Berita Solo Terbaru
Kapan Tatap Muka di Solo Dimulai, Padahal Sekolah Mulai Masuk Pertama Hari Ini? Begini Kata Disdik
Orang tua hingga siswa pasti bertanya-tanya kapan sekolah tatap muka yang sudah ditiadakan hampir dua tahun ini, digelar kembali.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Hiruk-pikuk dunia sekolah sudah dimulai meski hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) masih pakai online.
Di antaranya yang terjadi di semua sekolah di Kota Solo.
Orang tua hingga siswa pasti bertanya-tanya kapan sekolah tatap muka yang sudah ditiadakan hampir dua tahun ini, bakal digelar kembali.
Maski kini masih adanya PPKM Darurat hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Lalu nasib sekolah tatap muka di tahun ajaran 2021/2022 bagaimana ?
Baca juga: Link Download Surat Akreditasi BAN-PT UMS dan UNS untuk Daftar CPNS Solo 2021, Lengkap Cara Daftar
Baca juga: Hari Pertama Masuk, Siswa di Solo Mengenal Guru & Sekolah via Online di Rumah, Banyak untuk Isolasi
Sekertaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ariyanto, menjelaskan waktu pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Solo belum bisa dipastikan.
"Sementara masih sama prinsip secara daring, menunggu keputusan pasca pelaksanaan PPKM Darurat," ungkapnya kepada TribuSolo.com, Senin (12/7/2021).
Dia menambahkan apabila diperkenankan dilakuan tatap muka secara langsung, mekanismenya akan sama sesui rencana sebelumnya.
Yakni kegiatan pembelajaran tatap muka di Kota Solo akan dilakukan secara bertahap.
"Mekanismenya untuk tingkat SMP dari kelas tingkat paling atas kelas 9 dengan 50 persen kapisitas lalu bertahap sampai ke kelas 8 atau 7, berlanjut untuk tingkat SD," ujarnya.
Sampai saat ini dari 73 sekolah tingkat SMP ada 55 sekolah sudah memenuhi syarat pemberlakukan sekolah tatap muka.
"Sementara segitu," jelas dia.
Semua Pakai Online
Hari ini Senin 12 Juli 2021 sebenarnya menjadi momentum anak masuk pertama ke sekolah, baik tingkat TK, SD, SMP hingga SMA sekalipun.
Namun harapan banyak orang gagal, karena hari ini sekolah tatap muka dibatalkan karena masih adanya situasi tak menguntungkan akibat pandemi berkepanjangan.
Kini, Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) atau masa orientasi sekolah pun di antaranya di Kota Solo terpaksa dilakukan secara daring atau online kembali.
Dari pengamatan TribunSolo.com, sekolah-sekolah dalam kondisi sepi tanpa siswa pada hari pertama MPLS tersebut.
Baca juga: Panggilan Kemanusiaan : 9 Ribu Warga Sragen Sembuh Corona, Baru 6 Orang Mau Donor Plasma Konvalesen
Baca juga: Warga Sukoharjo Korban Kecelakaan Bus Maut di Tol Pemalang Meninggal, Tinggalkan Istri dan Tiga Anak
Terlebih ada sejumlah sekolah dijadikan tempat isolasi terpusat bagi warga terpapar Corona.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyanto menjelaskan MPLS sudah dilaksanakan secara daring di Kota Solo.
"Pelaksanaan siswa berada di rumah masing-masing, kemudian guru berada di rumah masing-masing, mengunakan bantuan zoom atau alat sejenisnya," ungkapanya kepada Tribunsolo.com.
Dia menambahkan pelaksanaan secara daring dilakukan karena kondisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang masih berlangsung.
"Sesuai intruksi surat edaran saat PPKM darurat ink, belum diperbolehkan izinkan pembelajaran tatap muka yang sudah direncanakan," ungkapnya.
Dalam pelaksaaan MPLS di Kota Solo dilakuan seluruh sekolah termasuk negeri dan swasta.
"Setidaknya pelaksanaan dari sekolah kita dampingi, termasuk sekolahan yang menjadi tempat isolasi terpusat," ungkapnya.
Diketahui sekolah uang dijadikan tempat isolasi terpusat yakni, SD Cemara Dua, Graha Wisata Niaga, SMPN 25, SMPN 8, SMPN 19, SDN Kleco 1 dan 2 serta dan SMPN 1.
Jadi Tempat Isolasi
SDN Kleco 1 dan 2 di Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Solo disulap menjadi tempat isolasi terpusat sementara.
Menurut Camat Laweyan Endang Sabar Widiasih, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan dua SD tersebut karena kasus Covid-19 di Laweyan cukup tinggi.
Kini Satgas Covid-19 telah menata dan membersihkan kedua SD itu.
"Ini kita tinggal menunggu logistik seperti kasur dan lemarinya dari BPBD," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (3/7/2021).
Lebih lanjut dia menjelaskan, rencananya kedua lokasi itu bisa menampung 112 pasien dari orang tanpa gejala (OTG).
Baca juga: Hampir Overload, Tempat Pemakaman di Solo Mengkhawatirkan, Lalu Bagaimana Nasib Jenazah Covid-19?
Baca juga: Isi Lengkap PPKM Darurat di Sukoharjo, Toko Sembako Buka hingga Jam 8 Malam, Apotek Bisa 24 Jam
"Tiap SD kita siapkan 8 ruangan, jadi total ada 16 ruangan, masing-masing ruangan mampu menampung 7 orang," ujarnya.
Dia menargetkan , tempat isolasi terpusat ini akan mulai beroperasi pada Senin (5/7/2021) mendatang sampai batas waktu tertentu.
"Untuk logistik makanan, kita sediakan, kita kerjasama dengan catering di sini," ujarnya.
Kapolsek Laweyan AKP Bobby Anugrah Rachman menjelaskan, pihaknya menyiapkan petugas pengamanan di lokasi isolasi terpusat.
"Ada petugas dari Polri dan TNI yang ditempatkan di sana. Nanti kita jaga selama 24 jam penuh," katanya.
Resmi Dibatalkan
Keputusan berat terpaksa diambil kembali Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Ya, menjelang tatap muka di depan mata, Gibran mengumumkan PTM yang sedianya 12 Juli besok dibatalkan alias ditunda kembali.
Menurut Gibran, penundaan PTM ini terpaksa dilakukan karena kasus Covid-19 di Kota Solo dan sekitarnya yang masih menggila.
"PTM ditunda dulu, karena keadaannya seperti ini," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/6/2021).
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu menjelaskan, penundaan ini untuk melindungi anak-anak terpapar virus Covid-19.

Pasalnya, virus corona kini tak hanya menyerang orang dewasa dan lansia saja, tamun juga menghantui anak-anak.
"Yang jelas kami berkomitmen agar anak-anak bisa bersekolah dengan nyaman," ujarnya.
Selain menunda PTM, Pemkot Solo juga akan melakukan vaksnasi terhadap remaja.
Tak hanya pada usia 18 tahun, namun anak usia 12 tahun juga masuk penerima vaksinasi.
"Ada instruksi untuk vaksin anak-anak 12 tahun," ucapnya.
Penundaan PTM ini membuat Pemkot Solo harus melakukan evaluasi kembali.
"Sebelum PTM benar-benar digelar, pihaknya akam melakukan simulasi ulang," aku dia. (*)