Berita Sragen Terbaru
Tangis Petugas Pemakaman Pecah, saat Memakamkan Balita di Sragen yang Meninggal Terpapar Corona
Suasana haru mewarnai pemakaman ADN, balita 1,5 tahun yang meninggal dunia karena terpapar covid-19 di Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Agil Trisetiawan
Kejadian itu menimpa warga di RT:02/RW:03, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Menurut ketua RT setempat, Sardjiman, kejadian berawal dari warganya yang melangsung pemakaman.
"Saat itu ditanya sama penggali kuburnya, pemakaman ini dilakukan protokol kesehatan atau tidak," katanya, Jumat (30/7/2021).
"Dari pihak keluarga menjawab tidak, karena hanya sakit gejala paru-paru," imbuhnya.
Baca juga: Nasib Pilu Kliwon, Bapak 6 Anak di Solo: Berhenti Kerja karena Sakit Liver, Kini Terpapar Covid-19
Baca juga: Komunitas Barbershop di Solo Galang Dana, Bantu Warga Positif Corona: Biaya Perawatan dan Pendidikan
Baca juga: 2000 Vaksin Per Hari Disiapkan untuk Pelaku UMKM di Solo Raya, Hippindo: Stok Aman 2 Minggu Kedepan
Baca juga: Ini Deretan Guru Bek Persis Solo Abduh Lestaluhu, Dari Ruben Sanadi sampai Eks Pemain Chelsea
Prosesi pemakaman kembali berlangsung seperti biasa.
Namun, setelah ambulans pembawa jenazah yang dimakamkan datang, para penggali pemakaman kaget. Ternyata pemakaman harus prokes.
Ambulans tersebut datang sekira pukul 23.00 WIB malam tadi.
"Setelah mereka mengetahui itu, para penggali kubur tersebut mengajukan persyaratan-pesyaratan kepada pihak keluarga," ucap Sardjiman.
Kemudian, dia mengatakan para penggali kubur tersebut meminta kepada pihak keluarga persyaratan berupa uang sejumlah Rp 6 juta.
Pihak keluarga mencoba melakukan negosiasi kepada mereka, dan sepakat dengan uang Rp 5 juta.
Lanjut, dia mengatakan para penggali kubur tersebut meminta uang kepada pihak keluarga dengan alasan sebagai uang lelah.
"Pihak keluarga saat itu membayar Rp 3 juta dulu kepada mereka, sisanya dibayar setelah pemakaman besok," ujar Sardjiman.
Dia mengatakan baru mengetahui bahwa proses pemulasaran jenazah Covid-19 tidak dipungut biaya sepeserpun.
Lalu, dia mengaku dirinya sempat diminta oleh relawan untuk pihak keluarga tidak melunasi kekurangan tersebut.
"Pihak keluarga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut, yang penting jenazah bisa dimakamkan malam itu juga," pungkasnya. (*)