Berita Sukoharjo Terbaru
Viral Krisis Oksigen di Sukoharjo Ditanggapi Gubernur Ganjar, Dinkes: Persedian Tinggal Beberapa Jam
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) lainnya di Kabupaten Sukoharjo belum terlepas dari krisis oksigen.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Ya, saat ini stok oksigen di Kota Solo masih menipis, sehingga bantuan oksigen ini sangat diperlukan.
Namun, ratusan tabung oksigen itu belum bisa segera diditribusikan.
Menurut Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Solo Ahyani, tabung oksigen tersebut masih tertahan di bandara karena faktor administrasi.
"Untuk mengambilnya harus melalui ijin dari seperti Kementerian Kesehatan, BNPB hingga Bea Cukai," katanya pada Minggu (18/7/2021).
Baca juga: Pemkot Solo Dapat 200 Tabung Oksigen dari Singapura, Baru Saja Mendarat di Bandara Adi Soemarmo
Baca juga: Terdesak Kebutuhan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, Pasutri asal Solo Nekat Mencuri di Sukoharjo
Baca juga: Antisipasi Kejadian Seperti di Gowa, Satpol PP Solo Pilih Langsung Panggil Pelanggar PPKM Darurat
Baca juga: DPC PDIP Solo Kumpulkan 70 Pendonor Plasma Konvalesen, Kini dalam Tahap Skrining
Dirinya menjelaskan ijin tersebut harus dilakukan karena tabung gas oksigen tersebut berasal dari Singapura.
"Ini merupakan kerjasama internasional, sehingga perlu ada ijin dari pemerintah pusat," ujarnya.
Ahyani mengungkapkan bahwa tabung gas oksigen ini muncul dari hasil kerjasama Sister City antara Pemerinta Kota Solo dengan Singapura.
"Ini hasil kerjasama Sister City, dan bukan kami yang mengajukan," terangnya.
"Kami masih membuka bantuan dari negara lainnya, kami terbuka," ungkapnya.
Nantinya tabung gas oksigen tersebut akan disuplai ke rumah sakit yang membutuhkan.
"Kebutuhan Solo hariannya mencapai 59 ton perharinya," terangnya.
Tiba di Solo
Pemerintah Kota Solo mendapatkan tambahan tabung oksigen dari Singapura.
Ratutsan tabung itu baru saja tiba di Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS), Sabtu (17/7/2021).
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Yani Ajat Hermawan mengatakan ratusan tabung oksigen tersebut dibawa dari Singapura ke Bandara Internasional Adi Soemarmo.
"Total Oksigen yang dimuat pesawat charter cargo dari Singapura adalah seberat 14.175 Ton atau 200 tabung Oksigen," jelas Yani, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Kagetnya Eko Bakul Wedangan di Solo : Tahu-tahu Ada Polisi Datang, Bilang kalau Kapolri Mau Ngobrol
Baca juga: Dipalak 2 Orang Tak Dikenal saat Mencari Rumput, Nenek asal Boyolali Tewas Dianiaya
Baca juga: Aksi Kades Jenar Sragen Pasang Baliho Provokatif Disesalkan Masyarakatnya: Warga Disini Malah Takut
Baca juga: Capai Setengah Juta Warga Solo Tervaksin, Kapolri Listyo Dorong Relawan Jadi Vaksinator Covid-19
Lanjut Yani mengatakan 200 tabung tersebut dibawa dari Singapura ke BIAS mengunakan pesawat charter cargo My Indo Airlines dengan penerbangan B-737-300/400F.
Kemudian ia mengatakan total berat tabung tersebut sekitar 14.175 ton Oksigen.
"Saat ini Tabung Oksigen tersebut masih berada di Terminal Logistik, dan masih menunggu pengambilan dari Dinas Kesehatan Surakarta," ungkap Yani.
Dalam penerimaan barang cargo tersebut di bandara Adi Soermarmo juga dihadiri dan memeriksa dari pihak Imigrasi, pihak Bea Cukai dan Groundhandling. (*)