Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Tak Ada Panggilan, Puluhan ABK Pesiar Mewah Asal Nguter Sukoharjo Merana, Kini Alih Profesi Seadanya

Nasib tak menguntungkan harus diterima puluhan Anak Buah Kapal (ABK) pesiar mewah asal Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
KOMPAS.COM/Arsyip Syahbandar Labuan Bajo
ILUSTRASI : Kapal pesiar MV Sirena berlabuh di Perairan Pulau Komodo, Minggu (19/32017). Sebanyak 472 wisatawan asing turun dari kapal di Loh Liang untuk melihat Komodo. 

"Agar perekonomian mereka kembali pulih," jelas dia.

Ada yang Jual Jagung

Dua mantan Anak Buah Kapal (ABK) pesiar perusahaan asal Amerika Serikat (AS) banting stir jualan jagung bakar. 

Mereka adalah Muhammad Isqowi dan Anan Guntoro, Warga Desa/Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. 

Ya, pandemi Covid-19 ini membuat mereka dipulangkan ke tanah air, dan hingga saat ini mereka belum mendapatkan kontrak baru untuk berangkat berlayar. 

Baca juga: Inovasi Kuliner Warga Nguter Sukoharjo, Jagung Bakar 12 Varian Rasa, Ada Jagung Rasa Durian

Baca juga: Tips Memasak Makanan Bagi Usaha Kuliner Agar Terhindar Covid-19, Ingat Virus Menempel di Kaca 5 Jam

Isqowi sendiri sudah berada di rumah sekira 6 bulan ini, sementara Anan yang harusnya berangkat pada Maret 2020 lalu. 

"Karena menunggu jadwal yang belum pasti, saya dan Owi (Isqowi) buka bisnis kecil-kecilan jagung bakar ini," katanya, Rabu (23/12/2020).

Bisnis jagung bakarnya sudah berjalan sekira  satu bulan terakhir.

Warung yang mereka beri nama Jagung Bakar Senja (JBS) itu, sebagai usaha sampingan mereka sambil menunggu jadwal keberangkatan mereka. 

"Sebenarnya sudah ada beberapa teman kami yang sudah kembali berangkat, tapi disana pelayaran komersialnya masih tahap uji coba, jadi belum bayak ABK yang kembali," jelasnya. 

Meski omset dadi warung jagung bakarnya tidak sebesar pendapatan mereka di kapal pesiar, namun mereka tetap bersyukur karena masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Usaha jagung bakar mereka memiliki keunikan dengan menawarkan 12 varian rasa. 

Hal tersebut membuat para konsumen penasaran, dan meningkatkan pendapatan mereka. 

Dia berharap, masyarakat bisa tetap inovatif untuk mencari uang di tengah sulitnya pandemi Covid-19  ini. 

"Semoga pandemi ini juga segera berakhir, agar roda ekonomi bisa berputar normal lagi," tandasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved