Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Hari Pertama Bioskop di Solo Dibuka, Pengunjung Masih Sepi, Padahal Film yang Diputar Jadi Incaran

Bioskop di Kota Solo yang menjadi wahana melepas penat hingga penghibur penikmat film kembali dibuka, Kamis (16/9/2021).

Penulis: Iqbal Fathurrizky | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Iqbal Fathurizky
Suasana hari pertama Bioskop XXI buka di Solo Paragon Mall pada Kamis (16/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Iqbal Fathurrizky

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bioskop di Kota Solo yang menjadi wahana melepas penat hingga penghibur penikmat film kembali dibuka, Kamis (16/9/2021).

Dari pengamatan TribunSolo.com, baru bioskop XXI di Solo Paragon Mall yang sudah membuka pelayanan tiket untuk pengunjung.

Ada tiga film yang ditayangkan di hari pertama pembukaan bioskop yaitu Black Widow, The Suicide Squad dan The Fast and Furious 9.

Meskipun demikian, bioskop tersebut masih terlihat sepi dan sunyi, tak seperti biasanya.

Antrean pun tak tampak mengular di lokat pembelian tiket.

Baca juga: Viral di Klaten, Warga Dihebohkan Air Sungai Wonosari Mendadak Jadi Merah, Mirip Kucuran Darah Segar

Baca juga: Ayah Kandung Ungkap Sisi Lain Kehidupan Jonatan Christie: 24 Tahun Tak Pernah Merasakan Nongkrong

Dilihat dari aplikasi PeduliLindungi hanya terdapat 135 orang yang sudah memindai barcode sampai pukul 15.15 WIB sebagai syarat masuk bioskop.

Beberapa aturan ketat diterapkan salah satunya kelengkapan protokol kesehatan juga syarat wajib vaksin ke-2.

Terkait hal ini ada pengunjung yang kecele terhadap peraturan wajib vaksin ke-2 itu.

Pengunjung, Rizky (23) tidak jadi menonton lantaran dirinya belum menerima vaksin ke-2 yang terdeteksi dalam aplikasi PeduliLindungi.

Di dalam aplikasi PeduliLindungi Rizky hanya mampu menunjukan keterangan warna kuning yang menandakan baru mendapatkan vaksin ke-1.

"Tadi vaksin saya kan baru vaksin pertama jadi nggak bisa masuk karena harus vaksin kedua gitu katanya," kata Rizky kepada TribuSolo.com.

Rizky juga mengaku kecewa tidak bisa masuk, apalagi dia sudah berjanjian dengan temannya.

"Baru pertama kali bioskop dibuka kan euforia masih ada gitu jadi ternyata vaksin haris 2 kali ya kecewa," kata Rizky

"Teman saya sudah vaksin kedua, sudah nonton itu, saya ditinggalin," aku dia.

Selain Rizky, pengunjung lain yang nampak antusias karena hendak menonton di bioskop.

Pengunjung lain, Nando (30) mengaku senang bisa menonton kembali.

"Ya sangat antusias ya lama banget nggak nonton bioskop ini akhirnya bioskop dibuka lagi dan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kita menyambut baik," kata dia.

"Pengen nonton film Black Widow," jelasnya.

Baca juga: Penjual Jamu Ini Semringah Dagangannya Diborong Pria Misterius, Tak Sadar Pembelinya Dedi Mulyadi

Aturan di Bioskop

Aturan bioskop boleh buka membawa angin segar bagi para pengelolanya. 

Seperti manajemen bioskop XXI The Park Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo. 

Mereka akan segera beroperasi kembali. 

Namun, untuk masuk ke dalam bioskop ada proses prokes yang ketat, seperti melewati aplikasi PeduliLindungi. 

Humas The Park Mall, Cristina mengatakan, saat ini persiapan pembukaan bioskop tengah dilakukan.

Baca juga: Fix! Bupati Sukoharjo Izinkan Bioskop Buka saat PPKM Level 3, Ini Syarat Masuk Agar Bisa Tonton Film

Baca juga: Bioskop di Wilayah PPKM Level 3 Boleh Beroperasi, Pengelola di Sukoharjo Tunggu Kebijakan Bupati

"Saat ini kita sudah melakukan persiapan, pembersihan, dan persiapan man power," katanya, Rabu (15/9/2021).

Direncanakan, XXI The Park Solo Baru akan mulai beroperasi kembali besok, Kamis (16/9/2021).

"Rencana kamis kita sudah buka. Tapi masih meminggu dari HO dulu," ujarnya.

Baca juga: Bioskop di Sukoharjo Boleh Buka, Satgas Tetap Awasi Ketat, Siapkan Tes Covid-19 Dadakan

Sistem protokol kesehatan, dan ketentuan lainnya seperti yang tertuang dalam Instruksi Bupati Sukoharjo tengah dipersiapkan. 

"Aplikasi PeduliLindungi untuk masuk bioskop, juga sudah disiapkan," imbuhnya.

Kendati demikian, jadwal pemutaran film di XXI The Park Solo Baru belum dirilis.

Cristina menjelaskan, jadwal akan dirilis saat bioskop sudah beroperasi kembali. 

Sementara itu, untuk Bioskop Platinum di Hartono Mall Solobaru belum bersiap beroperasi kembali. 

"Kami belum mendapatkan informasi kapan bioskop (Platinum) buka kembali," kata Markom Hartono Mall Solo Baru, Elfizia Carina. 

Bupati Sudah Beri Izin

Setelah penantian panjang, akhirnya bioskop di Kabupaten Sukoharjo diizinkan kembali untuk beroperasi.

Adapun di Kota Makmur, memiliki tiga bioskop yang berada di The Park Mall, Hartono Mall, dan Transmart Pabelan.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani dalam Instruksi Bupati terbarunya, mengizinkan bioskop kembali beroperasi.

Adapun aturan itu berlaku hingga Senin (20/9/2021).

Baca juga: Kisah Haru Ibu Hamil di Wonogiri Kontraksi saat Uji Kompetensi PPPK, Usai Tes Kelar Lalu Melahirkan

Baca juga: Reaksi Gibran Baru 7 Bulan Jadi Wali Kota Sudah Dirayu Maju Pilgub Jakarta : Saya Fokus di Solo Dulu

Menurut Instruksi Bupati Sukoharjo Nomor 13 tahun 2021, tentang PPKM Level 3, protokol kesehatan ketat harus diterapkan saat bioskop dibuka nanti.

Ada lima syarat yang harus dijalankan saat pengoperasian biokop nanti, di antaranya:

1. Wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining kepada pengunjung dan pegawai.

2. Kapasitas maksimal 50 persen dan hanya pengunjung dengan kategori hijau dalam PeduliLindungi yang boleh.

3. Pengunjung usia 12 tahun dilarang masuk.

4. Dilarang makan dan minum atau menjual makanan dan minuman dalam area bioskop.

5. Mengikuti protokol kesehatan yang diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan.

Meski bioskop sudah diizinkan beroperasi, ada sejumlah bidang yang masih ditutup.

"Untuk tempat hiburan, dan tempat bermain anak yang ada di dalam mall atau pusat perbelanjaan, masih belum diizinkan beroperasi," kata Bupati dalam SE tersebut.

Tempat hiburan yang berada di luar mall seperti tempat karaoke, spa, diskotik, dan wahana bermain masih ditutup.

Baca juga: Ini Potret Korban Arisan Online di Solo Lapor Polisi, Sebut Uangnya Rp 25 Juta Lenyap Entah di Mana

Sementara itu, untuk ketentuan makan di warung makan dan restoran dibatasi 60 menit.

Untuk area publik seperti taman dan tempat wisata yang ada masih ditutup.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, pelonggaran itu diberikan seiring denga status zona Covid-19 Kabupaten Sukoharjo.

"Saat ini kita berada di zona kuning. Meski sudah ada beberapa kelonggaran yang diberikan, tapi kita tetap harus taat protokol kesehatan," jelas dia.

Sukoharjo Disorot Luhut

Angka kematian Covid-19 di Sukoharjo mendapat perhatian khusus dalam konferensi pers virtual penanganan Covid-19 Jawa Bali yang digelar kementerian.

Dilansir dari TribunJateng, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebutkan ada tiga wilayah di Jateng yang mengalami peningkatan angka kematian.

Baca juga: Pemerintah Umumkan PPKM Diperpanjang, Ada Kabar Baik: Bioskop di Daerah Level 2 dan 3 Boleh Buka

“Peningkatan angka kematian di Jateng ada di Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang dan Kabupaten Tegal,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (13/9/2021) petang.

Meski tak menyebutkan angka pasti, Luhut menuturkan, kondisi terebut menjadi catatan penting.

“Ini menjadi peringatan bagi pemerintah, jangan sampai kasus Covid-19 meledak seperti 15 juli lalu,” ujarnya.

Selain tiga wilayah tersebut, ia menyampaikan, progres penurunan angka kasus Covid-19 di Jawa Bali terhitung baik.

“Dalam penerapan PPKM Jawa Bali sejak 6 hingga 13 September, penurunan angka Covid-19 secara nasional sangat baik. Secara nasional angkanya turun 93,9 persen, dan wilayah Jawa-Bali turun 96 persen dibanding 15 Juli lalu,” jelasnya.

Menyoal jumlah kasus aktif di Jawa-Bali, Luhut memaparkan, terjadi penurunan mencapai 100 ribu pada 13 September.

“Untuk kasus baru di angka 2.577, dan angka kesembuhan di Jawa-Bali mencapai 12 ribu lebih,” jelasnya.

Dikatakanya, progres penurunan angka Covid-19 di Jawa-Bali diluar perkiraan pemerintah pusat.

“Meski demikian, kehati-hatian harus tetap dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah percepatan vaksinasi dan implementasi Prokes, yang menurut data masih kurang. Hal itu disebabkan karena uforia penurunan level PPKM di beberapa daerah,” papar Luhut.

Kondisi tersebut menurutnya cukup berbahaya, karena bisa mengundang gelombang Covid-19 berikutnya di tengah gempuran varian delta.

“Nah kondisi ini juga yang terus dipertanyakan masyarakat, kapan PPKM berakhir. Jawabannya di Jawa-Bali PPKM akan diberlakukan terus, hal itu juga akan diberlakukan di luar Jawa-Bali,” kata Luhut.

Ia menerangkan, PPKM menjadi alat untuk memonitor angka Covid-19 untuk bahan melakukan evaluasi guna memberlakukan kebijakan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved