Berita Boyolali Terbaru
Harga Oksigen Tembus Rp 350 Ribu Per Tabung, Perajin Tembaga Tumang Setop Produksi: Tak Mau Rugi
Produksi kerajinan tembaga Tumang, Kecamatan Cepogo, Boyolali terpaksa berhenti setelah tak ada pasokan oksigen.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dimana, dari harga Rp 1,8 juta per lembar berukura 1x2 meter, terus naik hingga menyentuh harga Rp 3,5 juta.
"Saya juga kaget bahan baku hampir setiap hari naik terus. Padahal penjualan sedang susah," terangnya.
Baca juga: Syarat Menikah Selama PPKM Level 3 Boyolali: Pengantin Wajib Tunjukan Negatif Swab Test Antigen
Baca juga: Cerita Paiman, Warga Binaan Rutan Boyolali yang Takut Disuntik Vaksin: Pucat Lihat Jarum Suntik
Baca juga: RS Khusus Covid-19 di Donohudan Boyolali Sudah Bisa Dipakai 2 Agustus 2021, Ini Fasilitasnya
Baca juga: Berani Langgar Hukum, Tahanan di Rutan Kelas 2 Boyolali Ini Takut Jarum Suntik saat Divaksin
Dia menyebut, permintaan kerajinan tembaga dari dalam negeri tengah lesu.
Begitu juga dengan Ekspor ke luar negeri juga macet.
"Penjualan juga sulit karena tidak bisa ekspor. Jadi selama PPKM ini hanya mengandalkan pembeli lokal saja, dan itupun sangat jarang," kata dia.
"Padahal sebelum pandemi, setiap minggu dan tiap bulan pasti kirim ekspor," ucapnya.
Sumanto, perajin lain juga mengeluhkan naiknya harga bahan baku dan tak adanya pasokan oksigen.
Bahkan, beberapa pesanan ekspor belum bisa dia kerjakan karena tingginya bahan baku.
“Padahal pesanan itu sudah masuk sebelum harga bahan baku naik. Nah kami bingung ini gimana ngerjainnya,” imbuhnya. (*)