Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Toko Kelontong di Pedan Klaten Jadi Langganan Pencuri, Sebelum Telur Viral Dua Tabung Gas Digasak

Toko kelontong yang ada di sekitar pasar Pedan, Klaten ini jadi langganan para pencuri. Sudah dua kali toko kelontong itu kebobolan

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
TribunSolo.com/Dok Senna Sansa
Dua pemuda terekam CCTV mencuri telur di Desa Sobayan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. 

Dia mengatakan harga telur ayam sekitar Rp 17 ribu perkilogram.

Kemudian, ia menjelaskan dalam satu boks penuh bisa menampung sebanyaknya 15 kilogram.

"Saya tidak melaporkan mereka kepolisian, ini menjadi efek jera bagi mereka," harapnya.

Peternak Rugi

Peternak ayam layer atau ayam petelur kembali harus menelan pil pahit.

Selama pandemi Covid-19 ini, harga telur ayam anjlok.

Baca juga: Ini Perhitungan Peternak Ayam Boyolali, Harga Telur Anjlok Sejadi-jadinya, Rugi Rp 5 Miliar Per Hari

Baca juga: Sisi Lain Penjual Telur Gulung di Solo, Bingung Belikan Kuota Internet Buat Anak yang Belajar Online

Akibatnya, peternak harus rela nombok untuk mencukupi kebutuhan pakan ternak ayam.

Tukinu, salah satu peternak ayam di Boyolali mengaku selama pandemi Covid-19 harga telur ayam anjlok.

Bahkan, saat ini harga telur ayam hanya Rp 15.400 per kilogramnya.

"Kalau harganya jatuh seperti ini, peternak mau tidak mau ya harus nombok untuk biaya pakan," kata Tukinu.

Anjloknya harga jual telur ini tak sebanding dengan harga pakan.

Harga pakan justru melambung tinggi. Dari Rp 4.900-5.000 per kilogramnnya, saat ini tembus Rp 6.900 per kilogram.

Dengan begitu jangankan untuk membayar upah pekerja, untuk menutup biaya pakan saja tak bisa. Bahkan, tiap hari, dia harus mengeluarkan Rp 250-300 ribu per hari untuk menutup biaya pakan.

Baca juga: Cerita Telur Ayam asal Klaten Bisa Bikin Bangga Menteri Airlangga Hartarto, Ternyata ini Istimewanya

"Semakin banyak populasi ayam yang dipelihara, semakin banyak uang yang harus dikeluarkan peternak untuk membeli pakan," ucapnya.

"Bahkan ada peternak yang nombok hingga puluhan bahkan sampai seratusan juta untuk membeli pakan," akunya. (*)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved