Atlet Lifter Putri Indonesia Berhasil Raih Peringkat Lima : Kalahkan Atlet Transgender Selandia Baru
Prestasi memukau dari atlet lifter Indonesia yang berhasil menduduki peringkat lima bidang lifter dan mengalahkan atlet Transgender dari Selandia BAru
TRIBUNSOLO.COM - Atlet Indonesia di bidang lifter mampu menorehkan prestasi yang membuat bangga bangsa dan negara.
Pasalnya atlet yang bernama Nurul Akmal berhasil menembus peringkat lima besar di nomor +87kg putri di Olimpiade Tokyo 2020.
Penampilan Nurul yang memukan menjadi penutup yang indah bagi perjuangan atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Lifter yang akrab disapa Amel tersebut mencatatkan total angkatan 256kg dengan rincian 115kg snatch dan 141kg clean and jerk.
Amel sebenarnya mengawali penampilannya dengan baik setelah melakukan tiga angkatan sukses pada sesi snatch dengan beban awal 107kg.
Sayangnya, atlet berusia 28 tahun tersebut hanya dapat melakukan satu angkatan sukses pada sesi clean and jerk.
Sukses pada angkatan pertama dengan beban 141kg, Amel tak dapat menyelesaikan target beban keduanya yaitu 151kg.
Baca juga: Pemain Nomor Satu BWF Tidak Ada yang Pulang Membawa Medali Emas di Olimpiade Tokyo 2020, Mengapa?
Baca juga: Menjadi yang Terbanyak di Negara ASEAN : Indonesia Berhasil Bawa Pulang 5 Medali di Olimpiade Tokyo
Amel tak dapat menambah total angkatannya setelah percobaan ketiga dengan target 154kg juga berakhir dengan kegagalan.
Meski mensyukuri kesempatan berlomba di Olimpiade Tokyo 2020, Amel tidak menampik bahwa dia tidak sepenuhnya merasa puas.
"Kalau dibilang puas, saya tidak puas," kata Amel, dilansir dari NOC Indonesia.
"Tapi karena ini penampilan perdana saya di Olimpiade dan Olimpiade ini berlangsung dalam kondisi pandemi, Alhamdulillah bisa menempati peringkat lima."
Pencapaian Amel menembus peringkat 5 besar terbilang unik karena dia mengungguli atlet transgender, Laurel Hubbard, dari Selandia Baru.

Partisipasi Hubbard menjadi sorotan sebab dia terlahir sebagai laki-laki tulen tetapi mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan di usia 35 tahun pada 2013.
Kontroversi kerap dihadapi Hubbard karena karier sebagai lifter sudah dilakoninya sejak masih menjadi laki-laki dan bahkan pernah mencetak rekor nasional.
Dikutip dari BBC, level testosterone, hormon yang meningkatkan massa otot, Hubbard memang disesuaikan dengan perempuan sesuai aturan Komite Olimpiade Internasional.