Berita Wonogiri Terbaru
Sebelum Meninggal, Harmoko Sempat Video Call Pengurus Ponpes Hanacaraka Wonogiri: Beri Pesan Ini
Menteri Penerangan era orde baru, Harmoko mendirikan sebuah pondok pesantren Hanacaraka di Kabupaten Wonogiri.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
"Karena bagaimanapun kata beliau, budaya itu nggak perlu ditinggalkan, karena itu sebagai identitas kita warga Indonesia," ujarnya.
Konsep penyatuan agama dan budaya tersebut, juga diterapkan di sistem pembelajaran pondok pesantren.
Baca juga: Pencuri Ambil Uang dan Perhiasan dari dalam Lemari di Rumah Mantan Menteri Harmoko
"Sistem pembelajaran kita kolaborasi, jadi ada muatan lokal dan murni, contohnya belajar Al Quran dengan media budaya, memahami tajwid dengan nyanyian-nyanyian budaya Jawa," jelasnya.
"Bahkan, disini diwajibkan mulai SD sudah belajar karawitan dan pedalangan," tambahnya.
Kini, Ponpes yang didirikan Harmoko terus mengalami perkembangan, dengan total santri saat ini mencapai 360 orang.
Meninggalnya Harmoko, membuat pengurus dan keluarga besar PonPes Hanacaraka merasa kehilangan.
"Ya sangat kehilangan sekali, bagaimanapun juga beliau Bapak kami, yang memotivasi kami yang muda-muda ini, jangan pernah berhenti berdakwah," pungkasnya.
Tentang Harmoko
Kabar duka datang dari tokoh nasional Indonesia.
Mantan Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko, meninggal pada Minggu 4 Juli 2021.
Berita meninggalnya Harmoko ini beredar di linimasa media sosial.
Baca juga: Fakta Meninggalnya Jane Shalimar: dari Kronologi hingga Pesan Terakhir Almarhumah Sebelum Berpulang
"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bapak H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah. Aamiin," demikian pesan yang diperoleh Tribunnews.com, Minggu (4/7/2021).

Dikutip dari Wikipedia, Harmoko lahir di Patianrowo, Nganjuk, Jawa Timur, 7 Februari 1939.
Ia adalah politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru, dan Ketua MPR pada masa pemerintahan BJ Habibie.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, dan kemudian menjadi Menteri Penerangan di bawah pemerintahan Soeharto.