Berita Wonogiri Terbaru
Kata Orangtua di Wonogiri, Lihat Anaknya Gregoria Mariska Libas Veteran Olimpiade : Bangga Banget
Meski Gregoria Mariska Tunjung belum berhasil membawa pulang medali di Olimpiade Tokyo 2020, tetapi orangtua begitu bangga.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Meski Gregoria Mariska Tunjung belum berhasil membawa pulang medali di Olimpiade Tokyo 2020, tetapi orangtua begitu bangga.
Terlebih penampilan anaknya di bulu tangkis nomor tunggal putri, begitu memukau di antaranya melibas pebulutangkis veteran tiga olimpiade asal Belgia Lianne Tan dengan dua game.
Bahkan dalam update The Badminton World Federation (BWF), pebulutangkis nomor tunggal putri itu kini di tangga 21 menyalip pebulutangkis Jerman, Yvonne Li di posisi 23.
Ternyata Gregoria asli Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Pemilik nama lengkap Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih merupakan anak tunggal dari pasangan Maryanto dan Fransiska Dwi Astuti.
Ria panggilan akrabnya, lahir di Wonogiri, 11 Agustus 1999 lalu.
Maryanto mengaku bangga dengan penampilan anaknya di ajang bergengsi Olimpiade Tokyo 2020.
"Pasti bangga banget, gak perlu diucapkan pake kata-kata sudah pasti kami bangga," katanya di kediaman untuk menerima tamu di Karang Talun, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri kepada TribunSolo.com, Kamis (5/8/2021) malam.
Diungkapkan oleh Maryanto, anak semata wayangnya itu sebenarnya ridak memiliki darah keturunan atlet dalam keluarganya, tetapi bisa membuktikan cita-citanya.
"Ria menggemari badminton adalah ketika tahun 2004," aku dia.
Baca juga: Hasil Pertandingan Badminton Tunggal Putri Olimpiade Tokyo 2020, Gregoria Alami Kekalahan
Baca juga: Babak 16 Badminton Olimpiade Tokyo 2020: Gregoria Mariska Hadapi Lawan Berat, Ratchanok Intanon
Ria yang saat itu masih berusia 5 tahun, ikut ayahnya menonton pagelaran Thomas Uber Cup 2004 di rumahnya di Griya Cipta Laras, Bulusulur, Kabupaten Wonogiri.
"Jadi setelah nonton Thomas Uber Cup di tv itu, sepertinya kok anaknya senang, langsung minta dibelikan raket, memang dari kecil Ria anaknya aktif gerak," jelasnya.
Kemudian raket itu digunakan untuk sekedar bermain-main dengan ayahnya setiap di halaman rumah.
Sampai suatu ketika, ada yang memberi kabar bahwa ada kursus badminton di Solo, didaftarkan lah Ria oleh ayahnya.