Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Unik, Sate Kambing di Klaten Ruji Sepeda untuk Tusuk Satenya: Daging Lebih Besar dan Matang

Sate Kambing di Klaten berbeda dengan sate kambing pada umumnya, gunakan Tusuk dari Jeruji Sepeda untuk menghasilkan cita rasa sempurna

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Tri Widodo
TribunSolo.com
Pembakaran Satekambing Tali Roso Pak Tri, di Jalan Wedi-Bayat 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sekilas warung Sate Kambing yang ada di Jalan Wedi-Bayat,  tak ada yang berda dari warung sate pada umumnya. 

Yakni daging kambing yang ditusuk-tusuk lalu dibakar di atas bara api. 

Baca juga: Pedagang Bingung Kelonggaran PPKM Darurat : Makan di Tempat 30 Menit, Bakar Sate Saja Sudah 10 Menit

Baca juga: Resep Sate Kambing Enak Aneka Bumbu, Lakukan Trik Berikut agar Daging Empuk

Tapi kalau diperhatikan lagi, ternyata tusuk sate kambing ini tidak menggunakan tusuk bambu atau kayu, melainkan menggunakan jeruji sepeda. 

Iya, namanya warung Sate Daging Kambing Tali Roso Pak Tri. Warung sate ini berada di dekat Pasar Wedi, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.

Tri Sumarna (50) si pemilik warung memang sengaja tidak memakai tusuk sate dari bambu untuk menambah cita rasa sate kambing.

Dengan menggunakan tusuk sate dari besi, otomatis bagian dalam daging  matang sempurna. 

Jeruji besi ini juga bisa mempercepat proses pematangan daging. 

"Ruji besi itu dapat menghantarkan panas, sehingga saat dibakar, tidak hanya bagian luarnya saja yang matang, dalamnya juga bisa matang juga," ujar Tri.

Daging kambing yang matang hingga kebagian dalam itu menjadikan pemilik warung tak pelit dalam memberikan potongan daging. 

" Sate disini dagingnya saya bikin besar-besar agar warga tertarik dan membeli sate kami," kata Tri.

Kemudian mengatakan dia memilih untuk berjualan sate karena pada saat itu, keuntungan sangat banyak.

Kemudian ia menerangkan warungnya ia beri nama Tali Roso dengan maksud agar satenya dapat menarik hati pembeli.

"Sebelum viral saya habiskan 3 hingga 4 ekor kambing, setelah viral saya bisa habiskan 5 hingga 6 ekor kambing," ucapnya.

Dia menambahkan usaha warung sate Kambing ini sudah berjalan sejak 1990an.

"Warung sudah berdiri sejak 90an, sejak awal saya sudah menggunakan ruji besi dari sepeda," kata Tri, kepada TribunSolo.com, Kamis (16/9/2021).

Sementara itu, Ari (40) salah satu pengunjung warung sate tersebut mengaku penampilan sate itu membuat nafsu makannya meningkat.

"Penampilannya sangat luar biasa, bikin nafsu makan saya meningkatkan," ucap Ari.

Ari yang berasal dari Jogja mengaku baru pertama kali mencoba sate daging kambing ini.

Ia mengaku mengetahui warung sate ini dari media sosial.

Baca juga: Bikin Ngiler ! Sate Kelinci Khas Tawangmangu : Racikan Bumbu Jadi Penentu Cita Rasa 

"Saya dari Solo mau pulang ke Jogja, saya lihat di media sosial kok ada warung ini, kok kelihatann enak, karena penasaran dengan rasa sate ini, saya datang ke sini," ujar Ari.

Harga sate kambing dibanderol Rp 40 ribu plus nasi.

Selain itu, warung sate kambing Tali Roso Pak Tri juga menjual tongseng kambing dengan harga Rp 35 ribu per porsi. 

Jujugan Pejabat

Warung makan sate kambing "Tali Roso" Pak Tri tak pernah sepi pembeli.

Mulai dari masyarakat biasa, hingga sejumlah tokoh publik yang pernah mencicipi hidangan sate kambing dengan tusukan ruji besi dari sepeda.

Baca juga: Penjual Sate Mentok di Sukoharjo Diduga Berjualan Daging Anjing, Sampel Daging Akan Dites di Lab

Baca juga: Resep Sate Kambing Wonogiri, Sajian Nikmat di Hari Raya Idul Adha, Cara Membuatnya Mudah

Berdasarkan pangamatan TribunSolo.com di lokasi terlihat beberapa foto pemilik warung bersama sejumlah tokoh terpapang di warung tersebut.

Terlihat ada sejumlah tokoh yang pernah datang dan makan sate di sini.

Nampak ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, eks Bupati Klaten Sri Hartini, hingga Kanjeng Ratu Hamengku Buwono X.

Foto-foto tersebut dipajang di setiap sudut warung tersebut.

Tri Sumarna (50) pemilik warung tersebut mengungkapkan ada beberapa tokoh publik yang dimaksud yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Pak Ganjar pernah makan di sini, bahkan saat teman beliau datang ke sini, memesan satu porsi dibungkus untuk bapak Gubenur," kata Tri kepada TribunSolo.com, Kamis (16/9/2021).

Lanjut Tri mengatakan selain Gubenur Jateng Ganjar Pranowo, keluarga keraton di Yogyakarta pernah makan di sini.

Baca juga: Sambut Jokowi di Klaten, Ganjar Sempatkan Bermain dengan Anak-anak: Ajak Nyanyi Garuda Pancasila

Ia menyebut dari Gusti Kanjeng Ratu Hemas, istri dari Gubenur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan keluarga dari Paku Alaman.

"Selain itu, keluarga dari ibu negara Iriana Joko Widodo pernah datang dan makan di sini, ada sebanyak 3 kali," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved