Berita Wonogiri Terbaru
Patung Bedhol Desa Wonogiri Ditutup, Tapi Wisatawan Luar Kota Bisa Masuk: Lewat Jalan Tikus
Meski Kabupaten Wonogiri telah masuk PPKM level 3, namun sejumlah pembatas masih diberlakukan secara ketat.
Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Meski Kabupaten Wonogiri telah masuk PPKM level 3, namun sejumlah pembatas masih diberlakukan secara ketat.
Salah satunya adalah penutupan tempat-tempat wisata yang berpotensi menjadi tempat berkerumun massa.
Hingga saat ini, Pemerintah Wonogiri belum akan membuka tempat wisata karena tidak mau kecolongan lonjakan kasus seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kisah Haru Ibu Hamil di Wonogiri Kontraksi saat Uji Kompetensi PPPK, Usai Tes Kelar Lalu Melahirkan
Baca juga: Lowongan Besar-besaran di Wonogiri : Dibutuhkan 485 Orang untuk Calon Perangkat Desa, Ini Aturannya
Kendati demikian, terdapat satu tempat yang biasa menjadi titik kumpul warga, yang masih cukup ramai pengunjung di sore hari, yakni Taman Patung Bedhol Desa.
Pantauan TribunSolo.com pada Selasa (14/9/2021) sore hari, disana terdapat puluhan wisata yang menikmati waktu senja.
Padahal, akses jalan masuk ke Taman Patung Bedhol Desa itu masih ditutup dengan menggunakan kombinasi portal besi dan kayu.
Baca juga: Jual Obat Keras Berbahaya Tanpa Izin ke Pelajar dan Tetangga, Warga Wonogiri Diringkus Polisi
"Ini saya dan rombongan tidak nekat lho ya, orang tadi ada jalan masuknya disamping. Saya mikirnya malah mobil tidak boleh dibawa masuk, makanya dipagar," ungkap Fifi, salah satu pengunjung asal Solo.
Memang, ia dan rombongan mengaku tidak tahu soal penutupan tempat plesiran itu. Mereka masuk ke area taman melalui jalan kecil disamping portal.
Awalnya Fifi dan rombongan mengira bahwa ada aturan baru soal larangan membawa kendaraan masuk ke dalam area taman.
Baca juga: Cara Mendaftar dan Lokasi Vaksin Rabies Gratis di Wonogiri: Ada 510 Dosis, Tersebar di 11 Tempat
"Makanya kok sepi disini, ternyata ditutup to," sambungnya dengan nada bertanya.
Salah satu rekan rombongan Fifi, yakni Lestari juga kaget karena sepinya tempat itu. Biasanya, ia mengaku melihat banyak pengunjung maupun pedagang disana.
"Kita malah nggak tau soal penutupan ini. Ya semoga segera berakhir lah penutupan ini, kasian pedagang-pedagang itu," sahut Lestari.
Baca juga: Wonogiri Buka Vaksinasi Rabies Gratis untuk Hewan: Sasar Kera, Anjing, dan Kucing
Ia berharap agar tempat wisata kembali dibuka seiring meredanya kasus covid-19. Namun pembukaan tempat wisata harus dibarengi dengan regulasi yang ketat.
"Harusnya mulai dibuka, tapi ya dibatasi. Seperti ini lho bagus, nggak ada yang berkerumun, pada jaga jarak semua," tambahnya.
Lebih jauh, regulasi yang diharapkan Lestari yakni pembukaan dengan pembatasan paling tidak 50 persen.
Ia hanya memikirkan nasib pedagang yang biasanya mangkal disana.
"Kalau dibuka kan pada bisa jualan lagi disini, tapi ya itu, di depan saya dijaga misalnya, ada pengetatan," tandas dia. (*)