Berita Boyolali Terbaru
Kasus Covid-19 di Boyolali Meledak, Sehari Ada 860 Kasus Positif: Siapkan 3 Tempat Isolasi Terpadu
Kasus positif corona di Boyolali mengalami kenaikan tajam pada Minggu (4/7/2021).Dari data situs resmi Pemerintah Kabupaten Boyolali.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus positif corona di Boyolali mengalami kenaikan tajam pada Minggu (4/7/2021).
Dari data situs resmi Pemerintah Kabupaten Boyolali, ada penambahan sebanyak 860 kasus baru Covid-19.
Saat ini Boyolali juga masuk Kabupaten yang masuk zona beresiko Covid-19 dengan IKM 2,08.
Baca juga: Apa Itu Kappa dan Lambda? Varian Baru Virus Corona yang Bikin Ilmuwan Khawatir Selain Varian Delta
Baca juga: Alasan Gibran Tunda Sekolah Tatap Muka di Solo: Tak Ingin Ada Klaster Corona dari Sekolah
Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro mengatakan, memang data kasus corona hari ini tinggi.
“Iya memang kenaikannya tinggi, mudah- mudahan besok segera turun,” singkatnya Teguh, kepada TribunSolo.com, Minggu (4/7/2021).
Sementara itu, Sekda Boyolali, Masruri menjelaskan, pihaknya terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes ketat yaitu dengan menerapkan gerakan 5M.
Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Batalkan Sekolah Tatap Muka 12 Juli, Dampak Penyebaran Virus Corona Melejit
"Selalu memakai masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, kurangi aktifitas dan menghindari kerumunan," imbau Masruri.
Terkait fasilitas untuk menangani pasien Covid-19, ia mengaku Pemkab Boyolali telah menambah tiga tempat isolasi terpadu.
Ketiga tempat isolasi tersebut yaitu Bungalow di Kecamatan Selo, dan dua tempat lainnya merupakan bekas kantor PDAM Pulisen dan Gedung PGRI di Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota.
Baca juga: Buntut Kasus Corona Meledak, Kebutuhan Oksigen di RSUD Sragen Naik 10 Kali Lipat: Kini Bed Penuh
“Selain itu, kami juga terus berupaya menggenjot vaksinasi Covid-19," tutur Masruri.
Ia berharap dengan penerapan PPKM Darurat serta Gerakan Boyolali Minggu di Rumah Saja bisa mengurangi adanya lonjakan kasus pasien Covid-19.
Selain itu, dengan penerapan tersebut kasus persebaran Covid-19 di Kabupaten Boyolali bisa terputus.
"Ini demi memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Boyolali," harapnya.
PPKM Darurat di Solo