Berita Boyolali Terbaru
Mereka yang Menyerah karena Pandemi,Jual Alat Pentas Wayang hingga Sound System Demi Beras & Cicilan
Pendemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini membawa pilu karena banyak di antaranya tak bisa bertahan secara ekonomi.
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Pendemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini membawa pilu karena banyak di antaranya tak bisa bertahan secara ekonomi.
Setelah paguyuban sound system mengobral aset untuk pentas, kini giliran mereka yang menjadi kru wayang kulit.
Mereka terpaksa menjual bahkan mengobral aset properti panggung mereka dengan harga cukup murah karena selama ini tak ada job karena pandemi.
Mereka menggelar lapak di pinggir jalan di Pasar Mangu, Boyolali, pada Minggu (8/8/2021).

Mereka datang dengan kostum dan dandanan ala pentas sembari membawa tulisa 'Dijual 1 set perlengkapan shoting buat angsuran'.
Sambil berpanas-panasan mereka berteriak menawarkan dagangan demi membeli makan.
"Ayo wayangnya, kostumnya kami banting harga, murah meriah untuk anda," teriak salah seorang kru di atas mobil terbuka.
Sesekali hadir pengguna jalan yang terlihat berminat dengan barang yang mereka tawarkan.
Ada yang membeli atau hanya sekedar basa-basi dan langsung pergi.
Baca juga: Kisah Sedih dari Boyolali : Pandemi Buat Dalang Gondo Menyerah, Jual Wayang untuk Bayar Cicilan Bank
Baca juga: Dalang di Boyolali Jual Wayang di Pinggir Jalan Pasar Mangu, Terpaksa Buat Bayar Cicilan
Menurut Gondo Wartoyo, selaku dalang yang memimpin rombongan tersebut, mereka terpaksa menjual alat pentas mereka karena terdesak kebutuhan ekonomi.
"Kami berjualan karena sudah tidak pentas nyaris dua tahun lamanya," katanya.
Kegalauan itu semakin memuncak saat penampilan berhenti, namun bunga bank masih tetap berjalan.
"Kami masih harus menutup biaya cicilan, karena ditagih terus oleh pihak bank," jelasnya.
Ternyata kejadian pengusaha pentas seni melakukan cuci gudang di pinggir jalan bukan yang pertama kali.
Obral Sound System