Berita Karanganyar Terbaru
Sebut Pemakaman Covid-19 Hanya Settingan, Netizen Karanganyar Dijemput Relawan Ikut Makamkan Jenazah
Di tengah kerja keras para relawan dalam melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19, ada satu oknum yang memandang rendah hal tersebut.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Selain membawa ke Kantor Polsek Kerjo, pelaku juga diajak untuk ikut serta dalam kegiatan kerelawanan.
"Supaya dia tahu kegiatan kami secara langsung, tidak hanya sekedar komentar di Facebook saja," terangnya.
Cerita Relawan di Sragen
Di tengah balutan APD yang pengap dan membuat badan mudah berkeringat, relawan pemulasaran jenazah di Sragen ternyata masih minim perhatian.
Pasalnya pekerjaan mereka kini semakin meningkat seiring dengan naiknya angka kematian Covid 19.
Bahkan, baru-baru ini dikabarkan bahwa untuk memakamkan jenazah haruslah mengantre, demi menaati protokolkesehatan.
Baca juga: Relawan Tingkat Desa di Sragen Turun Tangan, Kini Belajar Jadi Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19
Baca juga: Resiko Besar, Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Karanganyar Dibayar Rp 250 Ribu Per Pemakaman
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menemui perwakilan relawan pemulasaraan jenazah di Pendapa Bupati, Sabtu (10/7/2021).
Dalam forum tersebut, Bupati menyebutkan jika ada anggaran untuk proses pemakaman dari pemerintah, yang juga diberikan kepada relawan yang bertugas.
"Tapi, ada sebagian dari relawan mengatakan tidak ingin mengambil itu, karena kami ini relawan," ujar Yuni, kepada TribunSolo.com, Sabtu (10/7/2021).
Atas sikap relawan tersebut, Bupati Yuni mengucapkan terimakasihnya.
Baca juga: Bantu Percepatan Ekonomi, Prajurit TNI dari Kodim 0735/Solo dan Relawan Bersih-bersih Bonbin Jurug
"Walaupun negara sudah menyiapkan, itu sudah menjadi hal sebenarnya untuk diambil, kami sungguh sangat berterimakasih," kata Yuni.
Meski begitu, sebagai gantinya, Pemkab Sragen akan mempergunakan insentif tersebut, untuk dibelikan keperluan pemulasaraan jenazah.
"Selama ini, mereka juga mengalami kesulitan dalam hal alat, ada keluhan, mereka meminjam cangkul dari warga, tidak diperbolehkan," jelasnya.
Baca juga: Pengungsi Merapi di Desa Tlogolele Boyolali Dipulangkan Hari Ini, Diantar Mobil Pikap Milik Relawan
"Sebagai gantinya, kami mempersilahkan relawan untuk mengajukan proposal, apasih yang dibutuhkan, seperti alat kerja, cangkul, sepatu, kalau APD pasti kita sediakan," tambahnya.
Selain itu, banyak dari relawan yang belum menerima vaksin covid-19.
"Kita suruh Senin kumpulkan data, Selasa langsung kita vaksin," singkatnya.
Dengan sikap bijak para relawan, dapat menjadi edukasi bagi masyarakat, jika relawan yang bertugas tidak serta merta mencari keuntungan pribadi.
"Ini juga termasuk edukasi kepada masyarakat, bahwa relawan ini bukan berarti untung, masyarakat harus tetap bijak, mari kita sama-sama gotong royong," katanya. (*)