Berita Karanganyar Terbaru
Sempat Tertunda 2 Tahun, Tukar Guling Tanah Tergerus Tol Solo-Ngawi di Gondangrejo Akhirnya Diproses
Pasalnya proses penggantian tanah kas desa harus melalui izin dari dari Bupati Karanganyar dan Gubernur Jateng.
Dia adalah Agung Setiyoko, warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo.
Tak hanya ratusan juta, pria itu mendapatkan ganti rugi proyek strategis nasional (PSN) Trans Jawa itu menembus angka fantastis sebanyak Rp 4,3 miliar.
Saat menerima secara simbolis, sosoknya sangat sederhana, dia memakai baju batik dan ikat kepala tradisional.
Secara simbolis dia menerima papan besar dan buku rekening bank.
Baca juga: Bergelimang Uang, Warga Glagahwangi Klaten Terima Rp 36 Miliar, karena Tanah Tergusur Tol Solo-Jogja
Baca juga: Progres Pembebasan Lahan Tol Solo-Jogja di Boyolali Masih Minim, Baru 39 Persen dari 1.053 Bidang
Selain ada identitas, di papan itu tertulis luas tanah dan besaran nilai ganti rugi yang didapatkan oleh pria yang biasa disapa Agung Bakar.
Terlihat tertulis luas tanahnya sekitar 349 meter persegi dan nilai ganti ruginya Rp 4, 3 miliar.
Penyerahan secara simbolis tersebut diserahkan oleh anggota PPK Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho ditemani Camat Polanharjo, Joko Handoyo, Koramil Polanharjo, dan Polsek Polanharjo.
Agung Setiyoko mengaku bersyukur menerima uang ganti rugi (UGR) sebesar Rp 4,3 miliar.
"Suatu kebahagiaan bagi saya sebagai warga yang terdampak dan saya turut mendukung program dari pemerintah," kata dia kepada TribunSolo.com, Kamis (12/8/2021).
Kemudian Agung berencana memakai UGR untuk membeli lahan satu desa .
Meskipun begitu, pihak saat ini mengaku tengah mengecek lokasi di luar desanya karena lahan di Desa Kranggan masih tinggi.
"Saya baru melihat lokasi di luar desa, karena harga di desa kami masih tinggi," ujar Agung.
Selain itu, pria disapa Agung Bakar berencana akan menggunakan UGR tersebut untuk membuat sanggar kesenian karawitan untuk anak-anak.
Dia tidak memilih memborong mobil seperti fenomena di daerah lain.
Ia mengaku ingin membuat sanggar tersebut karena pasionnya sebagai seniman sekaligus budayawan