Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Survei Voxpol : Elektabilitas Partai Ummat yang Didirikan Tokoh Amien Rais Jauh dari Angka 1 Persen

Elektabilitas partai pendatang baru bernama Partai Ummat yang didirikan Amien Rais hanya memperoleh 0,2 persen suara.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Amien Rais memperkenalkan logo resmi Partai Ummat pada 10 November 2020. 

"Masih tingginya Undecided Voters 12,5 persen, persentase keterpilihan masih sangat dinamis dan tiga tahun kedepan masih banyak kemungkinan perubahan peta elektabilitas partai politik di Indonesia," tandasnya.

Sebagai informasi, survei digelar 10 hari dari 22 Juni hingga 1 Juli 2021 dengan menggunakan metode wawancara melalui telepon.

Terdapat 1.200 responden dengan proporsi 50:50 antara laki-laki dan perempuan yang berhak memilih dalam pemilu.

Survei memanfaatkan data base 32.000 nomor handphone yang dimiliki Voxpol Center dan dibentuk dengan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error sebesar lebih kurang 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Harus Berebut dengan Partai Berbasis Islam

Partai Ummat buatan Amien Rais dinilai tak akan mudah mendapatkan suara karena harus berhadapan dengan PAN, PPP, PKS, dan PKB yang lebih dahulu eksis.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menduga, perubahan nama partai besutan Amien Rais, dari semula PAN Reformasi menjadi Partai Ummat, dilakukan untuk mendulang dukungan dari segmen tertentu.

Segmen yang dimaksud yaitu kalangan umat Islam di Tanah Air.

Meski demikian, ia menilai, langkah yang diambil Amien kurang tepat karena justru akan mendegradasi dukungan yang mungkin diberikan publik.

Elite PAN Tak Yakin Akan Ada Bedol Desa Kadernya ke Partai Ummat Bentukan Amien Rais

DPD PAN Solo Yakin Para Kadernya Tidak Akan Menyeberang ke Partai Ummat Buatan Amien Rais

Selain itu, pertarungan antar partai politik yang menyasar kalangan yang sama sudah cukup banyak.

"Kalau ingin menyasar basis Islam tentu terbatas. Mereka akan berebut ceruk partai-partai islam yang lain, seperti PPP, PKS, dan PKB, serta partai-partai Islam lainnya," kata Pangi kepada Kompas.com, Jumat (2/10/2020).

Ia mengatakan, sejak Pemilu 1955 hingga Pemilu 2019, belum pernah ada partai islam yang menjadi leading pemenang pemilu.

Hal itu disebabkan karena pemilih partai nasionalis juga ada yang yang beragama islam.

Di samping, para pengurus partai tersebut yang juga banyak yang beragama islam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved