Berita Sragen Terbaru
Remukkan Harga Isi Ulang Gas Oksigen yang Tak Wajar, Polres Sragen Buka Layanan Pengisian Gas Gratis
Polisi menemukan harga pengisian oksigen yang masih tidak normal di Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Ini merupakan pertemuan bersejarah, karena jarang ada kepala daerah saling berkunjung dalam kegiatan kedinasan.
Terlebih selama ini antara pimpinan di Kota Solo dengan Sukoharjo terkesan berjarak.

Adapun pertemuan itu dalam rangka penyerahan alat oksigen concentrator, kepada Pemkab Sukoharjo yang diterima Bupati Etik.
"Kami berikan bantuan oksigen concentrator untuk Kabupaten Sukoharjo," ungkap Gibran kepada TribunSolo.com.
"Yang diberikan di sini ada 80 alat, dan 40 alat yang sudah ada di Rumah Sakit UNS," kata dia.
Gibran menuturkan, hal ini dilakukan dalam upaya gotong royong antar daerah se-Solo Raya dalam penanganan Covid-19.
Baca juga: Kisah Jumiati di Sukoharjo, Rela Jual Motor untuk Isi Ulang Oksigen Buat Ayahnya yang Kena Covid-19
Baca juga: Fantastis! Denda Pelanggaran Prokes di Sukoharjo Tembus Rp 130 Juta, Sejam Ada 80 Orang Terjaring
Pasalnya, dalam upaya penanganan Covid-19, semua daerah harus bekerjasama.
"Semoga dengan bantuan ini bisa menekan angka kematian di Solo Raya," ujarnya.
"Apalagi Solo dan Sukoharjo kan jaraknya berdekatan, penanganan Covid-19 harus gotong royong, tak bisa sendiri-sendiri," ujarnya.
Selain Sukoharjo, Kabupaten lain di Solo Raya juga diberikan bantuan oksigen concentrator ini.
Hari ini, penyerahan dilakukan di Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo.
"Besok dilanjutkan ke Boyolali, Wonogiri, Sragen, dan Klaten," ujarnya.
Setiap Kabupaten akan mendapatkan sekitar 100 oksigen concentrator ini.
Bantuan ini diserahkan Pemkot Solo, karena baru menerima 1000 alat oksigen concentator dari Singapura.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengaku bantuan ini sangat membantu Pemkab dalam menangani Covid-19.