Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Meski Penerus KGPAA Mangkunegara IX Jadi Misteri,Tapi Pakar Bocorkan Siapa yang Layak Jadi Raja Baru

Siapa raja baru pengganti Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX belum juga diumumkan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Sosok Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX, serta dua pangeran yakni GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Siapa raja baru pengganti Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX belum juga diumumkan.

Hal itu pun masih menjadi teka-teki sejak kepergian Raja Mangkunegara Jumat (13/8/2021) lalu hingga hari ini Senin (20/9/2021) menapaki 40 hari kepergiannya.

Terlebih informasi yang beredar, di Pura Mangkunegaran hanya akan ada acara internal berupa yasinan dan tahilan secara terbatas.

Lantas bagaimanakah prediksi Raja Mangkunegara Solo yang baru?

Baca juga: Senin Ini 40 Hari Wafatnya KGPAA Mangkunegara IX, Ada Tahlilan di Mangkunegaran & Ziarah ke Girilayu

Baca juga: Pesan KGPAA Mangkunegara IX pada GPH Paundra Soal Pernikahan: Hidupi Anak Orang Jangan Main-main

Memang selama ini ada dua nama yang disebut-sebut ada dua nama pangeran.

Itu adalah GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.

Pakar Budaya dan Sejarah dari UNS Solo, Tundjung W Sutirto mengatakan kedua pangeran sama-sama memiliki peluang besar menjadi Raja Mangkunegaran selanjutnya.

"Keduanya sama-sama memiliki peluang untuk jadi Raja Mangkunegaran selanjutnya," papar dia kepada TribunSolo.com.

Baca juga: Ada Ritual Sebelum Menggali Makam KGPAA Mangkunegara IX: Digali dengan Hati-hati

"Saya kok melihat itu nanti ada musyawarah besar di keluarga inti, termasuk pendapat permaisuri," katanya.

Saat ini, diketahui kandidat terkuat tertuju pada kedua pangeran, yang mana seperti diketahui adik dan kakak laki-laki Raja Mangkunegara IX telah meninggal dunia.

Menurut Tundjung, ada beberapa perbedaan hitungan dari kedua pangeran, salah satunya dari waktu kelahiran.

"Kalau GPH Paundrakarna lahir ketika Raja Mangkunegaran kesembilan masih jadi pangeran, sedangkan GPH Bhre lahir ketika sang ayah sudah bertahta," jelasnya.

Selain itu, Tundjung menilai, hingga kini keduanya belum terlihat kiprahnya, dalam konteks kebudayaan di Mangkunegaran.

"Selama kepemimpinan mendiang, kedua pangeran aktif dengan kegiatan masing-masing, satunya sedang melaksanakan studinya, sedangkan satunya fokus kegiatan karirnya," terangnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved