar 600 meter dari New Selo (Boyolali)," kata dia, Rabu (9/6/2021).

Menurut Akhmadi, titik tersebut bukan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Tapi selama ini, di sana sering digunakan warga lokal untuk aktivitas perkebunan.

Meskipun, saat ini sudah dilarang berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG).

Sebab, cukup berbahaya, berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi.

Dalam video tersebut, sekelompok remaja masih berada dibawah. Bukan di pasar Bubrah.

Menurut Akhmadi, hal itu dilihat dari adanya jalan setapak yang dicor. Lokasi tersebut, dinilai masih cukup mudah untuk dilalui.

Mestinya, kata dia, memang ada petugas yang berjaga di seputar lokasi tersebut.

Namun memang tidak seratus persen menjaga pintu.

"Sebenarnya, mereka itu hanya meng-caption tanda tulisan pasar Bubrah. Tapi (lokasinya) masih di bawah," tegas dia.

Akhmadi menilai, sekelompok remaja itu tidak sampai mendaki ke puncak Merapi.

Hanya tracking dan ingin naik ke atas namun tidak dilakukan, karena tidak berani.

Sebab dilihat dari kostum yang dikenakan tidak memungkinkan.

Bahkan, lokasi mereka dipastikan tidak sampai masuk ke kawasan TNGM.

"Kami dari petugas taman nasional memastikan itu, belum memasuki kawasan Taman Nasional. Tapi kalau secara radius memang mungkin menyalahi," kata Akhmadi.

Menurutnya, supaya kejadian seperti ini tidak terulang, pihaknya akan kembali mensosialisasikan secara berkala larangan untuk tidak naik gunung Merapi.

Kemudian, melakukan patroli rutin dan mengecek kembali spanduk imbauan yang sudah dipasang.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul VIRAL Video Sekelompok Remaja di Tanda Pasar Bubrah Merapi saat Status Siaga

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved