Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Tiga Siswi di SMKN Banyudono Boyolali Pingsan Setelah Disuntik Vaksin, Dilarikan ke UKS

Tiga siswi di SMKN Banyudono pingsan setelah disuntik vaksin, Senin (20/9/2021). Ketiga siswi itu diduga mengalami tensi darah rendah.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Tiga siswi di SMKN Banyudono pingsan usai divaksin, Senin (20/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tiga siswi di SMKN Banyudono pingsan setelah disuntik vaksin, Senin (20/9/2021).

Ketiga siswi itu diduga mengalami tensi darah rendah.

Entah karena phobia jarum suntik atau ada hal lain sehingga ketiga tensi siswi itu tiba-tiba drop.

Baca juga: Jadwal Vaksin Sukoharjo Kamis 23 September 2021: Ada 5.000 Dosis untuk Mahasiswa di Solo Raya

Baca juga: Suami di Malaysia Ini Dulu Antivaksin, Kini Menyesal Usai Istri Meninggal dan Ia Harus Rawat 7 Anak

Ketiga siswa itu langsung dilarikan ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMKN Banyudono tersebut.

Setelah dilakukan beberapa upaya, seperti diberi minum teh hangat serta diolesi minyak kayu putih ketiga siswi itu bisa sadar kembali.

Ketiga siswa itu kemudian di perbolehkan pulang.

Baca juga: Vaksinasi Pelajar SMA di Wonogiri Segera Rampung, Disusul Pelajar SMP, Siap Sekolah Tatap Muka?

Kepala SMKN Banyudono, Suyatna menyebut, ada 1064 siswa di SMK N Banyudono.

Untuk mencegah kerumunan yang berlebihan maka vaksinasi dilakukan selama dua hari.

Hari pertama ini, ada sebanyak 534 dosis dan hari kedua besok (Selasa, 21/9/2021) dosis yang diberikan sebanyak 530 dosis.

Baca juga: Blak-blakan, Bupati Yuni Ungkap Sragen Dihujani Vaksin dari Bantuan Partai Politik, Inilah Daftarnya

"Vaksinasi berjalan tertib," ujarnya.

"Yang pingsan tadi sudah siuman dan saat ini sudah pulang," tambahnya.

Dengan adanya vaksinasi ini diharapakan imun komunal siswa SMKN Banyudono bisa terbentuk.

Sehingga diharapkan jika sewaktu-waktu dilaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bisa mengurangi bahkan mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Jadwal Vaksin Sukoharjo

Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional akan diselenggarakan di 10 Kota se-Indonesia, termasuk di Kabupaten Sukoharjo. 

Program ini menyasar 55.069 mahasiswa di seluruh Indonesia. 

Khusus di Kabupaten Sukoharjo, gerakan ini akan menyasar sebanyak 5.000 mahasiswa yang tersebar diberbagai kampus yang ada di Solo Raya.

Baca juga: Aksi Kocak Wali Kota Gibran Pakai Seragam Baru saat Tinjau Vaksinasi Keraton Solo : Saya Satpol PP

Baca juga: Baru 35 Persen, Vaksinasi Massal di Sukoharjo Terus Digenjot

Program vaksinasi ini akan digelar di kampus UIN Raden Mas Said Surakarta pada Kamis (23/9/2021).

"Kami siapkan lima ribu dosis vaksis sinovac untuk program ini," kata koordinator kegiatan di Sukoharjo, Ismail, Senin (20/9/2021).

Pendaftaran sendiri dilakukan via online, yang sudah disebar disetiap kampus yang ada di Solo Raya.

Baca juga: Catat Warga Wonogiri, Hajatan Masih Dilarang Sampai Capaian Vaksinasi Tinggi

Mahasiswa yang ingin melakukan vaksinasi, bisa mengisi registrasi melalui google form. 

"Untuk kuotanya saat ini sudah penuh. Sehingga link pendaftaran sudah ditutup," ujarnya.

Program ini diinisiasi oleh  lima Aliansi Nasional, yakni DEMA, PTKIN SE-INDONESIA, BEM Nusantara, BEM PTMI, dan PERMIKOMNAS.

Baca juga: Vaksinasi Pelajar SMP di Sragen Ditarget Rampung Minggu Ini, Pekan Depan Lanjut Pelajar SMA/SMK 

Selain Sukoharjo, vaksinasi juka dilaksanakan di Pare-pare, Manado, Banten, Bogor, Palembang, Metro Lampung, Samarinda, Pontianak, dan Purwakarta.

"Program vaksinasi ini dilakukan serentak di 10 Kota," ujarnya. 

Dia berharap, dengan program ini dapat membantu percepatan vaksinasi yang terus digenjot oleh pemerintah.
 

 Link Pendaftaran Vaksin di Sukoharjo

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggenjot program vaksinasi untuk sasaran pelajar.

Vaksinasi massal untuk pelajar akan dilakukan di Graha Setya Praja (GSP) Setda Sukoharjo pada Rabu (22/9/2021).

Vaksinasi akan dimulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, program vaksinasi ini dikhususkan untuk pelajar yang berusia 12-17 tahun.

"Kita siapkan 2000 dosis vaksin sinovac," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (20/9/2021).

Dalam program vaksinasi ini, pendaftaran dengan KTP diganti denfan kartu pelajar sekolah yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Pendaftaran melalui online, yakni dengan aplikasi HALODOC (yang warna merah) atau klik link https://bit.ly/PramukaPeduliVaksinasi di browser.

"Untuk pasien remaja usia 12-16 tahun harap upload KK saat mendaftar di aplikasi, sedangkan pasien remaja usia 17 tahun mengupload KTP," ujarnya.

"Serta membawa Kartu Pelajar Sekolah di Sukoharjo saat datang ke lokasi vaksinasi," imbuhnya.

Adapun syarat yang harus dipenuhi, yakni:

1. Pastikan pembuatan janji SUDAH terkonfirmasi di aplikasi Halodoc.

2. Bawa KIA/Fc KK /Kartu Pelajar dari sekolah di Kabupaten Sukoharjo.

3. WAJIB konsumsi makanan bergizi (lengkap karbohidrat, protein, sayur dan buah) sebelum vaksinasi.

3. Gunakan pakaian yang nyaman dan mudah disingkap bagian lengan

4. Datang TEPAT WAKTU (maksimal 20 menit sebelum jam pembuatan janji di aplikasi).

5. Download Kartu Kendali/Form Skrining di Applikasi Halodoc, *diisi IDENTITAS (Nama, NIK, No HP, Alamat)* dan dibawa saat vaksinasi

Target Sampai 70 Persen

Capaian vaksinasi di Kabupaten Sukoharjo masih jauh dari target yang terapkan.

Pemerintah Kabupatan (Pemkab) Sukoharjo, menargetkan capaian vaksinasi diangka 70 persen.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan, capaian vaksinasi baru menyampai diangka 35 persen.

"Capaian vaksinasi saat ini kita berada di 35 persen, makanya itu kita genjot vaksin," ucap Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Minggu (19/9/2021).

Rendahnya capaian vaksinasi ini disebabkan jumlah penduduk di Kabupaten Sukoharjo yang cukup banyak.

Baca juga: Ditawari Rusunawa oleh Bupati Sukoharjo, Keluarga yang Tinggal di Tenda HIK Kartasura Tak Luluh

Baca juga: Guru Honorer Tega Cabuli Anak Kandung di Sukoharjo, Korban Mengeluh Sakit 

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Pria yang Ditemukan Tewas di Trangsan Sukoharjo

Baca juga: Fix! Bupati Sukoharjo Izinkan Bioskop Buka saat PPKM Level 3, Ini Syarat Masuk Agar Bisa Tonton Film

Jumlah masyarakat yang telah divaksin dosis pertama per 18 September 2021 sebanyak 246.212 orang orang atau sekitar 35,03 persen.

Sementara jumlah masyarakat yang telah disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 138.246 orang atau sekitar 19,21persen.

"Target vaksinasi lansia kita selesaikan dulu, karena lansia tolak ukur keluar dari level, lansia bisa terpenuhi diatas 60 persen kita bisa keluar dari level 3 dan ke level 2 atau jadi level 1," terangnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat meninjau vaksinasi di Graha PGRI Sukoharjo, Minggu (19/9/2021).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat meninjau vaksinasi di Graha PGRI Sukoharjo, Minggu (19/9/2021). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Vaksinasi massal di Kabupaten Sukoharjo terus digenjot oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo.

Program vaksinasi dengan menggandeng CSR terus dilakukan Pemkab Sukoharjo untuk percepatan vaksinasi.

Salah satunya bersama PT Jasa Raharja yang digelar di Graha PGRI Sukoharjo, Minggu (19/9/2021).

"Kami siap mendukung penuh upaya pemerintah menekan laju penyebaran covid19. Salah satunya dengan melakukan percepatan vaksin untuk masyarakat." Ungkap Kepala Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Tengah Jahja Joel Lami.

Dengan program ini, diharapkan Kabupaten Sukoharjo segera menyelesaikan program vaksinasinya.

Vaksinasi di Solo 100 Sudah Persen

Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memamerkan angka capaian vaksinasi Covid-19 di Solo yang sudah mencapai 106,06 persen.

Hal ini seperti yang diungguh orang nomor satu di Kota Bengawan melalui laman IG resminya, Sabtu (18/9/2021) malam yaitu :

'Kabar baik, capaian vaksinasi di solo sudah 106,06 persen.
Diiringi dengan turunnya angka Covid-19 secara drastis.
Tidak dipungkiri berhasilnya pelaksanaan PPKM dan percepatan vaksinasi mampu menekan penularan Covid-19'

Selain itu Gibran menuliskan bahwa angka kasus positif Covid-19 di Kota Solo menurun drastis yang artinya sudah muncul herd immunity.

Baca juga: Fantastis! Ini Sukarno Asal Laweyan yang Sudah 165 Kali Donor Darah,Ternyata Bikin Badan Segar Bugar

Bahkan Gibran terang-terangan memberikan lampu hijau untuk berbagai jenjang sekolah adakan PTM meskipun dengan banyak persyaratan protokol kesehatan yang harus ditaati.

Emoh Berhenti

Sebelumnya, capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Solo telah menembus angka sempurna yakni 100 persen.

Tercacat target 417.151 warga sudah divaksin, bahkan telah terlampaui sehingga kini terhitung sebanyak 421.567 warga telah mendapatkan dosis pertama.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan tidak berhenti dan angka vaksinasi akan tetap dinaikkan targetnya.

"Vaksin kita tidak berhenti di angka 100 persen saja, tapi nanti kemungkinan bisa naik 120 persen atau 130 persen," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Fix! Bupati Sukoharjo Izinkan Bioskop Buka saat PPKM Level 3, Ini Syarat Masuk Agar Bisa Tonton Film

Baca juga: Politisi PDIP Geram Megawati Dikabarkan Meninggal, Buru Pelaku Hoaks: Nangis Darah Tetap Saya Tuntut

Alasan Gibran targetkan vaksinasi jalan terus karena banyak dukungan dari beberapa pihak untuk vaksinasi di Solo yang jadi jujugan masyarakat di sekitarnya.

Selain itu, target vaksinisasi mulai Minggu depan bakal menyasar bagi kalangan pelajar.

"Banyak sekali yang membantu, beberapa minggu depan akan fokus ke anak sekolah," ujarnya.

Bahkan Gibran juga merencanakan vaksinasi bukan hanya untuk warga Kota Solo.

"Nantinya akan bergeser bagi warga yang berdomisili Kota Solo," harap dia.

"Kordinasikan dengan kementerian nanti akan perbanyak sentra-sentra non domisili," ujarnya.

Capaian di Solo lanjut dia, lebih cepat dari kabupaten/kota di wilayah Solo Raya.

"Karena jumlah penduduknya paling sedikit di wilayah Solo Raya, sehingga paling cepat dan paling banyak yang sudah tervaksin," ungkapnya.

Ditambah lagi, perbedaan jumlah penduduk yang sangat signifikan juga mempengaruhi vaksinasi ini.

"Yang lain-lain, ada penduduknya di atas 1 Juta. Sekalian ini bukan ajang perlombaan tapi gotong-royong bersama," ujarnya

Wonogiri Kelar Oktober

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek percaya diri (PD) mampu menyelesaikan vaksin untuk belasan ribu orang setiap hari.

Pasalnya kini, pihaknya melakukan percepatan vaksinasi serentak di 25 kecamatan.

"Sebagai gambaran umum, per kemarin Senin (13/9/2021) ada sebanyak 18.300 yang divaksin. Itu dilakukan serentak di 25 kecamatan," kata dia usai memantau acara vaksinasi di Pendopo Kabupaten Wonogiri, Selasa (14/9/2021).

Dengan sistem seperti itu, menurut Jekek, vaksinasi di Wonogiri ditargetkan bisa rampung pada bulan Oktober mendatang.

"Jika sistematisnya seperti ini terus berjalan, mungkin bulan Oktober bisa selesai," aku dia.

Baca juga: Sebagian Solo Raya Sudah Hujan, Kenapa Ada Wilayah yang Belum Hujan? Simak Penjelasan BMKG

Baca juga: Jadwal Vaksin Wonogiri Hari ini 14 September 2021, Ada 2.500 Dosis Sinovac di Pendopo Wonogiri

"Polanya sudah oke, vaksinator siap, satu pekan menyasar ke 100.000 sasaran," jelas Jekek.

Selama beberapa pekan terakhir, Wonogiri mendapatkan stok vaksin cukup banyak dari pusat.

Dengan begitu, pola vaksinasi serentak di 25 kecamatan bisa dilakukan yang berdampak pada meningkatnya capaian vaksinasi di Wonogiri.

Bupati mengatakan bahwa capaian vakinasi Wonogiri sebelum mendapatkan stok banyak baru mencapai 15 persen.

"Ada kenaikan 100 persen lebih setelah ada stok vaksin yang melimpah, saat ini capaiannya 35,63 persen," jelasnya

"Itu capaian per kemarin, kalau ditambah hari ini bisa lebih. Ini data belum masuk ke sistem kita," Jekek menambahkan.

Lebih jauh Jekek mengatakan bahwa pola vaksinasi di Wonogiri dilakukan dengan pengelompokan berdasarkan profesi.

Pengelompokan itu dilakukan agar tidak menimbulkan masyarakat yang berebut vaksin, sehingga perlu adanya klaster sesuai risiko pekerjaan.

"Nanti akan menyasar ke masyarakat umum. Saat ini kami urutkan berdasarkan profesi yang rentan," akunya.

"Punya mobilitas dan interaksi tinggi jadi prioritas. Nanti yang tidak masuk dalam klaster itu akan menjadi sasaran masyarakat umum," tandas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved