Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Mereka yang Menyerah karena Pandemi,Jual Alat Pentas Wayang hingga Sound System Demi Beras & Cicilan

Pendemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini membawa pilu karena banyak di antaranya tak bisa bertahan secara ekonomi.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Tri Widodo-Irfan
Kolose : Seniman wayang menjual alat pentas di pinggir jalan di Pasar Mangu, Boyolali, pada Minggu (8/8/2021) dan Riyanto menjual seluruh alat sound system yang biasanya disewa di Jalan Solo-Semarang, Jumat (30/7/2021). 

Sebelumnya, Riyanto (60) warga Dukuh Waru, Desa Pojok, Kecamatan Nogosari, Boyolali menjual peket sound system hingga akhirnya viral.

Dia tak menyangka, akan menjual satu-satunya alat yang selama ini menjadi mata pencahariannya.

Ya, Riyanto selama ini bekerja sebagai pengusaha soundsystem, yang disewakan pada acara-acara tertentu.

Namun karena pandemi covid-19, dan adanya aturan pembatasan kegiatan, diapun langsung merasakan dampaknya.

Saat dijumpai TribunSolo.com, dia menjual seluruh alat soundsystemnya di jalan Solo-Semarang,

Paket soundsystemnya diletakan pada sebuah mobil pickup, yang diparkir di pinggir jalan.

Untuk menarik perhatian, dia juga memasang papan tulis yang berisikan kalimat yang menyayat.

"2 TH Ora Tanggapan, Jual 1 Sound untuk Angsuran BRI karo go Tuku Beras". (Dua tahun tidak ada penyewa, dijual 1 sound untuk angsuran BRI dan beli beras).

Dia mengaku terpaksa menjual sumber penghasilannya selama ini untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Sama untuk membayar angsuran BRI yang mencapai Rp 3,5 juta perbulan," katanya, Kepada TribunSolo.com.

Sebab, dia yang tidak mempunyai sumber penghasilan lain, sejak pandemi Covid-19 sudah tidak punya lagi penghasilan tetap.

Baca juga: Kebakaran di Permukiman Padat Sondakan Solo, Warga Sempat Panik, Api Membesar Sebelum Damkar Datang

Baca juga: Kisah Jane Abel, Anak Bambang Pamungkas yang Dicoret dari KK, Diminta Masuk KK Budenya di Colomadu

Tidak ada hajatan masyarakat dan pengeluaran event yang membutuhkan soundsystemnya.

Padahal, sebelum pandemi Covid-19 ini, paling tidak dia bisa mendapat penghasilan kotor antara Rp 20-26 juta.

"pengusaha soundsystem benar-benar mati saat ini," pungkasnya.

Saat ditanya berapakah paket soundsystemnya akan dijual, Riyanto belum memberikan jawaban pasti.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved