Berita Sukoharjo Terbaru

Hidup Sebatang Kara, Remaja Kartasura Kaget Dapat Bantuan dari Presiden Jokowi, Matanya Berkaca-kaca

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan kepada pemuda yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya terpapar Covid-19.

Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Iqbal Fathurrizky
Siswa SMA Ageng Nugroho (17) yang tinggal sebatang kara karena Corona menerima bantuan dari Presiden Jokowi melalui Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Kampung Kenteng RT 02 RW 03, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin (9/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan kepada pemuda yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya terpapar Covid-19.

Dia adalah Ageng Nugroho (17) warga Kampung Kenteng RT 02 RW 03, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Ageng Nugroho (17).

Diketahui ibu dari Ageng Nugroho meninggal akibat Covid-19 pada (19/7/2021) lalu.

Sedangkan bapak dari remaja yang masih bersekolah di SMA Banyudono ini sudah meninggal sejak dirinya masih di bangku SD.

Ageng adalah anak tunggal, dan sejak ibunya meninggal ia jadi tinggal sebatang kara.

Baca juga: Hidup Sebatang Kara karena Orangtua Meninggal Covid-19 di Kaltim,Vino Tiba di Sragen Diasuh Kakeknya

Baca juga: Kakak Beradik Asal Sukoharjo Jadi Yatim Piatu karena Covid-19, Bertekat Teruskan Warung Orangtuanya

Hidup hanya dari usaha loundry yang terbilang masih kecil dan mempunyai 1 mesin cuci saja, membuat banjir bantuan di antaranya dari Jokowi.

Bantuan orang nomor satu di Indonesia itu diberikan melalui Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

Terlihat papan kecil bertuliskan 'Bantuan Presiden Republik Indonesia' disertai buku tabungan yang diterima langsung oleh Ageng.

Kapolres Wahyu juga memberikan bantun berupa meja belajar dan setrika untuk Ageng menerukan usaha londry milik ibunya.

“Saya Kapolres Sukoharjo beserta Danramil memberikan bantuan dari bapak presiden berupa uang tabungan untuk biaya pendidikan," kata dia kepada TribunSolo.com.

"Serta dari saya berupa meja belajar dan setrika untuk Ageng meneruskan usaha londry milik ibunya,” aku dia membeberkan.

Ageng dengan mata berkaca-kaca menyampaikan terima kasihnya kepada Presiden Jokowi, karena tidak menyangka dapat bantuan darinya.

Baca juga: Anak Ibu Sri Penjual Tisu di Pinggir Jalan Solo-Sukoharjo Sudah Dioperasi: Alhamdulillah

Baca juga: Awalnya Sok Jagoan & Kejar-kejaran dengan Polisi Sukoharjo,Pemotor Vixion Lemas : Minta Maaf & Ampun

Bahkan tangannya tampak bergetar menerima seperangkat bantuan tersebut karena kaget mendapatkan perhatian dari Jokowi.

“Terima kasih Presiden Jokowi atas bantuannya untuk ekonomi saya ke depan,” terang dia.

Ageng juga berkeinginan setelah lulus SMA akan kuliah dengan jurusan Managemen Bisnis.

“Semoga saya bisa kuliah Managemen Bisnis setelah lulus nanti,” harap dia.

Yatim Piatu

Sementara nasib tak beruntung harus dialami kakak adik asal Desa Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Ersya Ramadhani Pramono (21) dan Diva Maharani Pramono (14).

Keduanya ditinggalkan selama-lamanya oleh orangtua Joko Supramono (48), dan Susilowati (48) karena Covid-19.

Ibu mereka Susilowati meninggal dunia, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Kasih Ibu pada 4 Juli 2021.

Selang 20 hari kemudian, sang suami, Joko Supramono menyusul sang istri, setelah dirawat di Rumah Sakit Mitra Husada.

Baca juga: Pilunya Sejoli Asal Tasikmalaya & Boyolali, Gagal Nikah Gegara Ketemu Mantan, Undangan Sudah Disebar

Baca juga: Nasib Asmara Janda Muda di Teras Boyolali, Batal Nikah karena dalam Masa Iddah, Bahkan Tengah Hamil

Mengetahui hal tersebut Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo langsung memberikan bantuan kepada kakak-adik itu.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, sudah menginstruksikan pada para Camat untuk mendata anak yatim piatu akibat Corona di wilayah masing-masing.

Anak yatim piatu tersebut nantinya akan diberi bantuan.

"Kita salurkan bantuan, Rp 5 juta dan sembako untuk hidup mereka sehari-hari," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (5/8/2021).

Dia menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terkait potensi program beasiswa.

Bagi yang masih bersekolah, kata dia akan mengupayakan adanya program beasiswa.

"Kita nanti akan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan," jelas dia.

"Apakah ada nanti program beasiswa bagi anak-anak yatim yang orang tuanya meninggal karena korona," katanya.

Usai menerima bantuan, Ersya Ramadhani Pramono mengaku akan menggunakan uang bantuan untuk menambah modal usaha.

Kedua orang tuanya memiliki usaha toko kelontong.

"Ya akan kita gunakan untuk nambah usaha toko kelontong," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved