Berita Boyolali Terbaru
Kisah Nenek Umi Pengrajin Anyaman Bambu di Boyolali, Tetap Eksis Ditengah Kemajuan Teknologi
Nenek Umi (70) warga Dukuh Sembung, Desa Canden Kecamatan Sambi, Boyolali masih eksis menggeluti anyaman bambu yang dijadikan perkakas tradisional.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nenek Umi (70) masih eksis menggeluti anyaman bambu yang dijadikan perkakas tradisional.
Maski perkakas berbahan plastik dan besi telah mendominasi, namun Nenek Umi tetap memproduksi perkakas dari bambu.
Umi biasa membuat perkakas di rumahnya di Dukuh Sembung, Desa Canden Kecamatan Sambi, Boyolali.
Sudah puluhan tahun menggeluti bisnis ini, dia masih eksis membuat perkakas dari bilah bambu ini.
"Perkakas dari bambu, seperti Tenggok, Tumbu, Tampah masih banyak orang yang butuh. Makanya saya terus membuatnya,"katanya, kepada TribunSolo.com, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Aspal Underpass Makamhaji Rusak Lagi, Perbaikan Tak Tahan Lama: Sering Dilewati Truk
Baca juga: Harga Bahan Baku Cekik Pengrajin Tembaga di Boyolali: Oksigen Langka, Penjualan Lesu
Baca juga: Viral Pria Bakar Undangan Pernikahannya Sendiri karena Batal Nikah, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Menurutnya, perkakas modern tidak bisa menggantikan perkakas tradisional.
Meskipun fungsinya sama, namun masyarakat tetap lebih memilih perkakas dari Bambu ini.
Selain itu, harganya juga lebih terjangkau perkakas dari bambu.
"Kalau dari kami perajin. Untuk Tenggok dijual dengan harga antara 5-10 ribu, tergantung besar kecilnya ukuran tengok," jelasnya.
Baginya dibalik rumitnya menganyam bambu dan ketelitian dalam menganyam bambu bukan masalah.
Sebab, membuat anyaman bambu sudah dia lakukan sejak masih muda bersama orang tuanya.
"Rumit dan lama bikinnya tidak masalah. Yang penting ada hasilnya," jelasnya.
Hasil kerajinan bambu ini dapat sebagai sandaran penghasilan utama untuk kebutuhan sendiri.
Parimin (72) perajin lain menyatakan kerajinan bambu yang dia bikin hanya perkakas rumah tangga berupa tenggok.
