Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Gregoria Mariska Tak Bawa Pulang Medali Olimpiade, Orang Tua : Tak Apa, yang Penting Prosesnya

Gregoria Mariska Tunjung merupakan salah satu atlet yang membawa panji merah putih di pagelaran Olimpiade Tokyo 2020.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Koleksi medali dan penghargaan yang disabet Gregoria saat dipajang di kediaman orang tua di Griya Cipta Laras, Bulusulur, Wonogiri. 

Di balik kegigihan Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih hingga sukses masuk ke Olimpiade Tokyo 2020 ternyata ada kisah tersendiri.

Dikenal memiliki permainan cantik di lapangan, Gregoria disebut juga selalu bermain tangguh menghadapi lawan-lawan meski levelnya berada di atasnya.

Namun siapa sangka, dibalik sikap pantang menyerah di lapangan, sosok Ria sapaan akrab di lingkungan keluarganya merupakan pribadi yang cuek.

Hal itu disampaikan oleh ibundanya, Fransiska Dwi Astuti saat ditemui di salah satu kediamannya untuk menerima tamu di Karang Talun, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri kepada TribunSolo.com, Kamis (5/8/2021) malam.

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, mengembalikan kok ke arah Mimi Sixomxeauane (Laos) pada laga perdana perorangan SEA Games 2017 yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu (26/8/2017).
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska, mengembalikan kok ke arah Mimi Sixomxeauane (Laos) pada laga perdana perorangan SEA Games 2017 yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Sabtu (26/8/2017). (Badminiton Indonesia)

Baca juga: Kata Orangtua di Wonogiri, Lihat Anaknya Gregoria Mariska Libas Veteran Olimpiade : Bangga Banget

Baca juga: Demi Gregoria Jadi Atlet Bulu Tangkis Asli Wonogiri,Ayahnya Rela Tutup Kios & Fokus Dampingi Latihan

"Anaknya cuekan, ketika disuruh apa gitu bilangnya enggak, tapi ya tetap dilakukan, njengkelke (menggemaskan) banget," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

Selain itu menurut dia, kecuekan Jorji dibuktikan selepas pertandingan.

Ketika kalah, Ria tidak berlarut-larut dalam kesedihan, pun ketika dirinya menang, dirayakan secukupnya setelah itu seperti tidak terjadi apa-apa.

"Kalau kalah ya nangis teleon saya, tapi nanti sebentar sudah dilupakan, lalu dievaluasi," sahut ayahnya Maryant.

Tak hanya cuek, dijelaskan sosok Ria juga merupakan anak yang supel dan mudah akrab.

Bahkan sampai sekarang, Ria masih berhubungan dekat dengan teman-teman sekolahnya sewaktu di Kabupayen Wonogiri.

"Dia termasuk pemberani dan bandel," aku dia.

Baca juga: Bermula dari IG, Mikha Angelo Ungkap Kisah Cinta dengan Pebulutangkis Asal Wonogiri Gregoria Mariska

Baca juga: Cerita di Balik Kemenangan Gregoria Mariska: Debut Olimpiade, Rasanya Panas Dingin karena Grogi

Disebutkan ketika mengikuti turnamen di Jambi saat masih belia, Ria yang juga sering dipanggil Jorji sempat hilang dan menjadi bahan carian pelatihnya.

Saat itu pelatih menghubunginya yang tidak tahu apa-apa.

Diketahui ternyata saat itu Jorji sedang berkeliling Kota Jambi menggunakan becak motor (bentor).

Akan tetapi saat hendak pergi, Jorji tidak berpamitan pada pelatihnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved