Breaking News

Berita Boyolali Terbaru

Blak-Blakan Member Arisan dan Lelang Online di Boyolali: Pelaku Bawa Kabur Rp 2,5 M

Korban lelang dan arisan online di Boyolali mulai buka suara. Mereka blak-blakan soal penipuan lelang dan arisan online ini.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Member yang juga korban penipuan arisan dan lelang online menunjukan daftar member yang kena tipu. 

Laporan Wartawan TribuSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Korban lelang dan arisan online di Boyolali mulai buka suara. 

Mereka blak-blakan soal penipuan lelang dan arisan online bernama Kurniawan arisan Online. 

Para member ini menjelaskan kegiatan yang mereka lakukan saat arisan dan lelang online. 

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Penggelapan Uang Arisan Online Rp 4 M di Sragen: Korban & Saksi Diperiksa

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Uang Arisan Online Miliaran Rupiah: Ada Korban di Boyolali

Cara kerja arisan dan lelang ini melalui WhatsApp (WA) grup. 

Dalam grup tersebut, owner arisan akan memberikan informasi soal lelang lengkap dengan tanggal. 

DH, salah satu member dan korban dari arisan dan lelang online ini menyebut, setelah owner arisan ini mengirimkan informasi lelang anggota akan merespon. 

Baca juga: Reaksi Orang Tua Pelaku Penipuan Arisan Online : Kaget, Selama Ini Anaknya Mengaku Bisnis Olshop

"Jadi misal owner kasih informasi di grup, ada lelang untuk tanggal 7 Juli Rp 2 Juta, nanti anggota yang berminat akan mengirimkan uang di bawah harga lelang tersebut, bisa Rp 1,9 Juta" kata dia. 

"Kirim uangnya sebelum tanggal 7 Juli, nanti kalau sudah ada yang minat pesan di grup soal lelang itu akan dihapus," papar dia menjelaskan cara kerja arisan dan lelang online. 

Dalam lelang ini juga ada pilihan, nilainya juga ada yang sampai puluhan juta. 

Baca juga: Kronologi Ratusan Orang Tertipu Investasi Arisan Online Versi Korban : Percaya karena Teman SMK

"Jumlah uang korban yang sudah disetor sangat banyak. Kalau Rp 2 miliar juga ada," kata DH kepada TribunSolo.com, Rabu (25/8/2021).

Sedangkan untuk Arisan online cara kerjanya seperti arisan pada umumnya.

Hanya saja para member bisa memilih waktunya sendiri kapan ingin dapat arisan itu.

Urutan arisan juga mempengaruhi jumlah setoran.

"Semakin ke bawah, setoranya berkurang. Sehingga yang dapat paling akhir setorannya paling kecil," ucapnya.

Untuk kerugian arisannya ini tak sebesar lelang Online. Hanya sekitar Rp 500an juta dengan anggota 64 orang. 

Polisi Selidiki

Kasus arisan online yang ramai di Salatiga terus didalami polisi, apalagi ternyata ada warga Boyolali yang juga jadi korban dari pelaku tersebut.

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sejumlah warga asal kota Salatiga, Demak, Semarang, Boyolali dan Purworejo diduga menjadi korban penipuan arisan online dengan sistem lelang.

Adapun bandar tersebut berada di Kota Salatiga.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Dugaan Penggelapan Uang Arisan Online Miliaran Rupiah: Ada Korban di Boyolali

Bandar tersebut menjanjikan keuntungan kepada para member berkisar Rp 1 -1,3 juta.

Bandar arisan itu diduga telah meraup untung hingga ratusan juta.

Baca juga: Nahas Nasib Pria Tua di Wonogiri, Mau Nyebrang Dihantam Truk, Kepala Terluka Parah Lantas Meninggal

Baca juga: Tes SKD CPNS 2021 Dimulai 2 September 2021, Peserta Wajib Swab Antigen, Simak Syarat Lengkapnya

Penipuan bermodus lelang slot arisan itu terbongkar setelah sejumlah member mendatangi rumah kontakan pelaku di Praja Mukti Kecandran Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

Sebelumnya, kabar arisan bodong ini diunggah salah satu akun media sosial Polres Boyolali pada 21 Agustus lalu. Kolom komentar langsung dibanjiri netizen. Banyak warga yang mengaku ikut tertipu, namun, enggan melapor.

Polres Boyolali juga sudah menerima satu laporan korban yang dirugikan oleh Arisan Online ini. Salah satu warga Boyolali menderita kerugian sebesar Rp 103 juta akibat perubatan pelaku.

Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond mengaku sudah ada warga telah melaporkan arisan bodong tersebut.

Laporan penipuan arisan bodong tersebut telah diproses oleh Satreskrim Polres Boyolali. Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Sudah kami terima laporannya dan sudah dilakukan lidik (penyelidikan,red). Rencana kita join ops dengan reskrim Salatiga untuk ungkap ini," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Boyolali AKP Eko Marudin mengatakan baru satu korban yang melapor.

Modus yang digunakan pelaku dengan menawarkan arisan online. Korban yang tergiur lantas bergabung dan telah membayar beberapa kali.

Namun, saat sampai giliran korban untuk mendapat arisan, pelaku menghilang dan tidak dapat dihubungi.

Karena kerugian cukup besar, korban lantas melapor ke Polres Boyolali.

Saat ini, Polres Boyali masih mendalami lebih lanjut, apakah pelapor merupakan salah satu korban arisan online bodong di Salatiga.

"Kami masih dalami apakah ada kaitannya dengan di Salatiga atau beda. Korban merupakan warga Boyolali, dan ternyata tempat kejadian perkara (TKP)-nya di Boyolalali. Sedangkan kerugiannya mencapai Rp 103 juta," jelasnya.

"Kami menunggu kalau ada yang lapor, kami terima dan lidik. Akan kami dalami dan dikembangkan lagi. Sampai saat ini pelaku belum tertangkap," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved