Berita Boyolali Terbaru
Status PPKM Sudah Turun Jadi Level 3, Dinkes Klaim Boyolali Seharusnya Level 1, Begini Alasannya
Dinas Kesehatan Boyolali meyakini harusnya wilayahnya masuk PPKM level 1 bukan level 3.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Dinas Kesehatan Boyolali meyakini harusnya wilayahnya masuk PPKM level 1 bukan level 3.
Plt Kepala Dinkes Boyolali, Insan Adi Asmono menjelaskan, padahal jika perhitungan itu tidak berdasarkan wilayah Aglomerasi, Boyolali masuk kreteria level 1.
Data dari Dinkes Boyolali, saat ini kasus aktif di Boyolali tinggal sebanyak 139 pasien.
Dari kasus aktif itu, kurang dari setengahnya masih dirawat, 51 dirawat di rumah sakit dan 15 pasien di tempat isolasi terpusat.
Baca juga: Viral di Sragen, Ibu Muda Asal Tangen Hilang Misterius, Sudah 3 Minggu Si Anak Menangis Mencarinya
Baca juga: Nasib Guru yang Cabuli Siswa SD di Ujung Tanduk, BKD Wonogiri : Pelaku Terancam Dipecat dari PNS
Sedangkan 73 pasiennya melakukan isolasi mandiri.
"Secara akumulasi, total kasus konfirmasi Covid-19 di Boyolali ada sebanyak 24.401 orang dan yang sudah sembuh 22.874. pasien atau 93,7 persen," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (8/9/2021).
Sedangkan untuk angka kematian pasien Covid-19 mencapai 1.388 orang atau 5,7 persen.
Insan menyebut berdasarkan Indeks Kesehatan Masyarakat ( IKM), Kabupaten Boyolali memperoleh Skor 2,59.
Hal itu menunjukkan jika Boyolali masuk zona rendah penularan Covid-19.
Kreteria PPKM Boyolali bisa masuk level 1.
Hal itu bisa berdasarkan perhitungan kasus konfirmasi baru, setiap 100.000 penduduk perminggu, positif rate di Boyolali hanya 10 persen.
Sedangkan rasio kontak erat sebanyak 2 kasus, dengan keterisian bed occupancy rate (BOR) hanya 13 persen.
Selain itu, lanjutnya, Kasus konfirmasi dirawat per 100.000 penduduk hanya 2 persen.
"Meski begitu, kita tetap mempedomani PPKM Level 3 yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat," jelas Insan.