Berita Sragen Terbaru
Vaksin Dosis Ketiga Nakes Pakai Jenis Berbeda dari Dosis Pertama & Kedua, Bahayakah? Ini Kata Dokter
Tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Sragen mulai menerima suntikan vaksin booster. Hal itu bertujuan untuk menguatkan antibodi di tubuh nakes.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Tenaga kesehatan atau nakes di Kabupaten Sragen mulai menerima suntikan vaksin booster.
Hal itu bertujuan untuk menguatkan antibodi di tubuh nakes, agar terlindung dari virus corona yang semakin bermutasi.
Diketahui, penyuntikan dosis ketiga kali ini, menggunakan vaksin jenis Moderna.
Baca juga: Penyuntikan Dosis Ketiga Gunakan Jenis Vaksin Berbeda, Nakes di Sragen Mengaku Takut: Siapkan Mental
Baca juga: Vaksinasi Korem 074/Warastratama Tertunda, Danrem Langsung Instruksikan Ambil Vaksin Sore Ini
Dimana, pada penyuntikan dosis pertama dan kedua, nakes di Sragen menerima suntikan vaksin jenis Sinovac.
Lantas, apakah berbahaya jika vaksin booster yang dimasukkan ke dalam tubuh berbeda dari vaksin sebelumnya?
Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Sragen, yang juga merupakan seorang dokter, dr. Iman Fadli menjelaskan, jika hal tersebut tidak menjadi masalah.
Baca juga: Kabar Baik, Ibu Hamil di Solo Bisa Ikut Vaksin Covid-19 : Baru Tersedia Seribu Dosis, Minat?
"Tidak masalah, bahkan secara internasional, persyaratannya apabila disuntik vaksin Sinovac 2 kali, harus ada vaksin booster yang ketiga, dengan merk lain, bisa moderna, pfizer," jelasnya kepada TribunSolo.com, Kamis (12/8/2021).
Menurut dr. Iman keputusan pemberian vaksin booster sudah disetujui secara internasional.
"Karena sudah melalui tahap penelitian, dan secara internasional sudah diakui, biasanya menggunakan vaksin dengan efikasi yang lebih tinggi," katanya.
Vaksin Moderna yang memiliki efikasi lebih tinggi, juga dikabarkan akan mengalami KIPI yang lebih berat.
"Efek samping ke tubuh, ada yang merasa panas, nyeri seluruh tubuh, mual, muntah, itu memang efek sampingnya Moderna seperti itu," pungkasnya.
Nakes Rasakan KIPI
Vaksin Moderna yang digunakan sebagai booster antibodi untuk tenaga kesehatan, memiliki efikasi yang lebih tinggi.
Diketahui efikasi vaksin Moderna berada di angka 94 persen.
Penyuntikan vaksin Moderna untuk nakes, mulai dilaksanakan di Kabupaten Sragen.
Baca juga: Tak Semua Nakes di Boyolali Langsung Dapat Suntikan Vaksin Tahap 3 Jenis Moderna, Ini Alasannya
Baca juga: Jadwal Vaksin di Sragen Hari Ini: Nakes Disuntik Vaksin Dosis Ketiga Moderna
Direktur Rumah Sakit Amal Sehat Sragen, Iman Fadli mengatakan, vaksin Moderna memiliki efek samping atau KIPI yang lebih berat.
"Memang Moderna ini efek sampingnya lebih berat jika dibandingkan dengan sinovac," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (12/8/2021).
Menurut Iman, berdasarkan laporan dari beberapa rumah sakit di Sragen yang telah menyuntikkan vaksin Moderna, mulai muncul efek samping.
Baca juga: Vaksinasi Korem 074/Warastratama Tertunda, Danrem Langsung Instruksikan Ambil Vaksin Sore Ini
"Kalau laporan dari nakes rumah sakit lain, ada yang badannya panas, sekitar 38 sampai 40 derajat celcius, bahkan kemarin ada yang merasakan nyeri perutnya," paparnya.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya melakukan vaksinasi booster kepada karyawannya secara bertahap.
"Dari 300 total karyawan, kita bagi 4 shift, untuk mengantisipasi saja," singkatnya.
"Kalau kita punya toleransi, jika nakes kita merasakan KIPI berat, silahkan libur," pungkasnya.
Nakes Mengaku Takut
Tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Sragen, disuntik vaksin booster mulai Kamis (12/8/2021).
Vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan tersebut, menggunakan vaksin jenis Moderna.
Hal tersebut berbeda dari vaksinasi dosis pertama dan kedua, yang menggunakan vaksin jenis Sinovac.
Baca juga: Jangan Khawatir Jika Tak Dapat SMS dari 1199 Usai Vaksin Covid-19, Anda Bisa Cek dan Unduh Disini
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster untuk Nakes Karanganyar : Lokasi Sesuai Suntik Sebelumnya, Ada Ribuan Dosis
Perawat di RSI Amal Sehat, Upi Harmani (44) mengaku takut menerima dosis ketiga kali ini.
"Sebenarnya sedikit takut, tapi kita siapkan mental saja, selain itu juga sudah makan dan minum sebelumnya," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (12/8/2021).
Selain itu, vaksin Moderna diketahui memiliki kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang lebih berat, jika dibandingkan jenis Sinovac.
Baca juga: Kata Wali Kota Solo Gibran, Ada Warganya yang Akan Vaksin Dosis Kedua Ditunda : Pengiriman Terlambat
Dengan adanya informasi tersebut, agar tidak takut, Upi mensiasatinya dengan tetap berfikiran positif.
"Makanya itu, kita siapkan mental, kalau kita pandangan tentang vaksin itu kurang bagus, ya mungkin akan terjadi sesuatu, tapi kalau kita positive thinking, InsyaAllah nggak papa," ujar Upi.
Setelah disuntik vaksin jenis Moderna, Upi belum merasakan keluhan KIPI.
Baca juga: Sragen Belum Penuhi Target Menko Luhut, 15 Ribu Vaksin Per Hari, Bupati Ungkap Kendalanya
"Setelah disuntik biasa saja, nggak terasa, kalau kemarin kan ada gejala, kalau ini belum tahu reaksinya," ucapnya.
Ketakutan nakes untuk mengikuti vaksin booster, juga diutarakan oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
"Ya mereka takut, tapi kan wajib, katanya kalau bukan saya yang menyuntikkan belum selesai vaksinasi, kalau sama saya kan langsung, ayem katanya," kata Bupati Yuni.
Vaksin Datang, Langsung Penyuntikan
Kabupaten Sragen mulai menyuntikkan vaksin moderna ke tenaga kesehatan, mulai hari ini.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, distribusi vaksin jenis moderna, dilakukan mulai hari ini.
"Kemarin kita sudah menerima vaksin jenis moderna, kita sudah distribusikan hari ini untuk semua nakes," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Kagetnya Warga Boyolali, Tak Dapat Surat Keterangan Setelah Vaksin: Ternyata NIK Dipakai Orang Lain
Baca juga: Viral Video Penyuntikan Vaksin Covid-19 Diduga Kosong, Suku Dinas Kesehatan Langsung Telusuri
Vaksin ketiga kali ini, sebagai booster bagi tenaga kesehatan, karena masih menjadi garda terdepan penanganan covid-19.
Selain vaksinasi untuk tenaga kesehatan, vaksinasi juga mulai diberikan kepada difabel.
Vaksin untuk difabel, yakni jenis Sinofarm.
Baca juga: Jadwal Vaksin Sragen Hari ini : Ada 350 Kuota Tiap Hari di Polres Sragen, Berlaku Sampai 17 Agustus
"Target kita ada 600 difabel, tapi kemarin baru 150 difabel saja yang sudah disuntik dosis pertama," ujarnya.
Menurut Yuni, target vaksinasi untuk difabel membutuhkan usaha lebih.
"Kita akan jemput bola lagi untuk vaksinasi difabel ini, tapi sebagian besar sudah di balai desa masing-masing, tapi kita akan terus kejar," jelasnya.
Data terakhir, capaian vaksinasi di Kabupaten Sragen baru menyentuh angka 14 persen. (*)