Berita Wonogiri Terbaru
Ibu dan Ayah Pembuang Bayi Masih Kelas 1 SMA di Wonogiri, Kini Ditetapkan Tersangka oleh Polisi
Di mana si ibu dari bayi itu merupakan siswa kelas 1 SMA di Wonogiri, sementara pasangannya juga masih teman sebayanya.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Polisi menetapkan tersangka terhadap pembuang bayi yang menggegerkan Donoharjo RT 5 RW 2, Desa Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Adapun fakta mengejutkan, keduanya masih di bawah umur.
Di mana si ibu dari bayi itu merupakan siswa kelas 1 SMA di Wonogiri, sementara pasangannya juga masih teman sebayanya.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto mengatakan kedua pelaku yang merupakan ibu dan ayah bayi resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ini Sosok Pembuang Bayi di Wonogiri yang Dicokok Polisi,Ternyata Masih di Bawah Umur
Baca juga: Update Kondisi Bayi Mutiara yang Dibuang Ibunya di Wonogiri,Ternyata hingga Kini Belum Bisa Diadopsi
Si ibu adalah P (15) sementara ayahnya juga berusia sama.
"Pelaku masih dibawah umur, statusnya pelajar kelas X di salah satu sekolah menengah atas di Wonogiri," ungkap dia saat konferensi pers di Polres Wonogiri pada Jumat (10/9/2021).
Terungkap di lapangan, jika ibu bayi itu membuang bayinya tanpa sepengetahuan orang lain.
Selama ini, pelaku juga menyembunyikan kehamilan dari pihak keluarga.
"Bayi tidak prematur alias sudah waktunya lahir, namun pihak keluarga tidak ada yang tahu karena selalu memakai pakaian yang besar," aku dia.
Ibu bayi melahirkan anaknya tanpa bantuan orang lain atau melahirkan sendiri.
Dikatakan, karena takut, ia tega membuang anaknya karena masih pelajar dan tidak bersuami.
"Dalam kurun waktu 24 jam kita berhasil ungkap, ibu bayi ini kita bawa ke rumah sakit karena mengalami pendarahan," kata dia.
Pelaku terancam Pasal 308 KUHP j.o Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2012 tantang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Karena masih di bawah umur, kata Dydit, pihaknya melibatkan beberapa unsur terkait dalam penanganan kasus ini.
"Karena anak di bawah umur, prosesnya secara khusus, saat ini kedua tersangka tidak kami tahan," jelas dia.
Meski keluarga bayi itu sudah ditemukan, bayi itu saat ini masih dalam pengawasan puskesmas.
"Untuk kejelasan bayi akan dikembalikan ke pihak keluarga atau ada kemungkinan lain, akan dibahas lebih lanjut dengan sejumlah pihak terkait," aku dia.
Ditangkap Polisi
Polisi akhirnya meringkus sosok pembuang bayi di jembatan Donoharjo RT 5 RW 2, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.
Hal ini terungkap saat polisi menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus di Mapolres Wonogiri, Jumat (27/8/2021).
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sosok pembuang bayi adalah dua orang.
Satu ibu bayi dan satu lagi pria yang disebut pacar dari prempuan tersebut.
Yang bikin miris, keduanya ternyata bukan suami istri dan masih di bawah umur, sehingga polisi tidak menampilkannya ke publik.
Sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan bayi yang berada di dalam kardus di sekitar jembatan di Donoharjo RT 5 RW 2 yang, Selasa (24/8/2021).
Bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
Saat ditemukan, bayi malang tersebut berbalut kain jarik dan dimasukkan ke dalam kardus bekas mie instan.
Tak hanya itu, mulut bayi pun diplester oleh pelaku yang membuangnya.
Baca juga: Update Kondisi Bayi Mutiara yang Dibuang Ibunya di Wonogiri,Ternyata hingga Kini Belum Bisa Diadopsi
Baca juga: Kesedihan Keluarga Boyolali, Kemarin Neneknya yang Stroke Meninggal, Kini Cucunya Bayi Hidrosefalus
Saksi kejadian adalah Pranata Oditia Graha (29) yang letak rumahnya tak jauh dari TKP.
Sekitar pukul 06.30 pagi, seperti biasa dia akan memberi pakan kepada burung peliharaannya yang digantung di teras.
Saat itu, dia melihat adanya kardus di sisi jembatan.
"Saya penasaran kok ada kardus disana, saya intip kok ada tangan, kemudian dibuka pelan-pelan pakai kayu disaksikan beberapa warga," jelasnya.
Mengetahui di dalam kardus ada bayi, Pranata langsung melaporkan hal itu ke pihak RT dan Lurah kemudian diteruskan ke pihak kepolisian untuk dilakukan olah TKP.
Temuan tersebut membuat geger warga sekitar dan beberapa orang yang melintas.
"Kasian bayinya, ramai banyak orang yang melihat juga," kata dia.
Tak berselang lama, pihak Puskesmas Wonogiri 2 datang ke TKP guna mengevakuasi bayi malang tersebut.
Bayi tersebut diperkirakan belum lama dilahirkan saat dibuang ke sisi jembatan itu.
Dinamai 'Mutiara'
Bayi perempuan yang dibuang orangtuanya kini memiliki nama sapaan.
Ya, saat ini bayi tersebut dirawat di Klinik Pratama Mutiara Sehat yang ada di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo.
Klinik tersebut merupakan milik dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, Iskandar.
"Karena nama klinik ini ada nama Mutiaranya, jadi dipanggil adik Mutiara," kata Iskandar kepada TribunSolo.com, Jumat (27/8/2021).
Tentu saja, itu bukan nama asli dari sang bayi.
Baca juga: Terungkap Cara Ibu Melahirkan Lalu Buang Bayi di Wonogiri Tak Dibantu Medis : Tali Pusar Tak Dijepit
Baca juga: Bagaimana Kondisi Bayi yang Dibuang di Wonogiri? Dokter : Sehat, Nangisnya Kuat & BAB Juga Lancar
Hanya saja itu nama panggilan untuk memudahkan petugas dalam menyebut sang bayi.
Selama dirawat di kliniknya, Iskandar mengaku banyak masyarakat yang ingin mengadopsi Mutiara.
"Banyak yang telepon, dan datang ke sini agar bisa mengadopsi sang bayi, tapi saya belum berani memutuskan," ujarnya.
Pasalnya, saat ini kasus penemuan bayi tersebut masih dalam penyidikan pihak kepolisian Polres Wonogiri.
Sejauh ini, polisi belum menemukan siapa sesungguhnya orang tua yang tega membuang bayi mungil tersebut.
"Kita menunggu tiga bulan dulu, karena polisi tengah mencari keluarga si bayi, dan kita hanya dititipi untuk merawat," terang dia.
Lahir Tanpa Medis
Teka-teki cara si ibu yang melahirkan lalu membuang bayinya di Kabupaten Wonogiri akhirnya terungkap.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, Iskandar yang kini merawat bayi tersebut membuka analisisnya terhadap cara si ibu melahirkannya.
Melihat dari kondisi sang bayi, Iskandar menduga ibu sang bayi melakukan persalinan tanpa dibantu tenaga medis.
Bayi perempuan tersebut memiliki berat 2,3 kilogram dan panjang 46 centimeter.
"Tali pusar sang bayi yang harusnya terjepit, tapi tidak," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (27/8/2021).
Bahkan saat ditemukan bayi mungil tersebut dalam kondisi dehidrasi dan mengalami hipotermia atau kedinginan.
"Kita observasi terus di sini, dan minumnya juga kuat, BAB BAK lancar tidak ada gangguan," kata dia.
Kini bayi mungil nan cantik tersebut dirawat di kliniknya bernama Klinik Pratama Mutiara Sehat, yang ada di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu.
"Kondisi baik dan sehat, sampai di sini kita langsung melakukan pemeriksaan," katanya.
"Saat diperiksa, nangisnya juga kuat, karena kalau menangis kuat berarti sehat," imbuhnya.
Baca juga: Sisi Lain Gibran : Meski Berstatus Wali Kota Solo,Tapi Tak Malu Berekspresi di Medsos, Ini Potretnya
Baca juga: Bayi Mungil Cantik yang Dibuang Ibunya di Wonogiri Jadi Rebutan, Ada yang Datang & Telepon Puskesmas
Iskandar menuturkan, bayi tersebut bisa ia rawat karena lokasi penemuan bayi tersebut berada di wilayah kerja istrinya.
"Karena Puskesmas Wonogiri tidak mempunyai fasilitas rawat inap" akunya.
"Kemudian dari beberapa bidan yang mempunyai fasilitas rawat inap 24 jam adalah istri saya, dan akhirnya dibawa ke sini," jelas dia.
Bayi Jadi Rebutan
Bayi mungil cantik yang dibuang oleh ibunya di Kabupaten Wonogiri jadi rebutan.
Adapun bayi yang masukkan kardus dan mulutnya diplester itu ditemukan di jembatan Donoharjo RT 5 RW 2, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri pada Selasa (24/8/2021).
Bayi malang itu pertama ditemukan oleh warga bernama Pranata (29) membuat heboh.
Tak sedikit warga yang menawarkan diri untuk menjadi pengasuh bayi perempuan itu.
Bidan Puskesmas Wonogiri 2, Sinta Rositasari menngungkapkan, banyak yang datang hingga telp menanyakan kondisi bayi tersebut.
Baca juga: Warga Jogonalan Protes Ganti Rugi Tol Solo-Jogja, BPN : Pemerintah Tidak Akan Sengsarakan Rakyat
Baca juga: Bayi Perempuan yang Ditemukan Dalam Kardus di Wonogiri Sehat, Bidan: Beratnya 2,3 Kg
"Jadi rebutan ini adiknya, tadi sudah banyak yang telepon saya, mau jadi orang tua asuhnya," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (25/8/2021).
Tak sampai disitu, Sinta juga menuturkan bahwa sempat ada yang datang langsung ke Puskesmas Wonogiri 2 untuk mengadopsi bayi malang itu.
"Tadi juga ada yang sempat ke sini, ada yang langsung telepon ke dinas sosial juga, tapi kan nggak bisa gitu," aku dia.
Hal tersebut disebabkan karenanya saat ini masih dalam proses pendalaman kasus, sehingga sementara akan diasuh oleh salah satu bidan yang memiliki klinik di Bulu, Sukoharjo.
"Dibawa ke klinik bidan Linda dulu, disana kan fasilitas untuk rawat inapnya ada, jadi biar bisa memantau kesehatan genduknya (anaknya) ini," ujarnya. (*)