Berita Sragen Terbaru
Cerita Pemilik Gilingan Daging di Sragen: Idul Adha Kali ini Sepi, Bingung Bayar Karyawan
Sepinya masyarakat yang menggilingkan daging dikeluhkan pengusaha gilingan daging di Pasar Bunder Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Hari raya idul fitri berbarengan dengan pelaksanaan PPKM darurat, dikeluhkan pemilik usaha gilingan daging di Sragen.
Pasalnya, orang yang datang untuk menggiling daging jumlahnya turun drastis.
Salah satunya, dialami Marni, pemilik jasa penggilingan daging di Pasar Bunder Sragen.
Menurut Marni, sejak buka pukul 04.00 pagi, pelanggan yang datang sangat sedikit jumlahnya.
"Hari ini sepi luar biasa. Biasanya jam segini (11.00 WIB), jalanan depan kios itu sudah penuh, kalau hari ini kosong," ujarnya kepada TribunSolo.com, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Awas Kecele, Tak Semua Kendaraan Bisa Keluar di Exit Tol Sragen: Tak Memenuhi Syarat Diputar Balik
Baca juga: Arus Lalullintas di Exit Tol Sragen Sepi saat Libur Idul Adha: Kendaraan Melintas 15 Menit Sekali
Baca juga: Ada Aturan Salat Id di Rumah Saja, Kemenag Sragen Sebut Banyak Masyarakat yang Tak Patuh
Baca juga: 840 PKL di Karanganyar Dapat Bantuan Rp 300 Ribu, PKL Sragen Keluhkan Belum ada Bantuan
Bahkan, kini Marni harus turun tangan, untuk memanggil orang yang akan menggilingkan daging.
"Ini orang harus dipanggil, kalau nggak dipanggil, nggak ada yang datang, kalau sebelum-sebelumnya, malah nggak sempat ngobrol seperti ini," katanya.
Biasanya, banyak warga yang datang, untuk menggilingkan daging jatah kurban, untuk dibuat bakso atau galantin.
Dengan situasi seperti ini, Marni kebingungan membayar karyawannya.
"Buat bayar karyawannya kan butuh orang giling, kalau nggak ada orang giling, bagaimana mau bayar karyawan," jelasnya.
"Ya nanti tetap buka, satu dua orang yang datang kan lumayan buat bayar karyawan," tambahnya.
Marni menambahkan, kondisi sepinya penggilingan daging, baru kali ini ia rasakan, setelah membuka usahanya bertahun-tahun lamanya.
"Aturan PPKM ini sangat berpengaruh, jadinya orang banyak yang takut ke pasar, kan nggak boleh keluar rumah juga," pungkasnya.
Penyekatan di Sragen
Polres Sragen melakukan razia penyekatan kendaraan di exit tol Sragen, Selasa (20/7/2021).
Penyekatan dilakukan saat libur hari raya idul adha dan penerapan hari terakhir PPKM Darurat di Kabupaten Sragen.
Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro Sakti, diwakili Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen, Ipda Sigit Krisyanto mengatakan terdapat 30 kendaraan yang diperiksa pada hari ini.
"Total ada 30 kendaraan, yang terdiri dari 9 unit kendaraan pribadi, 1 bus, 1 travel, dan 19 truk," katanya.
Baca juga: Heboh Pedagang Terang Bulan Jadul Keliling Kena Denda Satpol PP Solo Rp600 Ribu, Ternyata Hoax
Baca juga: Pengunjung Kafe di Solo Ini Nekat Pesta Miras saat Malam Takbiran, Polisi Sita Puluhan Miras
Baca juga: Arus Lalullintas di Exit Tol Sragen Sepi saat Libur Idul Adha: Kendaraan Melintas 15 Menit Sekali
Dari total kendaraan yang diperiksa, terdapat terdapat belasan kendaraan yang diputar balik petugas.
Khususnya kendaraan pribadi, yang tidak memiliki tujuan sesuai ketentuan dalam aturan PPKM darurat.
"Ada 9 unit kendaraan pribadi, 1 bus, dan 1 travel yang kita putar balik ke daerah asal," paparnya.
Menurut Ipda Sigit, kendaraan tersebut tidak termasuk ke dalam kelompok esensial dan critical yang diizinkan masuk ke wilayah Kabupaten Sragen.
Kendaraan yang termasuk esensial dan critical, berupa kendaraan logistik, kesehatan, keamanan, kendaraan energi, serta kendaraan lainnya yang memiliki tujuan jelas.
Selain itu, kendaraan yang lolos pemeriksaan akan ditempel stiker.
"Ya, ada 19 kendaraan truk, yang kita tempel stiker esensial dan critical, untuk melanjutkan perjalanan," pungkasnya.
Kondisi Lalulintas di Sragen
Meski memasuki hari libur dalam perayaan hari raya Idul Adha 2021, arus kendaraan di Sragen terpantau sepi, Selasa (20/7/2021).
Nampak, mobilitas masyarakat menurun saat hari raya idul adha yang bertepatan dengan penerapan hari terakhir PPKM Darurat ini.
Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Ilham Syafriantoro Sakti, melalui Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sragen, Ipda Sigit Krisyanto mengatakan volume kendaraan mulai menurun sejak Senin (19/7/2021).
"Ada penurunan jumlah kendaraan. Hari ini terpantau sepi, terutama di exit tol Sragen, yang saat ini masih dibuka," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (20/7/2021).
Baca juga: Ada Aturan Salat Id di Rumah Saja, Kemenag Sragen Sebut Banyak Masyarakat yang Tak Patuh
Baca juga: 840 PKL di Karanganyar Dapat Bantuan Rp 300 Ribu, PKL Sragen Keluhkan Belum ada Bantuan
Baca juga: Pasca Membuat Baliho Kontroversial, Kades Jenar Sragen Dipanggil Polisi : Namun Tidak Ditahan
Baca juga: Jeritan Pedagang di Sragen Selama PPKM Darurat: Kelimpungan Bayar Angsuran Bank
Menurut Sigit, arus lalu lintas di exit tol Sragen, terpantau lengang.
"Yang lewat sedikit sekali, kendaraan melintas 15 menit sekali," ujarnya.
Sejak penutupan exit tol sejak 16 Juli 2021, kendaraan yang melintas turun drastis.
"Kendaraan yang melintas di dominasi kendaraan angkutan logistik, dan pertamina," tambahnya.
Meski begitu, juga masih terdapat kendaraan pribadi roda empat, yang masih melintas di tol Sragen - Ngawi.
"Sejak diberlakukan penutupan dan dijaga, kendaraan yang diizinkan melintas juga dipilih, arus lalu lintas di tol turun 70 persen," jelasnya.
Pemandangan tersebut berbeda pasca perayaan idul fitri lalu, dimana terjadi peningkatan mobilitas masyarakat, pasca berakhirnya larangan mudik.

Pantauan Arus Lalulintas di Sukoharjo
Penurunan arus lalulintas juga terjadi di Kabupaten Sukoharjo.
Nampak, sejumlah jalan protokol di Kabupaten Sukoharjo sepi.
Seperti di jalan Solo-Wonogiri, jalan Solo-Semarang, dan jalan Slamet Riyadi Kartasura.
Kondisi ini sangat berbeda dengan arus lalulintas saat hari-hari normal, yang ramai lancar. (*)