Berita Klaten Terbaru

Teka-teki Kapas yang Tertinggal dan Jadi Alat Bukti, Usai Sungai di Wonosari Berubah Merah Bak Darah

Ada kejadian menarik setelah polisi turun untuk menyelidiki sungai yang berubah merah di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Warga di Kabupaten Klaten dihebohkan dengan penampakan air sungai di Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari mendadak jadi merah, Kamis (16/9/2021). 

Ia mengaku baru di musim ini, masih ada air yang mengalir di kali yang menghubungkan Kali Woro dengan Sungai Bengawan Solo.

Kemudian, dia mengaku baru mengetahui banyak ikan mati di kali tersebut.

Parno Sukoco (48), penjaga pintu air di DAM Tukuman, mengatakan kematian ikan di kali tersebut terjadi malam hari selama 6 hari terakhir.

"Dari pengalaman beberapa waktu lalu, saya cek setiap malam, ikan setengah mati," kata Parno kepada TribunSolo.com, Jum'at (10/9/2021).

Parno mengatakan matinya ikan di anak Sungai Bengawan Solo ini karena terjadi polusi udara.

Ia mengungkapkan fenomena itu sudah terjadi sejak 6 hari yang lalu.

Baca juga: Kronologi Dua Bocah Meninggal Tenggelam di Sungai Mungkung Sragen, Warga Ikut Menyelam Cari Korban 

"Selain itu, kadar oksigen di dalam air itu tipis yang menyebabkan ikan mabuk kekurangan oksigen," ucap Parno.

Selain banyaknya ikan mati, bau busuk dari bangkai ikan tersebut membuat resah lingkungan di sekitar kali tersebut .

"Kami hanya pasrah dengan fenomena alam ini," ujarnya.

Baca juga: Hendak Buang Air Besar di Sungai, Warga di Kediri Digegerkan Temuan Mayat Mengapung

Sementara itu, Koordinator Penyuluh perikanan kabupaten Klaten, Wisnu Wardana mengatakan, kematian ratusan ikan di kali Dengkeng tersebut bukan disebabkan karena penangkapan ikan dengan racun.

Menurutnya, kematian ratusan ikan tersebut diduga karena terjadi Blooming Plankton atau ledakan populasi fitoplankton.

"Saya curigai dengan musim kemaru dan volume air cenderung diam, penyebab ikan mati disini karena faktor Blooming Plankton," kata Wisnu.

Wisnu mengatakan, dengan Blooming Plankton, Fitoplankton akan membutuhkan oksigen yang besar.

Hal itu membuat ikan-ikan di sungai mati kekurangan oksigen.

"Puncaknya terjadi pada dini hari, biasanya terjadi penurunan oksigen yang sangat tajam, sehingga ikan-ikan pada mati ," ujar Wisnu. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved