Berita Sragen Terbaru
Cerita Emak-emak Sragen Tak Malu Jadi Reseller Demi Keluarga, Hasilnya Bisa untuk Bayar Kuliah Anak
Emak-emak di Kabupaten Sragen tak kehabisan ide untuk membantu perekonomian keluarga di tengah pandemi.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Karena kan selama PPKM banyak orang yang dirumah, jadinya masih bisa jalan terus, biasanya kalau ramai pas lebaran, saya mengantar sampai sore," jelasnya.
Dengan tekun, Maya terus menjalankan usahanya tersebut, sehingga kini mulai banyak pelanggan yang menggunakan jasanya.
Bahkan, penghasilan Maya dari menjadi reseller, bisa membantu membiayai anaknya kuliah.
"Penghasilannya lumayanlah, bisa membantu suami biayai anak kuliah, dan menyambung hidup," aku dia.
Fenomena COD
Kini, budaya COD atau Cash On Delivery sudah menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
Terlebih saat masihnya online shop yang di antaranya ditekuni oleh kalangan emak-amak.
Pemandangan COD pun juga terlihat di Kabupaten Sragen, di mana kini membuat Alun-alun Sasono Langen Putro tampak berbeda.
Terdapat beberapa ibu-ibu yang membawa barang dagangannya di sisi kanan alun-alun.
Selain itu, juga terdapat mobil yang berisi barang-barang dagangan, seperti buah, kue, dan makanan siap saji.
Baca juga: Beredar Video Kartu E-Toll Bisa Kedaluwarsa, Ternyata Begini Fakta Kejadian Sebenarnya
Baca juga: Museum Sangiran Sragen Masih Ditutup untuk Umum, Simulasi Pembukaan Hanya Internal
Selain itu, juga nampak ibu-ibu datang mengambil barang, yang kemudian pergi lagi.
Ternyata, mereka sedang melakukan aktivitas COD.
COD dilakukan dengan reseller mengambil barang dari pedagang, yang kemudian barang tersebut diantarkan langsung ke rumah pembeli.
Jika biasanya sistem COD banyak dilakukan oleh anak muda yang lekat dengan teknologi, kini COD mulai digemari semua kalangan usia.
Alun-alun sendiri dipilih, karena lokasinya strategis dan berada di pusat Bumi Sukowati, sehingga, para pedagang dan reseller dengan mudah bertemu.